Jauh sebelum cerita dimulai dimana alam semesta belum terbentuk sama sekali, Yang Maha Kuasa membentuk ruang kosong menjadi alam semesta termasuk Ethernal World didalamnya. Karena kondisi alam semesta masih mentah dan belum teratur, Yang Maha Kuasa mulai menata alam semesta. Ethernal World yang pada waktu itu masih berupa zat panas yang mengapung di angkasa mulai diatur sedemikian rupa oleh Yang Maha Kuasa hingga memiliki bentuk yang sempurna.
Setelah terbentuknya Ethernal World, Yang Maha Kuasa berencana untuk menciptakan penduduk asli untuk berdiam di Ethernal World. Para penduduk Ethernal World tersebut dibagi menjadi empat ras utama yang hidup di Ethernal World.
Elf adalah ras pertama yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa. Elf diciptakan sebagai ras Ethernal World yang paling sempurna secara fisik, rohani, kemampuan cita-rasa hingga umur yang panjang. Digambarkan ras Elf merupakan ras yang cerdas dan sangat cinta akan perdamaian, sehingga sebisa mungkin mereka menjauhi yang namanya perpecahan apalagi peperangan.
Ras yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa setelah ras Elf adalah ras Manusia. Manusia tidak memiliki segala kelebihan yang dimiliki oleh Elf, tapi Yang Maha Kuasa memberikan Manusia sebuah anugerah yaitu berupa perkembangan yang tiada batas. Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan rasa ingin tahu yang luar biasa besar. Sehingga mendorong ras Manusia untuk terus belajar dan mengembangkan ras mereka.
Setelah kedua ras yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa untuk menjadi penghuni Ethernal World, Yang Maha Kuasa menciptakan ras Dwarf. Walaupun ras Dwarf diciptakan tidak sesempurna ras Elf dan ras Manusia, ras Dwarf diberikan kelebihan oleh Yang Maha Kuasa berupa pengetahuan tentang pertukangan dan pandai besi yang jauh lebih maju dari ras yang lain. Karena ras Dwarf diciptakan dengan rasa cinta berlebih terhadap seluruh harta duniawi, mereka tinggal di bawah tanah di dalam pegunungan yang sangat banyak mengandung batu dan logam mulia.
Ras utama terakhir yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa adalah ras Iblis. Dengan memiliki segala kelebihan yang sama dengan ras Elf menjadikan mereka sebagai ras yang agung setara dengan ras Elf.
Adapun ras - ras minoritas seperti ras Demonic Beast, Mhytical Beast dan ras minoritas lainnya memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama yaitu berupa hewan yang memiliki akal dan dapat berbicara layaknya empat ras utama.
Berabad - abad di awal kehidupan Ethernal World, seluruh ras yang menjadi penduduk di sana hidup dalam keharmonisan. Tidak ada yang berfikiran bahwa akan ada yang merusak perdamaian yang ada di Ethernal World yang mereka tempati ini. Tetapi seperti pada kalimat "Dimana ada putih pasti ada warna hitam" pun berlaku.
Ras Iblis yang memiliki segala kelebihan yang sama dengan ras Elf muali memiliki sifat sombong dan congkak. Mereka menganggap seluruh ras yang ada di Ethernal World kecuali ras mereka merupakan ras yang satu tingkat dibawah mereka. Mereka mulai semena - mena terhadap ras lainnya dan apabila ada ras selain ras Iblis dan Demonic Beast yang masuk ke wilayah mereka dijadikan budak untuk melakukan pekerjaan - pekerjaan yang hina. Karena sifat mereka yang seperti itulah menjadikan ras Iblis yang awalnya ras yang mulia yang setara dengan ras Elf menjadi ras yang terkutuk dan lebih hina dari pada binatang peliharaan.
Dengan munculnya sifat - sifat negatif lainnya, ras Iblis mulai melakukan invasi - invasi ke seluruh wilaya Ethernal World. Mereka mulai melakukan penjajahan dari ujung timur hingga ujung barat.
Ras lain pun melakukan perlawanan terhadap ras Iblis, tapi bagikan gundukan pasir yang ingin menghentikan ombak pasang seluruh usaha mereka menjadi sia - sia.
Karena tidak dapat melakukan perlawanan apabila masih hanya sebatas antar ras, mereka melakukan kerja sama untuk melawan para ras Iblis yang melakukan invasi besar - besaran tersebut.
Dengan adanya perjanjian aliansi tersebut, ke tiga ras utama membentuk tiga pasukan yang masing - masing pasukan berisi campuran ke tiga ras. Pada awalnya aliansi tersebut berjalan kurang lancar karena rasa kurang percaya satu sama lain. Tapi berkat pidato lantang yang disampaikan oleh salah satu pemimpin pasukan, pasukan aliansi pun menjadi solid.
Masing - masing pasukan dipimpin oleh komandan pasukan tiga ras. Pasukan pertama dipimpin oleh komandan pasukan dari bangsa Elf. Pasukan kedua dipimpin oleh komandan pasukan dari bangsa Dwarf. Dan pasukan ketiga dipimpin oleh komandan pasukan dari bangsa Manusia. Seluruh pasukan aliansi tersebut dipimpin oleh komandan utama yakni pemimpin ras Manusia, Edmund Therous.
Perang besar antara pihak Iblis dan pasukan aliansi tiga ras pun tidak terelakan lagi. Perang penentu masa depan kelangsungan hidup di Ethernal World berlansung sengit. Di awal peperangan tersebut para pasukan aliansi dan pasukan Iblis terlihat seimbang. Setelah berbulan - bulan terjadinya perang tersebut, pemimpin pasukan Iblis Balmurogh Luxurius terjun langsung ke medan pertempuran. Karena mendapat bantuan yang besar angin kemenangan seolah berpihak ke pasukan Iblis.
Melihat Balmurogh membantai pasukan aliansi satu persatu, para pemimpin tiga ras pun ikut terjun ke medan perang. Dipimpin langsung oleh komandan utama Edmund Therous seolah menjadi angin segar bagi pasukan aliansi. Pasukan aliansi yang awalnya sudah pasrah akan kekalahan mereka menjadi semangat kembali setelah para pemimpin ras ikut ambil bagian pada perang tersebut. Para pemimpin ras dengan perlengkapan terbaik mereka yang ditempa oleh pengrajin terbaik dari masing-masing ras balik membantai pasukan Iblis.
Setelah sekian lama peperangan berlangsung, akhirnya mencapai titik puncak. Dengan bertemunya tiga pemimpin aliansi dan pemimpin ras Iblis di arena yang sama terjadilah pertempuran yang mungkin tidak akan ada lagi pertarungan se sengit itu. Walaupun dalam segi kuantitas pemimpin aliansi memenangkannya, kenyataannya sangat susah sekali untuk mengalahkan Balmurogh.
Dengan kemampuan bertarung yang sangat mahir dan didukung oleh fisik setara empat ratus lima puluh tenaga kuda mengalahkan Balmurogh terlihat tidak mungkin. Setelah berjam - jam lamanya, pemimpin ras Elf dan Dwarf terkapar tidak berdaya karena mengalami luka yang serius di seluruh tubuh mereka. Dua eksistensi yang masih berdiri dengan keadaan yang tidak jauh berbeda hanyalah Edmund dan Balmurogh. Keduanya melakukan sparing dengan saling jual beli serangan. Tetapi Yang Maha Kuasa berkehendak lain, Balmurogh sukses menusukkan pedangnya menembus dada Edmund begitu juga dengan Edmund yang berhasil menebas dengan cukup dalam dari dada kiri hingga pinggang kanan Balmurogh.
Karena para pemimpin tiga ras mengalami luka yang sangat serius, mereka menghembuskan nafas terakhir tidak lama setelah pertarungan usai. Begitu pula pasukan Iblis mundur ke daerah paling barat wilayah Ethernal World dengan membawa Balmurogh yang terluka sangat parah. Maka usailah peperangan tersebut. Pemakaman para pahlawan diiringi dengan deraian air mata para prajurit aliansi. Mereka sependapat untuk memberikan pedang yang dipakai oleh Edmund diwariskan kepada keturunan satu - satunya Edmund Therous yang pada akhirnya pergi entah kemana hingga tidak ada orang yang tahu keberadaannya.
Setelah peperangan besar antara pasukan aliansi dengan ras Iblis usai, banyak kejadian - kejadian terjadi. Diantaranya peperangan antara Demonic Beast dan Mhytical Beast yang diakhiri dengan menghilangnya pemimpin sesungguhnya kedua ras tersebut, serta pembagian wilayah kembali oleh tiga ras utama.
Yang pertama adalah wilayah ras Dwarf dengan nama kerajaan Hard Rock Kingdom. Sesuai dengan namanya, kerajaan ini terletak diwilayah paling timur Ethernal World yang didominasi dengan wilayah berupa gunung dan padang rumput yang sesuai dengan sifat dari ras Dwarf tersebut yang hidup di bawah gunung.
Ras Manusia yang mendominasi populasi di Ethernal World membangun tiga kerajaan. Disebelah utara Wilayah Ethernal World dikuasai oleh kerajaan Green Stone Kingdom dan White Rose Kingdom yang hanya dibatasi oleh sungai besar dan hutan lebat di bantaran sungai tersebut. Dan satu lagi di bagian barat laut Ethernal World dikuasai oleh kerajaan Red Horse Kingdom yang memiliki karakteristik wilayah berupa padang rumput yang sangat luas.
Ras Elf juga membagi kekuasaan mereka menjadi dua yakni kerajaan Elvendell dan Shirendell yang menguasai daratan sebelah selatan Ethernal World. Karena merupakan wilayah paru - paru dunia berupa hutan lebat, wilayah bagian selatan ini menjadi tempat yang sangat cocok untuk ras Elf yang notabene bersifat tertutup.
Dan terakhir adalah wilayah paling barat di Ethernal World yang merupakan tempat ras Iblis merupakan tempat yang sangat keras. Bagaimana tidak keras? Wilayah tersebut sebagian berupa bebatuan dan sebagian kecil berupa hutan dan padang pasir.

(Pembuatan peta menggunakan Inkarnate.com)
Bertahun - tahun berlalu hingga Ethernal World kembali damai. Para ras mulai hidup rukun kembali seperti tidak ada beban sama sekali. Tapi, apakah benar begitu? Apakah mereka tidak tahu bahwa kekuatan jahat mulai kembali menimbun kekuatan untuk memulai penyerangan kembali? Lalu akankah akan ada lagi pahlawan yang rela berkorban untuk perdamaian kembali?
Anak dalam ramalan yang menggunakan pedang sang Pahlawan sebagai harta paling berharga miliknya.
Pahlawan dari semua ras yang menaruh harapan pada pundaknya.
Mimpi, angan, kenangan, masa depan.
Dia yang membawa semua itu dipundaknya dengan senyuman yang merangkul semua. Segala hal yang dimiliki saat itu bahkan sampai menjangkau ras terkutuk yang akan tenggelam jauh lebih dalam di kegelapan yang diambilnya.
Dia yang kemudian meletakkan pondasi perdamaian di akhir hidupnya, menerima kematian dengan senyuman yang pasrah.