***
Rayhan keluar dari dalam kamarnya karena ia merasa lapar dan ia harus meminum obat, untuk itu ia harus mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Ia berharap jika Rose dan William sudah tidak ada lagi di meja makan karena dengan begitu ia tidak perlu merasa iri dengan kemesraan mereka dan membuatnya terus menerus memikirkan Isabella, merindukannya hingga membuat dadanya terasa sesak.
Tapi sepertinya perkiraannya salah, ia merasa sudah cukup lama berada di kamarnya namun ternyata William dan Rose masih duduk bersama di meja makan sambil berbincang santai, dan sialnya ia tidak dapat berbalik karena tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata William yang kebetulan menoleh kearahnya.
"Kemarilah, hidangannya mungkin sudah dingin, tapi masakan Rose sudah berkembang jadi rasanya akan tetap terasa lezat." Ucap William, tidak lupa ia juga memuji Rose dan membuatnya tersipu malu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com