William mengetuk pintu kamar Rayhan, menunggu beberapa saat dan Rayhan tetap tidak mau membukakan pintu kamarnya sehingga dengan terpaksa membuat William harus memasuki kamar Rayhan tanpa izin.
Rayhan tidak terkejut ketika William memasuki kamarnya seolah ia memang sudah menduganya.
William melihat koper-koper Rayhan sudah berada di sudut kamarnya menandakan jika ia sudah bersiap untuk pergi.
William kemudian duduk tepat disebelah Rayhan, sedikit berjauhan meskipun jarak yang sebenarnya memisahkan mereka lebih jauh dari jarak mereka duduk.
William tidak mengerti, ia sudah berusaha sebisa mungkin mengambil hati Rayhan agar mereka dapat berdamai tapi Rayhan tetap melanjutkan niatnya untuk menikahi Rose.
Tidak ada suara yang terdengar selain suara udara hampa yang terasa berdengung di telinga.
William tidak bicara dan Rayhan juga tetap diam seakan menunggu William bersuara.
Sampai akhirnya William berbicara.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com