"Aku sebenarnya merasa iri karena putra kita seluruh wajahnya adalah foto copy dirimu. Setidaknya alisnya harus mirip denganku kan?"
Ketika pertanyaan terakhir yang Rayhan tanyakan, tiba-tiba saja kedua bola mata Rose bergerak.
Melihat respon Rose, William kembali berbicara. "Bibirnya juga mirip denganmu, saat tersenyum dia adalah cerminan dirimu dan Alena sangat senang karena merasa mata mereka mirip sementara Alan sedikit kesal pada awalannya karena tidak ada kemiripan diantara mereka, tapi Alan sangat menyayanginya. Dia terus menjaganya, mengajaknya berbicara bahkan sudah berencana membagi semua mainan mobil-mobilan miliknya kepada adiknya."
Sekali lagi kedua bola mata Rose bergerak gelisah, semakin cepat sehingga William dapat merasakan Rose mencengkram jarinya yang bertautan.
William langsung menekan tombol darurat dan dokter segera datang memeriksa keadaan Rose.
William sungguh berharap jika Rose akan tersadar, tapi ternyata ia salah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com