webnovel

pondasi huruhara

Dunia magis dimana banyak para ahli berada... Pondasi huruhara adalah sebuah organisasi (Paguyuban) yang memiliki beberapa anggota dengan macam macam ahli dan kemampuan unik. kisah cerita akan berfokus ke petualangan Yaq dan Bag seorang ahli yang mempunyai kekuatan petir..

pencerita_mu_96 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
26 Chs

Penawaran

Rambut biru gelap, mata yg cukup lebar, warna mata ungu, hidung mancung, dagu tidak terlalu ke depan, Tinggi gadis itu tidak lebih tinggi dari Bag. Memakai baju unik, yang membuatnya terlihat imut saat di kenakan. bisa di katakan gadis itu cantik.

Saat ini di depan Bag sedang duduk gadis cantik sebayanya, di samping gadis itu ada seorang wanita yg berdiri di dekatnya. Perawakan dewasa, Rambut di kuncir, memakai sarung tangan, bermata orange.

Wanita itu adalah penjaga dari si gadis.

"Siapa itu?". (tanya Bag)

"Dia adalah yg memberikan misi menangkap *kupu ilusi* dia lah yg memintanya". (jawab Makro)

"Terimakasih sudah bersedia memenuhi permintaan kami nama saya adalah Irene pengawal dari nona". (kata wanita yg berdiri di samping si gadis)

"Dan beliau di samping saya ini adalah..". (Lanjut Irene)

Sebelum Irene menyelesaikan kata katanya gadis itu melambaikan tangannya sambil berdiri dari tempat duduk.

"Salam kenal saya adalah orang yg memberikan permintaan misi 'penangkapan kupu ilusi'. Nama saya adalah Famira". (Ucap Gadis itu)

"Seperti yg telah di katakan pejaga saya, terimakasih sebelumnya karena sudah memenuhi permintaan saya". (ucap Famira)

"Sebelumnya penjaga saya sudah berbincang bincang dengan pemburu yg 1 ini". (sambil melihat ke arah Makro)

"Tapi pemburu ini bilang kalo bukan dia yang menangkap kupu ilusi, jadi saya memintanya untuk mempertemukan dengan orang yg sudah menangkap kupu magis ini". (jelas Famira)

"Apakah kalian berdua yg menangkap kupu ilusi?". (tanya Famira sambil melihat ke arah Bag dan Yaq)

Bag tidak menjawab saat dia di tatap oleh Famira, dia hanya menoleh ke arah Makro. Sedangkan Yaq dia hanya menunjuk nunjuk ke arah Bag dengan tangannya yg berada di belakang Bag.

Bag sedikit tersipu karena di tatap oleh Famira, jantungnya sedikit berdegup. Dia pun memalingkan wajanya dari Famira

"Iya dia lah yang menangkap kupu ilusi itu sendiri". (jawabYaq memecahkan keheningan)

"Bagaimana? Hebat kan temanku 1 ini?". (sambung Yaq

"Jika itu benar adanya maka saya akui dirinya memang hebat.. bisa menangkap binatang magis tingkat 6 sendirian". (Sahut Irene)

"Apa benar kakak sendiri yg menangkap kupu kupu itu". (tanya Famira sambil melihat ke arah Bag)

"I-iya memang aku yang menangkapnya". (jawab Bag)

"Aku menangkapnya tapi itu a..". (sambung Bag)

Belum selesai Bag menyelesaikan perkataannya Yaq langsung menyela;

"Temanku ini memang hebat, karena kecepatan dan kecakapannya dia bisa menangkap hewan magis tingkat 6 masih dalam keadaan hidup". (kata Yaq)

"Ngomong ngomong nona Famira, kalo boleh tau, kenapa nona ingin tau siapa yg menangkap kupu ilusi pesanan nona? Bukannya harusnya sudah cukup saat permintaan dari nona terpenuhi.?". (tanya Yaq) melihat ke arah Famira.

"Kau tidak perlu tau alasannya. bukan kau yg menangkap hewan itu maka kau.." (ucap Irene)

Yaq sedikit melirik ke arah Irene.

Famira mengangkat tangannya itu adalah tanda Irene tidak perlu berbicara untuknya.

"Karena masih ada permintaan 1 yg akan saya tawarkan ke orang yg sudah menangkap kupu ilusi ini untuk ku". (Jawab Famira)

"Permintaan pribadi dari nona Famira ya?". (sahut Yaq)

"Jadi begitulah Bag". (Lanjut Yaq)

"Tentu saja saya akan membayar penuh atas kerja keras kalian menangkap kupu ilusi

60 koin emas dan bonusnya seperti yg di bicarakan pemburu ini (makro) dengan penjaga saya sebelumnya ". (kata Famira)

"Bonus? Mak ?". (Tanya Bag)

sambil melihat ke arah Makro, wajah Bag terlihat menghitam karena gusar..

"Kita bisa bicarakan ini baik baik Bag, tenang saja". (ucal Makro) sambil mengangkat ke dua tangannya.

Irene menyerahkan sekantong kain kepada Makro dan memberinya 1 kotak kecil sebagai bonus, Makro menerima itu semuanya.

"Sekarang bisakah kita bicara berdua denganmu?" (Tanya Irene) kepada Bag

"Baiklah ". (Jawab Bag)

Mereka bertiga pun duduk Irene, Bag, dan Famira. sementara itu Yaq dan Makro mulai manjauh dari mereka.

"Ctek" suara kotak bonus pemberian Irene di buka oleh Makro, 6 koin emas. Itulah isi dari kotak bonus tersebut.

"Kita akan memberi 3 koin emas ke paguyuban dengan bonus ini. Jadi masing masing dari kita dapet 21 koin emas". (Ucap Makro)

"Tentu lagipula di paguyuban memang imbalannya tercatat 60 koin emas.". (sambung Yaq)

Yaq melihat ke arah Bag yg sedang duduk dengan 2 perempuan itu. Terlihat kedua perempuan tersebut sedang menjelaskan sesuatu kepada Bag, dan Bag pun gantian yg menjelaskan sesuatu kepada mereka. Yaq merasakan perasaan kurang enak di dadanya, dia memilih untuk tidak memperhatikan Bag dan keduanya itu.

Tak berselang waktu lama kedua perempuan itu melihat ke arah Yaq.

Yaq merasakan hal itu, sampai sampai dia berpikir "Bag ngepet.. apa kau menceritakan soal aku yg menyuruhmu menangkap langsung kupu itu?! Liat kearah mana mereka sekarang melihat Bag!!".

Yaq mencoba mengabaikan hal itu, tetapi dia malah tidak sengaja melihat ke arah mereka. Di saat Yaq bertatap pandang, dia hanya mencoba tersenyum, dan dia melihat Bag juga ikut tersenyum ke arahnya. Itu membuat Yaq semakin kesal;

"anak sialaaaan seperti nya dia sangat ingin di tampol di kepalanyaaa".

Seperti itulah yg ada di pikiran Yaq soal Bag.

Sembari melihat Yaq, Bag mengangkat tangannya memberikan tanda yang menyuruh Yaq untuk ikut bergabung bersamanya.

Yaq yang sudah mengira hal ini akan terjadi dia hanya bisa menghela nafas dan menuruti panggilan Bag. Yaq berdiri di samping Bag.

"Jadi ada apa Bag?". tanya Yaq

"Ini soal permintaan mereka coba kau dengarkan dahulu". Jawab Bag

...

....

...

"Jadi singkatnya kau meminta kami ini untuk membasmi makhluk yg memporak porandakan pemukiman di daerah kalian?". Tanya Yaq

"Dan makhluk itu adalah?.. monster?". Sambung Yaq

"Benar." Jawab Irene

"Sebentar nona Famira, bukannya kamu ini adalah nona putri di kediamanmu iyakan?? Kenapa kau tidak mengirim para Pendekar pendekar mu? pasti kau punya iyakan? Penjaga di tingkat Pendekar?.... Nona Irene contohnya". Ucap Yaq (sambil melihat ke arah Irene)

Mata kedua perempuan ini terbelalak untuk sejenak, hal yang baru saja di katakan oleh Yaq, selain berpikir soal status Nona Famira di wilayahnya. Ternyata Yaq mampu mengetahui di tingkatan apa seni bela diri penjaga Famira saat ini, yaitu nona Irene.

"Mereka semuanya sudah mati.". Jawab Famira

"Karena monster itu?" Tanya Yaq

"Iya, dari semua jejak kerusakan yg di tinggalkan oleh makhluk itu.. itu seperti hewan buas. ada 1 yg kembali dalam keadaan hidup hidup dari tempat kejadian pertarungan itu. Dia adalah penjaga tingkat pejuang yang di selamatkan oleh penjaga tingkat pendekar.". Ucap ucap Irene

"apa yg terjadi?". Tanya Yaq

"Dia bercerita bahwa dia sadar saat monster itu muncul, kemudian dia melihat gemerlap cahaya, dia sadarkan oleh penjaga tingkat pendekar yang menyuruhnya kembali dan melapor.". Jawab Irene

"Saat bala bantuan kami tiba, semuanya sudah terlambat, yg tersisa hanyalah puing puing bekas pertarungan dan jasad para pendekar". Sambung Irene

"Pejuang itu.. dia masih hidup?". Tanya Yaq

"Iya keberuntungan dia bisa kembali dengan selamat". Jawab Irene

Yaq terdiam untuk beberapa saat melihat ke arah 2 perempuan yang ada di depan nya, bola matanya kadang berputar ke bawah, atas atau ke samping kanan kiri.

Begitulah apa yg di lakukan Yaq saat dia diam sejenak di sudut pandang Irene dan Famira.

Setelah beberapa saat tenggelam dalam pemikirannya sendiri, Yaq pun berkata;

"Hmm.. baiklah aku terima permintaan kalian. Aku dan Bag akan berkeliling di daerah situ untuk memastikannya terlebih dahulu." Ucap Yaq

"Soal penjaga yg selamat aku mau bertemu dengannya nanti, aku ingin dengar cerita nya". Sambung Yaq

"Benarkah itu, kalian bersedia menerima permintaan ini??" Tanya Famira

"Iya tentu saja kami akan menerima nya". Jawab Bag

"Tunggu, berapa kalian tawarkan imbalannya untuk permintaan ini?". Tanya Yaq

"200 koin emas". Jawab Famira

Yaq langsung mengulurkan tangan kanannya ke arah Famira seperti orang hendak bersalaman. Famira pun membalasnya ajakan Yaq dengan cara memegang tangannya.

Ada perasaan hangat yg mengalir dari dalam hati Famira setelah berbicara dengan Yaq dan Bag, perasaan hangat itu sulit untuk di jelaskan perasaan apa itu sebenarnya.

Sembari bersalaman, Yaq mengucapkan kalimat kepada Famira;

"Setuju permintaan mu di terima".

"Kita berangkat kapan.?". Tanya Yaq

"Sekarang pun bisa keretaku ada di depan". Jawab Famira

"Eh.. kereta?". Sahut Yaq

...

.....