Apakah ini balasan dari buah kesabarannya selama ini? Radit sungguh senang dan tak henti-hentinya tersenyum bahagia menatap Gelora. Wanitanya sekarang sedang mengunyah bubur yang ia bawakan tadi.
Sudah dua jam lamanya dia berada di dalam ruangan rawat Gelora dan selama itu pula Pragma tak menampakkan batang hidungnya. Tapi Radit sangat bersyukur akan hal itu, artinya ia tak harus cape-cepe mengusir Pragma dari sini.
Jika kemarin ia mengatakan takdir dan semesta tak berpihak padanya untuk memiliki Gelora. Maka pria pemilik lesung pipi tersebut menarik kembali ucapannya.
"Sudah habis," pekik Gelora melihat mangkok buburnya sudah kosong.
Radit menyimpan mangkok tersebut lalu memberikan air pada Gelora, pria itu tak hentinya tersenyum seraya mengelus wajah Gelora.
Gelora kembali memberikan gelas kosong itu pada Radit. Si empu mengambilnya kembali tanpa mengalihkan tatapannya dari Gelora membuat wanita itu mengernyitkan alisnya bingung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com