"Jadi suamiku masih di mansionmu?" tanya seorang wanita berbicara di seberang sana. Dia memandangi raut wajah cemas yang terpatri pada wajah temannya. Saat ini mereka berdua sedang melakukan panggilan vidio, wajah Gelora tampak terlihat begitu cemberut memandangi Danizah.
"Iya dia masih di sini, Pragma tadi langsung menyuruhku masuk ke dalam kamar. Aku belum sempat menguping pembicaraannya dengan Alvaro," ucapnya memangku tangannya pada dagu. Hpnya dia letakkan pada sandaran handphone, dia atas meja.
"Kira-kira apakah benar Pragma, yang menyekap adik sepupuku?" tanya Danizah sangat khawatir mengingat Tara tidak ada di apartemennya, serta dia juga tidak ke mansionnya. Dia sangat mengkhawatirkan bocah itu.
"Aku tidak tahu, karena Pragma sangat tidak mudah ditebak." Danizah menganggukkan kepalanya, memang benar adanya Pragma sangat tak bisa ditebak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com