Lihatkan? Air matanya tak mau berhenti saat kejadian kemarin, begitu saja menyelinap masuk ke dalam memorinya. Radit mencoba untuk melupakan itu semua, dia tak ingin mengingatnya lagi tapi semakin ingin ia hilangkan justru ia merasakan sebaliknya.
Sinar jingga sudah sepenuhnya tenggelam di ufuk timur, menyisakan sedikit hamparan warnya jingganya menghiasi angkasa.
Angin yang berembus kini sudah tak sekencang tadi. Air matanya sudah mengering di pipinya, Radit tersenyum kecut masuk ke dalam kamarnya. Dia sengaja tak menutup pintu balkonnya, ia suka saat embusan angin dari alam masuk ke dalam kamarnya.
"Lebih baik aku bersiap-siap saja," ucapnya masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Membiarkan air shower menjatuhi sekujur tubuhnya membuat ia memejamkan matanya, ada sedikit ketenangan ia rasakan saat air shower bak air hujan mengguyurnya.
TOK
TOK
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com