BRAKK
"AKU TIDAK SUKA DIABAIKAN GELORA," teriak Pragma sambil melempar gelas ke lantai. Matanya memerah saat Gelora tak kunjung, menyahuti panggilannya.
"Hah? Kamu kenapa?" tanya Gelora linglung. Sesaat dia tersentak melihat gelas kaca yang berceceran di lantai.
Pragma semakin emosi mendapatkan respon seperti itu dari istrinya. Gelora memang disisinya, tapi pikiran wanita itu tidak ada untuknya. Itu artinya, dia sedang memikirkan pria lain?
Alis Pragma semakin menukik tajam, rasanya ia ingin menghancurkan semua barang yang ia lihat.
"Kalau kamu berpikir ingin meninggalkan aku lagi, setelah kamu melihat ada seorang wanita bersamaku tadi. Maka aku tidak akan membiarkannya," murkanya semakin meradang.
"Kamu kenapa sih?" Gelora semakin bingung. Baru saja bangun, pria itu kembali memarahinya. Sungguh ia sedikit menyesal ingin mencintai Pragma lagi.
"Kamu mengabaikan aku dan sedang memikirkan pria lain," tudingnya membuang bantal ke lantai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com