webnovel

Pelelangan

Keesokan harinya saat subuh, Zang Yun membangunkan sang istri.

"Istriku...?, aku akan mulai berkultivasi..., kau lanjutlah beristirahat...!" kata Zang Yun kepada sang istri.

"Baiklah suamiku...!" kata Lung Nie kemudian melanjutkan tidurnya karena hari masih gelap.

Kemudian Zang Yun segera menuju samping rumah yang bersebelahan dengan jendela kamar tidur mereka, dimana tempat tersebut adalah tempat biasa dia melakukan aktivitas kultivasinya, dibawah sebuah pohon buah mangga terdapat sebuah batu besar berbentuk lonjong yang atasnya telah terkikis rata sehingga menjadi nyaman untuk dijadikan tempat duduk. Sambil melemaskan otot-otot kaki dan tangan serta tak lupa menelan 2 butir Pil Energi, Zang Yun duduk diatas batu tersebut dan mengambil sikap lotus. Dia berkonsentrasi memusatkan pikirannya serta mengatur pernapasan untuk mensinkronkan titik-titik meridiannya didalam tubuh untuk membangun jalur lalulintas energi dari titik ke titik, dan selanjutnya setelah berjalan dengan lancar Zang Yun mulai menyerap Energi Alam Langit dan Bumi serta kandungan Hawa Murni dari Pil Energi yang sudah ditelannya. 3 jam telah berlalu dan terlihat Zang Yun masih fokus dengan kultivasinya, dia mulai merasakan derasnya Energi Hawa Murni yang mengalir di seluruh titik meridian didalam tubuhnya sehingga tak terasa sumber energi dari Pil Energi yang dikonsumsinya telah habis terserap namun dia masih melanjutkan kultivasinya dengan menyerap Energi Alam Langit dan Bumi disekitarnya.

Suara kokok ayam jantan bersahut-sahutan, burung berkicau sambung-menyambung tanda pagi telah menjelang dan perlahan sinar mentari menyinari bumi Desa Kun Zang. Tampak sosok wanita muda masih dengan pakaian tidurnya sedang mencuci peralatan makan kemudian melanjutkan aktivitasnya dipagi hari itu dengan membuat sarapan untuk sang suami, yang pagi hari itu akan kesawah untuk menjaga padi mereka dari serbuan burung-burung pemakan benih.

Waktu berlalu begitu cepat dan tak terasa tibalah hari pelaksanaan acara lelang di Kota Xhin Yan, setelah menikmati sarapan Zang Yun kemudian bergegas memacu kudanya menuju Kota Xhin Yan. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih selama 2 jam, Zang Yun tiba didepan pintu gerbang kota dan kemudian menjalankan kudanya dengan perlahan karena ada larangan memacu kuda didalam sambil menuju gedung Paviliun Obat. Terlihat banyak antrian para pengunjung yang akan memasuki gedung Paviliun Obat tersebut, dan dengan sabar Zang Yun mengikuti antrian tersebut dan pada saat gilirannya tiba seorang penjaga mencegatnya sambil bertanya?.

"Maaf tuan...!, mohon tunjukkan tiketnya...!" kata sang penjaga pintu.

Zang Yun mengeluarkan sebuah Lencana berwarna perak tanda kehormatan sebagai pelanggan dari Paviliun Obat, dari dalam sakunya dan menunjukkan Lencana terebut kepada sang penjaga pintu.

"Mari ikuti saya tuan...!" kata sang penjaga itu sopan sambil berjalan menuntun Zang Yun menuju lantai teratas gedung tersebut dimana acara pelelangan akan dilangsunkan.

Saat berada dilantai 3 gedung itu, Zang Yun melihat paman Zang Rou keluar dari ruangan manager lelang nona Lin Yue.

"Paman...!" panggil Zang Yun dengan antusias.

"Ehh..., nak Yun...!, kamu disini juga...?, apakah kau mau mengikuti acara lelang...?" kata paman Rou.

"Iya paman...!, kalau paman bersedia ikutlah denganku kerangan lelang..., karena aku punya kamar VIP sendiri...?" kata Zang Yun.

"Baiklah...!, paman akan ikut denganmu, karena paman hanya punya tiket biasa...!" kata paman Rou sambil tersenyum.

Keduanya berjalan beriringan menuju lantai 5 gedung Paviliun Obat tersebut, dan sang penjaga mengarahkan mereka kekamar VIP no.3. Terlihat deretan kursi tempat tiket biasa mulai penuh dengan peserta maupun penonton, sementara itu dikamar-kamar VIP lainnya juga sudah terisi. Jumlah kamar VIP yang disediakan oleh Paviliun Obat ini berjumlah 10 kamar, disana ada para pejabat tinggi kota, para saudagar kaya dan pimpinan keluarga kelas atas Kota Xhin Yan.

"Perhatian-perhatian...!, mohon tenang...!" suara seorang gadis cantik dengan busananya yang ketat berwarna merah jambu mulai memandu acara pelelangan dari lantai tengah ruangan.

"Perkenalkan..., saya Lin Yue sebagai manager Lelang Paviliun Obat Kota Xhin Yan..., saya akan memimpin acara lelang hari ini...!" kata Lin Yue membuka acara lelang.

"Seperti biasa saya akan menyampaikan peraturan dan tata tertib yang berlaku selama proses acara lelang berlangsung...!,"

"Pertama...!, dilarang melakukan tindak kekerasan..., mengancam dan menghina sesama peserta lelang...!,"

"Kedua... !, barang lelang yang sudah terjual wajib dibayar oleh pemenang dan tidak bisa dikembalikan...!,"

"Ketiga...!, pembayaran dapat dilakukan saat lelang selesai bertempat dikantor manager lelang...!,"

"Bagi yang melanggar akan ditindak tegas...!, dan akan dikeluarkan dari tempat acara lelang saat itu juga..., dan akan diberikan sangsi tidak dapat mengikuti acara lelang selama 5 tahun...!,"

"Untuk diketahui...?, jumlah item lelang hari ini berjumlah 10 item dan 3 item diantaranya adalah item utama lelang hari ini...!, baiklah kita mulai dengan item pertama...!," kata Lin Yue sang manager lelang.

Seorang petugas menghampiri nona Yue sambil membawa baki yang tertutup kain kemudian meletakkannya diatas meja, dari tengah ruangan itu nona Mei membuka kain penutup dan tampaklah sebuah pedang dengan sarung penuh dengan ukiran.

"Ini..., adalah sebuah senjata pedang tingkat Langit...!, terbuat dari campuran logam keras buatan seorang Master Penempa tingkat langit dan cocok untuk para pemburu...!, kami buka dengan harga 1.000 keping emas dengan kelipatan penawaran senilai 100 keping emas..., silahkan ajukan penawaran tuan tuan sekalian...!", kata Lin Yue memulai acara lelang tersebut.

1.200 papan no.35

1.500 papan no.43

1.700 kamar VIP no.7

2.500 kamar VIP no.10

"..." senyap tanpa suara...,

"Ada lagi...?", kata Lin Yue.

tok... 2.500 keping emas satu...,

tok... 2.500 keping emas dua...,

tok... 2.500 keping emas tiga...!, terjual untuk kamar VIP no.10.

"Item Kedua...!, sebuah senjata Tombak tingkat langit..., dibuat oleh Master pPenempa yang sama seperti item sebelumnya..., Mata Tombak terbuat dari campuran Besi Putih dan Baja Hitam dan lengan tombak terbuat dari Kayu Hitam...!, jenis kayu yang sudah sulit ditemukan..., dan kami buka dengan harga 2.000 keping emas serta penawaran dengan kelipatan 500 keping emas..., dimulai...!" kata Lin Yue.

2.500 papan no.42

3.000 papan no.35

4.000 kamar VIP no.9

6.000 papan no.19

"..." senyap tanpa suara...,

Tok... 6.000 keping emas satu...,

Tok... 6.000 keping emas dua...,

Tok... 6.000 keping emas tiga..., terjual untuk pemilik papan no.19

"Silahkan tuan yang memenangkan item kedua ini untuk mengikuti petugas kami...!" kata Lin Yue kepada pemenang lelang tersebut.

Sementara itu Zang Yun bersama Zang Rou mengikuti acara lelang dengan antusias, walaupun belum tertarik dengan item-item yang ditampilkan hingga sampailah di puncak acara lelang dengan 3 item langka.

"Sekarang kita memasuki sesi akhir acara lelang hari ini...!, dengan menampilkan 3 item langka, untuk itu semua saya mohon untuk tetap tenang...!" kata Lin Yue karena hampir semua pengunjung berbisik bisik penasaran tentang item langka yang akan dilelang, termasuk para peserta lelang yang berada dikamar-kamar VIP.

Demikian juga dengan Zang Yun dan Zang Rou karena beberapa saat sebelumnya paman Rou mengatakan bahwa Pil Santan Dewa sudah dia dibagikan kepada Zang Fei sebanyak 3 butir, kakek dan nenek Zang Yun masing-masing 1 butir, kemudian kakek dan nenek Lung Nie masing-masing 1 butir dan paman Rou yang membuat 1 butir. Sehingga tersisa 2 butir dan 1 butir akan dijual diacara lelang ini, sementara yang satunya lagi sebagai persediaan jika ada anggota keluarga yang membutuhkan.

"Item langka pertama...!, sebuah senjata Pedang Legenda...!, menurut pemiliknya senjata ini dia temukan disebuah pulau bagian timur Benua Putih ini...!, pedang ini mengeluarkan aura berwarna merah..., oleh sebab itu pemiliknya menamakan senjata ini dengan nama 'Pedang Darah'..., karena ini adalah senjata Pedang tingkat legenda maka harga awal kami buka dengan nilai 100.000 keping emas dengan kelipatan penawaran senilai 10.000 Keping emas..., mulai...!,"

110.000 kamar VIP no.1

120.000 papan no.12

150.000 kamar VIP no.3, paman Rou ikut memberikan penawaran.

200.000 kamar VIP no.1

"Siapa itu...?, apakah itu tuan Walikota...?," kata seorang pengunjung.

220.000 kamar VIP no.3, paman Rou tak mau kalah.

250.000 kamar VIP no.7

280.000 kamar VIP no.3

300.000 kamar VIP no.1

Pertarungan harga berlangsung sengit, sahut menyahut besaran harga terjadi begitu cepat hingga mencapai angka tertinggi untuk nilai sebuah pedang legenda.

800.000 kamar VIP no.3

1 juta kamar VIP no.1

1,2 juta kamar VIP no.3

"..." seketika senyap...,

"Masih ada penawaran...?," tanya Lin Yue kepada peserta lelang.

"Kalau tidak ada lagi saya akan mulai menghitung...!," lanjutnya sambil mengetuk palu keputusan...,

Tok... 1.200.000 keping emas satu...,

Tok... 1.200.000 keping emas dua...,

Tok.... 1.200.000 keping emas tiga..., terjual untuk VIP no.3.

"Selanjutnya item langka kedua...!, sebuah PIL tingkat 7 kualitas sempurna...!, yang diracik oleh seorang Master Alkemis..., dan menurut sang Alkemis pil ini bernama Pil Santan Dewa...!, yang manfaatnya untuk memperpanjang usia seseorang hingga 100 tahun dan juga untuk mengobati seorang perempuan yang Mandul atau tidak bisa memberikan keturunan.