webnovel

Darah Tingkat Tertinggi

"Bagaimana perasaanmu muridku...?", tanya sang guru sambil tersenyum melihat tubuh Zang Lung dengan jenis Tulang yang baru.

"Sekarang aku merasa nyaman Guru...!" kata sang murid.

"Lanjutkan pemulihanmu...!, dan mulailah menyesuaikan organ-organ tubuhmu dengan jenis tulang barumu...!" kata sang guru.

"Baik Guru...!"

Zang Lung kemudian duduk bersila dihadapan gurunya dan mulai berkultivasi untuk memulihkan Stamina dan Energinya, kemudian menyelaraskan seluruh organ tubuhnya dengan tulang baru miliknya yang terlihat memancarkan cahaya berwarna keemasan. Energi Spiritualnya mulai menjalar sampai kedalam sumsum tulangnya dan merasakan betapa kokoh dan kuat tulangnya saat ini, walaupun dia belum mencoba tapi dalam pikirannya untuk mematahkan pedang tingkat Dewa sudah bisa dilakukannya.

Sementara itu sang guru terlihat mulai menyiapkan beberapa tanaman herbal termasuk tanaman herbal Lumut Embun Es dan mulai menghancurkan herbal-herbal tersebut dalam sebuah Mortar yaitu wadah untuk menumbuk obat yang terbuat dari batu giok. Setelah itu Dewa Naga memeras campuran herbal yang sudah hancur menyatu itu kesebuah cawan untuk diambil sarinya hingga terisi setengah cawan. Cawan yang berisikan sari cairan herbal buatan sang guru ditambahkannya lagi dengan tiga jenis cairan lainnya dari botol giok berisikan Air Suci Surgawi, Darah Kaisar Dewa sebagai Penguasa Alam Swemesta dan Darah Naga Murni milik sang Dewa Naga.

Disisi lain Zang Lung masih fokus dengan kultivasinya sementara itu sang guru telah siap dengan bahan-bahan untuk memulai proses peningkatan kekuatan jenis darah milik Zang Lung, 1 jam kemudian dia bangun dari kutivasinya untuk merenggangkan otot-otonya sambil dia merasakan kekuatan tulangnya yang baru.

"Sempurna...!, baiklah muridku..., kita lanjut dengan peningkatan kekuatan darahmu...!, jangan khawatir karena proses ini tidak seperti yang kau rasakan sebelumnya saat peningkatan kekuatan dan jenis tulangmu...!, juga tidak memerlukan waktu yang lama..., hanya sampai airnya mendingin dan semua cairan terserap kedalam darahmu...!" kata sang guru menjelaskan.

"Murid siap Guru...!"

"Mulailah dengan memanaskan Tungku Jiwa itu seperti sebelumnya...!"

Dengan Kekuatan Elemen air dia mengisi Tungku Jiwa itu sampai setengahnya dan mengeluarkan Kekuatan Elemen Api miliknya yang sudah berada ditingkat Surgawi kemudian mulai memanaskan Tungku Jiwa tersebut, dan beberapa lama kemudian terlihat air dalam tungku mulai mengeluarkan uap putih. Dewa Naga mulai memasukkan berbagai jenis tanaman herbal termasuk Lumut Embun Es kedalam tungku yang airnya mulai mendidih, 30 menit kemudian terlihat semua herbal telah mencair menyatu dengan air. Kemudian sang guru memasukkan 3 jenis cairan seperti sebelumnya yaitu Air Suci Surgawi, Darah Kaisar Dewa dan Darah Naga Murni kedalam Tungku Jiwa dan menunggu sampai semuanya telah mencair dan menyatu.

"Muridku bersiaplah...!, matikan apimu dan minumlah cairan dicawan itu..., kemudian masuklah dan berendam sampai sebatas leher..!" kata sang Guru memberi perintah.

"Baik Guru...!"

Zang Lung kembali masuk kedalam Tungku Jiwa yang terdapat cairan herbal yang kental dengan warna hijau kehitaman dan sedang mendidih, dia segera mengerahkan Kekuatan Spiritual untuk melindungi seluruh organ-organ dalam tubuhnya agar tidak mengalami kerusakan. Seperti kata sang guru bahwa proses kali ini Zang Lung tidak akan merasakan sakit seperti sebelumnya, bahkan dengan Kekuatan Pengendalian Energi yang dikuasainya dapat membantu menggerakkan cairan herbal yang masuk kedalam tubuhnya agar lebih cepat berproses didalam aliran darahnya. Terlihat proses peningkatan jenis darah Zang Lung berlangsung cepat, darahnya mulai berubah dari warna merah keemasan berganti menjadi bening seperti air yang tidak memiliki warna, semua cairan berupa sari herbal yang dia minum sebelum berendam terlihat menuju kejantungnya kemudian membungkus seluruh organ jantung itu sehingga terlihat secara perlahan organ jantungnya mulai berubah warna menjadi bening sama seperti darahnya yang bening seperti air.

"Bagus..., bantu arahkan aliran darahmu untuk menerobos masuk kedalam seluruh sumsum tulang...!" kata sang guru yang senantiasa mengamati proses yang dialami muridnya.

"Baik Guru...!"

Zang Lung mengikuti yang diperintahkan gurunya dan dia merasakan aliran darahnya sangat cepat menuju keseluruh tubuh dan masuk kedalam sumsum tulang, seketika tubuhnya mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan mata karena perpaduan Tulang dan Darah yang sejenis dengan tingkat kekuatan yang sama.

"Biarkan proses penyesuaian berlangsung alamiah sesuai keinginan tubuhmu...!, setelah semuanya sudah saling menyesuaikan dan tidak terjadi gejolak...?, maka prosesnya sudah selesai...!" kata sang guru menjelaskan.

"Baik Guru...!"

"Tugasmu sekarang hanyalah tetap sadar..., dan menunggu seluruh poses selesai...!"

Kemudian Zang Lung mengedarkan kesadaran spiritualnya untuk melihat bagian dalam tubuhnya saat ini seperti apa, dan betapa terkejutnya dia saat melihat cahaya kemilau yang memenuhi hampir seluruh bagian dalam tubuhnya. Tulang, Jantung dan Darahnya telah berubah tidak berwarna dan hanya memancarkan cahaya kemilau dan itulah yang disebut dengan Tulang Penguasa dan Darah Penguasa, Tulang penguasa yang memiliki kekuatan 500 kali lebih kuat dari tulang normal dan Darah Penguasa adalah tingkatan darah tertinggi yang dapat mengalirkan Kekuatan Spiritual dengan sangat cepat kebagian tubuh yang diinginkan. Beberapa saat kemudian Zang Lung merasakan sudah tidak ada pergerakan Energi dari cairan yang masuk kedalam tubuhnya, dan proses penyesuaian organ-organ dalam tubuh dengan Tulang dan Darah yang baru telah selesai.

"Hmm..,. semakin bagus...! untuk beberapa waktu lamanya..., jangan kamu gunakan kekuatan phisikmu...!, mungkin selama 1 bulan paling cepat..., untuk itu pergunakan kekuatan Energi Spiritualmu saja untuk melakukan sesuatu pekerjaan rutin..." kata sang guru.

"Baik Guru...!, murid akan melaksanakan perintah Guru...!"

"Sekarang aku akan menuntunmu untuk mengasah kemampuanmu sebagai Penempa Senjata...!, prinsipnya tidak berbeda jauh dengan profesi seorang Alkemis..., hanya perlu ditambah dengan nilai artistik dan Kekuatan Spiritual serta Elemen Kekuatan kedalam senjata yang akan dibuat...!" kata Dewa Naga menjelaskan.

"Apakah maksud Guru untuk membuat senjata tingkat Legenda keatas...?" tanya Zang Lung .

"Ya benar...!, karena kalau membuat yang tingkatannya dibawah kekuatanmu tidak menarik..., kamu akan ditertawakan oleh para Master Penempa diatas Langit...", kata sang guru.

"Ahh..., kenapa bisa begitu Guru...? aku masih dalam tahap belajar..., jadi tidak masalah jika mulai membuat yang tingkatan rendah pada awalnya...!"

"Hahaha..., kamu tau kenapa...?, dengan kemampuan dan tingkat kekuatanmu saat ini maka sekarang kau adalah seorang Master Penempa tingkat Surgawi...!, sama seperti Gelar Tabib dan Alkemismu...!" kata gurunya menjelaskan.

"Baiklah kita lanjut dengan proses menempa senjata..., keluarkan Tungku Jiwa dan batu meteor yang kamu simpan dan ambil secukupnya...!" kata sang guru.

"Nah..., buatlah sesuai dengn yang sudah kamu pahami dan kuasai...!, aku akan melihatnya..."

"Baik Guru...!"

Kemudian Zang Lung mulai memanaskan Tungku Jiwa miliknya, 10 menit kemudian terlihat Tungku sudah memerah pertanda suhu Tungku sudah maksimal. Selanjutnya Zang Lung memasukkan sebuah bongkahan batu meteor yang ditemukannya saat berburu di Hutan Kabut bersama ayahnya dan ketiga pamannya sebesar kepalan tangan, dia menunggu beberapa saat sampai batu meteor itu mencair dan setelah mencair dengan menggunakan Kekuatan Energi Spiritualnya dia mulai membentuk sebuah Bilah Pedang sesuai dengan bentuk yang diinginkannya. Dan Perlahan mulai terlihat membentuk sebuah Pedang dan setelah selesai Pedang tersebut terangkat mengambang diatas Tungku Jiwa,...

"Berhasil...!, bagaimana Guru...?, apakah buatanku yang pertama ini sudah sesuai...?" kata Zang Lung yang terlihat senang telah berhasil membuat sebuah senjata Pedang tingkat Legenda.

"Master penempa tingkat Surgawi diatas Langit sana butuh waktu 30 menit untuk membuat pedang tingkat legenda seperti ini...!, dan untuk Master Penempa sepertimu...?, harusnya lebih cepat dan hasilnya lebih dari mereka...!, ini hasil buatanmu selama 42 menit dan kualitasnya seperti Pedang Tingkat Bumi yang tidak berisi...!, kembali harus kamu ingat...!, saat kau mengendalikan meterial batu meteor itu kamu juga secara bersamaan kamu mengisi jiwa/spiritual milikmu agar pedang itu berisi dan benar-benar menjadi sebuah pedang tingkat legenda..., apa kamu paham...?" kata sang guru memberikan penjelasan dan pengarahan kepada Zang Lung dalam menempa sebuah senjata.

"Maafkan muridmu ini Guru...! aku akan mencoba membuatnya lagi...!" kata Zang Lung dengan kecewa karena hasilnya ternyata tidak seperti yang diharapkan oleh Gurunya.

"Ya..., tidak apa-apa...!, lanjutkan dan buat yang lebih baik waktumu seharusnya 15 menit cukup untuk membuat sebuah Pedang tingkat Legenda...!, fokuslah pada saat mencairkan semua bahan-bahan didalam Tungku dan setelah lancar coba membuat sebuah senjata yang tingkatnya lebih tinggi dengan mencampur bahannya dengan bahan-bahan ini...!, cukup mencampurnya dengan 2 macam bahan saja..., misalnya batu meteor dengan biji baja merah..., atau batu meteor dengan batu intan ini..., atau dengan baja karbon ini...!, terserah mau kau pasangkan dengan yang mana..." kata sang Guru menjelaskan.

"Murid mengerti Guru...!" kata Zang Lung sambil mulai mempersiapkan bahan-bahan yang akan dibuatnya sebuah senjata.

"Baik...!, lakukanlah...!" kata sang guru kemudian mengamati apa yang dikerjakan oleh Zang Lung.