Pagi hari seperti biasa Vergil bangun lebih awal dari biasanya, mandi pagi dan bersiap untuk sekolah. Madarame sudah bersiap memasak di dapur seperti biasa, pagi ini memasak makanan yang cukup special untuk semua cucunya. Pagi itu semua berjalan seperti biasa, Dante vs Shadow dalam urusan kamar mandi, Creed yang sibuk menyiapkan buku sekolah, Kazumi dan Izumi yang berebut tempat duduk dekat sang kakek, Tiffani yang selalu terlambat bangun. Pagi hari yang cukup ramai tetapi sudah biasa bagi Vergil. Vergil hanya bisa menahan tawa melihat semua tingkah adik dan saudara kembarnya pada hari sekolah, seolah ini adalah hiburan baginya. Pagi itu juga seperti biasa Vergil dan semuanya pergi kesekolah, betermu teman sekelasnya dan mengobrol seperti biasa sebelum pelajaran. Vergil mengikuti semua pelajaran seperti biasa selalu mencatat semua apa yang dia pelajari, beruntung bagi seorang Immortal karena mereka punya ingatan yang sangat kuat, bahkan bisa dibilang photo grafik memory. Disaat jam 9 pagi, terjadi sedikit insiden yaitu Tiffany pingsan di jam olah raga. Vergil segera bergegas ke UKS pada jam istirahat dan melihat kondisi Tiffany, Vergil membawakan roti yang dibawa dari apartemen. Vergil tahu bahwa Tiffany tidak sarapan tadi pagi dan sial untuk Tiffany hari ini ada pelajaran olah raga. Pelajaran di sekolah tetap berlanjut seperti biasa, hanya insiden Tiffany yang pingsan di jam olah raga saja yang membuat Vergil sedikit tidak konsentrasi pada pelajaran. Vergil kembali pulang dari sekolah bersama juga Tiffany yang sedikit lemas, beruntung Tiffany sempat makan roti pemberian kakaknya saat di UKS. Sesampainya mereka di apartement, Vergil menceritakan kejadian tersebut ke kakeknya, dan Madarame hanya bisa menggelengkan kepala. Tiffany yang pulang dengan keadaan lapar langsung dibuatkan makanan oleh sang kakek, begitu Vergil dan semua saudara dan saudarinya. Tidak lama sepupu mereka datang dan bersiap berlatih seperti biasa, tetapi mereka juga ikut makan siang bersama Madarame dan yang lain. Setelah makan siang, Vergil dan Izumi membereskan piring sementara sang kakek menyiapkan keperluan untuk latihan di armory rahasia yang ada di apartement. "Sting, ayo masuk ke ruang latihan dan bantu kakek." kata Madarame ke Sting sambil membawa beberapa buah hand gun dan 1 kotak besar penuh peluru. Sting masuk ke armory itu dan mengambil beberapa hand gun serta rifle ke ruang latihan, setelah itu Sting membantu kakeknya membawa 1 kotak penuh peluru.
Tidak lama Vergil selesai membersihkan piring dan bersiap masuk ke ruang latihan, Sting yang berpapasan membawa 10 penutup telinga. Madarame yang melihat semua cucunya sudah berkumpul menjentikan jari dan diruanng latihan seketika muncul shooting range dengan meja penuh scope. "Sesuai janji kakek, kali ini kalian akan belajar memakai senapan. kakek sudah menyiapkan banyak jenis senjata mulai dari Handgun biasa hingga Assault Rifle, dan tentu saja kalian harus memakai beberapa pelindung. Kakek sudah siapkan dari kemarin rompi anti peluru dan ear plug, juga kakek siapkan penutup telingan agar suara tembakan yang kalian dengar tidak terlalu keras. Kalian segera pakai." kata Madarame. Vergil dan semuanya mulai memakai perlengkapan keselamatan yang sudah disiapkan kakeknya. "Sebelum kalian memakai ear plug dan penutup telinga kakek akan jelaskan sebentra tentang teori dari pemakaian senapan." kata Madarame. "Sebetulnya tidak sulit dalam kuda-kuda menembak, yang diperlukan hanya kestabilan kuda-kuda kalian disaat menembak saja. Kakek akan memberi tahu dulu dasar pengetahuan dari senapan." kata Madarame, dikanjutakan penjelasan tetang bagian bagian senapan. "Ini adalah badan dari senapan....dan ini bagian magazine..." jelas Madarame sambil memberikan arahan pada semua cucunya, sementara Sting menyiapkan hand gunnya sendiri yang bertipe G17 yang di set automatic. "Kalian sudah paham kan? kalian pilih senjata yang kalian suka." kata Madarame sambil berjalan ke meja yang penuh senapan. Vergil memilih senapan G18 yang terletak di meja lalu mencoba membidik ke sekitar. "Baiklah, berikutnya kakek akan ajarkan cara mengisi magazin dari setiap senapan. Pada setiap Senapan pasti ada semacam tombol atau pengait magazin, untuk yang emilih hand gun coba periksa bagian pegangan sebelah kanan, disitu biasanya akan ada seperti tombol yang bisa ditekan." kata Madarame. Vergil segera mencari dan menemukan sebuah tombol,segera tombol itu ditekan dan magazin dari senapan tersebut keluar. Madarame membantu cucunya yang lain menemukan pengait atau tombol untuk magazin untuk assault rifle. Sting sendiri memilih M24 sebagai senapannya. "Baiklah berikutnya cara memasukan peluru ke magazin, kalian pengang pelurunya lalu kalian tekan ke dalam magazin" kata Madarame sambil memberikan contoh kepada semua cucunya. "Ok kakek lanjutkan...masukkan kembali magazin yang sudah terisi dengan peluru, lalu kokang senapan kalian." kata Madarame sambil memberikan contoh untuk Hand Gun terlabih dahulu lalu ke rifle. Vergil memperhatikan semuanya dengan seksama apa yang dicontohkan oleh sang kakek. "Baiklah sekarang mulai berbaris di shooting range....matikan safety pada senapan kalian dan mulai berlatih menembak." kata Madarame. Madarame sendiri setelah memerintahkan mulai menembak masih membantu cucunya yang kesulitan dalam mencari safety dari senapa yang mereka pilih. Vergil yang memakai hand gun dengan cepat beradaptasi dengan situasi tersebut sementara Sting dengan santai mengatur scope yang dia pasang di rifle M24. Madarame tetap memperhatikan semua cucunya berlatih menembak, sesekali senjata mereka terpental dan segera kembali berlatih menembak. Sting yang sudah menyiapkan senapan kesukaannya langsung membidik ke target yang shooting rangenya tidak ditempati, dan mencatatkan rekor menembak dari jarak 650 meter. Madarame mencatat semua apa yang terjadi dan melihat perkembangan selama 6 jam latihan. Latihan pun dilanjutkan pada latihan bela diri seperti biasa, lalu latihan pedang. Latihan jutsu dan cakra dilanjutkan setelah istirahat 1 jam. Latihan itu pun berlanjut hingga pukul 5 sore, tidak terasa bilah berlatih di dimensi yang waktunya lebih lambat dari waktu normal. Vergil dan semua saudaranya bersiap bersiap membersihkan diri sementara sepupu mereka memutuskan pulang ke rumah masing-masing seperti biasa. Vergil segera mandi terlebih dahulu di kamar mandi pertama dan Creed segera masuk ke kamar mandi kedua, seperti biasanya. Setelah mandi, vergil yang sudah berpakaian biasa segera mengambil dan mengerjakan PR tersebut seperti biasa. Madarame segera membuat 1 Shadow Clone untuk berbelanja, sementara dirinya segera ke armory untuk membereskan semua kebutuhan latihan. 1 Jam Madarame merapikan semuanya kembali ketempatnya, termasuk membuat 5 Shadow Clone untuk membatu dirinya. Setelah semua selesai Madarame segera kembali ke dapur dan melihat semua cucunya sedang konsentrasi mengerjakan PR dari sekolah, dan Shadow Clone yang diminta beberlanja juga kembali. Madarame segera membuat seal untuk menghilangkan semua Shadow Clone dan menerima belanjaan dari salah satu Shadow Clone. Madarame mempersiapkan makan malam seperti biasanya, bertepatan dengan dengan selesainya PR dari semua cucunya. "Kakek kali ini masak mie ramen. special untuk kalian semua." kata Madarame sambil menyajikan 1 mangkuk shoyu ramen kepada semua cucunya. Madarame tertawa melihat tingkah mereka saat makan malam yang sedang bertengkar masalah latihan. Madarame mulai melerai karena situasi mulai kacau dan meminta semua cucunya kembali ke kamar mereka karena besok harus segera kembali ke sekolah. Madarame membereskan semuanya lalu menuju ruang pribadinya, duduk di meja kerja seperti malam sebelumnya sebelum dia beristirahat. Burung hantu pembawa pesan tiba dengan sebuah surat, Madarame segera membaca surat tersebut.
"Dear Shadow Master
Aku merasakan kemarin ada 2 Fiendgod kembali muncul dan sepertinya mereka terlahir di waktu yang sama. aku penasaran siapa mereka, apa masih 1 darah denganku? atau ada anggota clan yang berhasil memperlajari Crimsondiagram of Nine Heaven? segera balas surat ini ayah mertua
S"
Madaram segera menulis surat balasan.
"Dear Sparda
memang benar semalam ada 2 Fiendgod terlahir dan tebak siapa....Creed dan Shadow, 2 anak kembarmu. Aku tidak yakin apa yang terjadi tetapi ada Gagak Emas yang mengitari Sacret Sun pada Creed tanpa Sacret Moon menumbuhkan pohon Osmanthus. Begitu juga Shadow, hanya Pohon Osmanthus saja yang tumbuh di Sacret Moon tanpa ada Gagak Emas mengitari Sacret Sun. Kau yang sudah lama menjadi Immortal pasti tahu apa yang terjadi pada mereka, dan segeralah pulang agar ada yang membimbing 4 putra tertuamu dalam menjalani latihan Immortal.
Salam hangat
Shadow Master"
Setelah menulis surat tersebut, Madarame segera mengirimkannya dengan burung hantu pengirim surat kepercayaannya.
Peluru yang dipakai dalam latihan adalah Cannadian Eco Bullet buatan tahun 1983, peluru ini termasuk peluru latihan yang bisa dipakai pasukan militer kanada untuk berlatih. kenapa dibilang Eco Bullet? karena begitu proyektil nya ditembakkan, bila menghantam benda padat seperti papan target akan langsung menjadi bubuk. Peluru ini tersedia dalam berbagai macam kaliber loh, dan cocok dipakai dalam latihan menembak militer.