webnovel

Alasan Kami Bertarung

Seharusnya pertarungan terjadi melibatkan tiga ras sekaligus, dan sangat jarang untuk tidak memakan korban jiwa yang berjatuhan, bisa banyak kaum yang dirugikan atas pertikaian yang kami lakukan, alih-alih untuk menguasai, malah nantinya hanya menjadi kekacauan dan juga sebuah hal yang sangat mengkhawatirkan, sebuah keinginan yang mana diriku dan juga Reinstenger yang dahulu kami sangat bersahabat.

Membuatku teringat dengan sebuah perjalanan kami ketika muda, memiliki impian dan juga keinginan menciptakan tiga ras di satu dunia hidup rukun dan damai dalam sebuah wadah yang terbalut dalam canda dan tawa.

Namun semua itu tidak bisa kami wujudkan dengan mudah, alasan mengapa Reinstenger sangat ingin memusnahkan bangsa manusia serigala, ialah disebabkan seorang diantara kami yang membunuh kekasihnya ketika perang tiga bangsa dimulai.

Ketika itu tepat di bawah rembulan dan awan hitam yang menurunkan hujan, dimana angin yang berhembus begitu menusuk setiap orang yang berperang, dalam dinginnya malam dan dalam gelapnya, aliran darah yang tidak ada hentinya sebuah pertumpahan yang tidak ada habisnya, membuat kami berada pada sebuah titik yang membuat kami semua tersadar yang kami lakukan hanya merusak dan meninggalkan jejak yang tidak bisa diperbaiki.

Berawal dari sebuah teriakan perang, dari hati yang penuh amarah dan kedengkian yang benar-benar memenuhi setiap dada masing-masing dari kami, kobaran dan teriakan untuk maju ke medan perang, membuat setiap orang menginginkan kemenangan, namun tidak bisa demikian, dimana kemampuan kami semua ternyata seimbang, dan sebab mengapa kami semua tercipta dimana dalam hati kami berteriak, mengapa kami semua tercipta dan untuk apa.

Apakah penciptaan kami hanya untuk menguasai satu sama lain, ataukah menjadi satu dalam kerja sama dan berdamai satu dengan yang lainnya, membuat kami semua sebenarnya masing-masing mengetahui keadaan yang terjadi, namun gejolak ego yang tidak bisa dihentikan, membuat kami tersadar, tidak ada hal yang demikian, kami haruslah menguasai atau kami akan tertindas.

Mungkin itulah yang terlintas di pikiran kami masing-masing saat itu, di mana pedang, tombak, panah, cakar, dan semua peralatan serta badan kami di lumuri darah, saat itu pikiran setiap orang sangat tidak jernih, dimana kemenangan adalah sebuah titik cahaya terang yang ingin kami capai.

Namun tidak ada hal demikian, kenyataan dan keadaan berbanding terbalik dengan keinginan yang tersirat, hal itu lah yang membuat kami tetap tidak bisa berhenti dalam sebuah pertempuran yang sudah terlanjur kami lontarkan.

Disaat ketika kami semua menyadari dengan keadaan kami dimana pertempuran tersebut tidak akan ada habisnya, di saat Reinstenger sudah mulai membuat keputusan untuk berdamai dengan kedua ras lain, yaitu ras manusia dan ras manusia serigala, membuat kami semua merundingkan apa yang akan kami lakukan kedepannya, di saat itu juga dia mengetahui kekasih yang dia cintai meninggal dalam keadaan yang mengenaskan, terbunuh oleh bangsa kami yang mana seluruh badannya terkoyak, energi nya terserap habis sehingga tidak ada kesempatan untuk kekasih Reinstenger mengalami penyembuhan diri atau yang biasa disebut dengan regenerasi sebuah kemampuan penyembuhan diri yang cepat yang dimiliki ras vampir dan ras manusia serigala, di mana kami bisa dengan mudah dan cepat menyembuhkan diri kami sendiri.

Namun tidak akan dapet menyembuhkan diri, bila kami kehilangan banyak energi dan juga luka yang berat ditubuh kami, tersentak dan tersadar dengan keadaan tersebut, membuat Reinstenger berteriak dengan kerasnya, sehingga membuat siapapun saat itu dalam perang terdiam seketika, tangisan yang dia alami membuat getaran yang kuat dengan sosoknya yang sebenarnya mengeluarkan banyak energi yang dia miliki menghancurkan tanah dan membuat gelombang serangan udara yang cukup besar, siapapun yang terkena gelombang serangannya langsung tergores dengan goresan yang cukup besar membuat semua yang tidak kuat menahannya langsung mati seketika.

Pohon-pohon yang bertumbangan dan kilatan petir yang menyambar, sambil memegang kekasihnya di pangkuannya membuat dirinya menangis, dalam tangisan dan suara yang begitu besar, sambil menggendong mayat kekasihnya yang perlahan-lahan terkikis dan menghilang, dalam tangisan dan juga balutan kenangan yang dia rasakan membuatnya berada pada sebuah kondisi yang benar-benar berada pada sebuah titik puncak kesedihan setiap makhluk yang bernyawa, bahkan kami pun memiliki hati yang mana bila tergores dan tersanyat benar-benar terasa begitu menyakitkan untuk kami semua.

Saat itu, adalah titik hancur dirinya, dimana perang yang dikobarkan, membawa bencana pada dirinya dan juga ras yang dia pimpin, kehilangan seseorang yang sangat berharga membuatnya berada pada sebuah keinginan untuk membalaskan dendamnya, dan mudah saja dirinya mengetahui pelakunya, aku pun tidak melihat dengan jelas siapa pelaku sebenarnya yang membunuh kekasihnya saat perang dimulai, disebabkan aku dan Reinstenger saling bertarung saat itu.

Namun tidak kusangka dan tidak kuduga dia melimpahkan semuanya kepada ras ku, dimana dia bersumpah akan memusnahkan selurus ras ku yang masih hidup, saat dia pergi dan kehilangan kekasihnya, ketika dia mengatakan hal demikian, membuat diriku pun bersumpah akan melindungi seluruh ras ku apapun resiko dan juga keadaan yang akan aku alami di depannya, kami pun memutuskan ikatan persahabatan kami ketika itu.

Yang ada pada saat setelah perang hanyalah sebuah rasa dendam dan keinginan untuk terus menghancurkan dan saling menghancurkan, hal itu lah yang ada di pikirannya, dia sudah tidak memperdulikan lagi siapa yang menjadi penguasa di dunia, baginya hanyalah memusnahkan seluruh rasku yang masih tersisa, dan hal itu lah yang membuat kami saling bertarung satu sama lainnya.

Keinginannya untuk menghancurkan dan keinginanku untuk melindungi, dimana kekuatan kami saling seimbang dan membuat semua hal yang akan kami pijaki menjadi hancur berantakan, bagiku dia tetaplah seorang sahabat yang sangat berharga, namun baginya kekasihnya adalah hal yang paling berharga di dalam hidupnya.

Kami pun melanjutkan pertarungan, di sebuah padang yang luas di antara banyaknya pohon, di bawah gelapnya malam, di bawah rembulan dan awan hitam pekat, kilatan petir yang menyambar, ku lihat wajahnya yang masih penuh dengan amarah, meskipun hal itu sudah berlalu ratusan tahun, namun luka di hatinya belum juga sembuh, membalas dendam adalah tujuan utamanya, aku pun ingin menghukum siapa pelaku yang membunuh kekasihnya, namun bagaimana caraku untuk bisa mengetahuinya, sedangkan diriku benar-benar tidak melihat orang yang membunuh kekasihnya.

Dari penjelasan terakhirnya di kepalanya dan matanya yang melihat jasad kekasihnya, dirinya hanya tahu bila apa yang dia lihat terakhir, adalah sebuah kuku panjang yang tersangkut di dada kekasihnya, dimana kuku itu adalah kuku tajam dari ras kami, karena hanya ras kami yang bertarung menggunakan cakar yang kami miliki saat itu, membuatku berpikir apakah hal itu benar atau ada orang lain di baliknya.