Tiga hari sebelum mulai sekolah.
Li Yao meregangkan otot-ototnya di bawah matahari terbenam. Duduk di dasar Kendaraan Burung Tempur Mistis, ia membiarkan warna merah darah matahari terbenam mewarnai dirinya dan jas kristal merah. Bayangan keduanya bergabung menjadi satu, memanjang seperti pedang hitam.
Li Yao telah membentuk kebiasaan tertentu mulai dari waktu yang tidak diketahui. Tidak peduli seberapa sibuknya hari itu, ia akan menghabiskan setengah jam pada malam hari untuk datang ke bawah Kendaraan Burung Tempur Mistis dan duduk diam untuk sesaat.
Ia mulai melakukan ini suatu hari karena kelelahan. Ia menemukan bahwa ketika sesekali beristirahat di bawah Kendaraan Burung Tempur Mistis selama beberapa menit, ia tiba-tiba akan merasakan pikirannya terbuka dan pikirannya akan menjadi sangat jernih. Banyak teori dan cetak biru yang tidak bisa ia pahami secara normal tiba-tiba menjadi jelas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com