"ya karena Pingky selalu dirawat dengan baik" Saut Lia sambil tersenyum.
"Ya saya tahu" Ujar Marvin "Baiklah motornya sudah panas dan sekarang kita bisa pergi untuk mencari Tuan penolong kamu" Ujar marvin sambil menaiki motornya "Ayok naik cepetan" Suruh Marvin.
Lia menaikkan bibir atasnya "Sabar pak! Jangan marah-marah nanti Bapak cepat Tua" Ucap Lia, ia sengaja menyindir Marvin.
Marvin merindu mendengar nyanyian Lia yang tadi "Sepertinya kamu akan semakin tambah cantik jika kamu diam" Ujar Marvin, ia kemudian menengok ke arah belakang, Marvin mau melihat apakah Lia sudah siap atau belum "Jangan lupa pegangan" Suruh Marvin.
"Jangan mencari kesempatan ya! Saya akan berpegangan di belakang saja" Ucap Lia, ia sok jual mahal. Padahal ia ingin sekali memeluk tubuh Marvin.
Jelas Marvin akan heran, karena ini baru pertama kalinya Lia membantah untuk berpegangan "Kenapa? Tumben kamu membantah?" tanya Marvin dengan heran.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com