"Baik," jawab Jo yakin.
Dhika menatap Fandi, "ikut aku."
Fandi mengangguk kemudian dia bangkit dan mengikuti langkah Dhika menuju taman belakang. Kayra di berikannya pada Rendra, pria itu langsung menyambutnya penuh suka cita.
Alex agak ngeri liat cara Dhika ngajak Fandi, untung bukan dia yang di ajak. Kalo dia, jelas tekencing dalam celana. Mau kaya manapun dia nggak bisa rilex kalo berhadapan dengan suami bestynya itu. Mending jauh lah.
"Para wanita akan membicarakan ini, kita para pria mari bermain catur." Tuan besar mengajak kesepuluh anak muda itu pergi keruang kerjanya.
"Main catur bertiga belas apa bisa?" tanya Andy. Selanjutnya dia mingkem sambil tersenyum canggung karena tuan besar natap dia tajam.
"Kondisikan bacot." Bisik Alex yang terkikik geli liat muka nggak enaknya si Andy. Setelah itu mereka pergi ngikutin para tetua. Tinggalah Aneth, Cecil, Cia dan dua ibunya beserta twins yang asik dengan dunianya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com