Saat gumpalan - gumpalan api tak kasat mata memasuki kening Xiao Yan dan yang lainnya, sebelum tubuh mereka bersebelas seketika mulai bergetar dengan tingkat getaran yang berbeda - beda. Segera setelah itu, wajah mereka mulai memerah hingga tampak seperti arang yang membara. Bahkan, terdapat uliran - uliran kabut putih yang merembes keluar dari kepala semua orang.
Su Qian mengangguk pelan saat ia melihat wajah sebelas orang yang memerah. Kemudian, ia memerintah kedua Tetua. "Amati mereka dengan saksama. Jangan biarkan ada kecelakaan yang terjadi."
Dua Tetua itu membungkuk memberi hormat dan menerima perintah tersebut. Seorang Tetua berjubah abu - abu di antara mereka menghela nafasnya, "Aku penasaran, berapa orang yang akan berhasil bertahan kali ini?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com