webnovel

Aku,Lisa dan Denish

"Bangun..." Suara Mama saat membangunku

"Waduh,sekarang jam berapa Ma?"

"Gini ni,Kalau bapa sama mama ngak ada di Rumah,Kerjaanya tidur mulu"

"Habisnya cape Ma"

"Cape cape melulu,Ngak ada kerjaan lain apa selain tidur?"

"Lah,Kan aku cape ma"

"Cape kenapa,Habis kerjaan berat?"

"Ngak Ma,Habis di Sekolah tadi bersih wc ma"

"Alasan kamu,Sekarang jam 6 sore"

"waduh lama benar tidurku"

"Iya,sekarang mandi"

"Iya ma"

"sebentar bantu Ibu di dapur"

"Malas ma" dengan bergegas ke Kamar Mandi.

Setelah Mandi akupun pergi ke Teras untuk menikmati udara luar ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok.

Entah apa,Tiba-tiba saja aku membayangkan paras jelita Yang bernama Dewi. Dia begitu indah,Apalagi jika dia tersenyum,rasanya seperti cinta sedang melambaiku.

Aku pun berpikir untuk membuat sebuah puisi untuknya,dengan segera aku mengambil secarik kertas beserta sebuah amplop kecil dan mulai menulis.

"Indah,,,

Tak sedikit orang mengagumi Mutiara

tak sedikit pula orang menggagumi Bunga..

Begitulah Dirimu.

Indah dan mengagumkan bagiku..

Aku adalah pengagummu yang telah lama menantimu datang..

Bagiku,,

Kau adalah selaksa tempat Rasaku merekah..

tempat rinduku menjelma dan Tempat Bahagiaku berlabuh tetap..

Meski Kini waktu belum Mengizinkanmu menjadi milikmu..

Tetapi Yakinku akan selalu Berdoa,

memintamu pada Semesta

agar aku dan kamu adalah kita.."

Arya Fino

Ruteng,17 maret 2019

Setelah menulis Puisi itu,aku menelpon Lisa untuk mengatarkan puisi itu pada Dewi.

"Selmat Malam Lis,Aku boleh minta Bantuan ngak?"

"Apa Ar? Kamu mau aku bantuin apa?"

"Aku ke rumah ya?"

"Buat apa Arya?,Udah larut malam ni"

"Aku mau Titip surat Untuk Dewi,Please bantuin ya"

"Lah,Kenapa ngak kasih aja Lansung ke Dewi?"

"Mmm....malu Lis,Kamu aja yang Kasoh aya"

"Begitu aja malu,Bilangnya Banyak cewek?,Ko ternyata Tidak berani sih sama Dewi?" Cemen.

"Lis,Jangan rese dulu deh,Pokoknya aku Ke Rumah,Daaah"

"Tapi Ar..."

Aku langsung mematikan Telephonya.

Dengan segera aku mengambil Kunci motorku dan Pergi Ke Rumah Lisa.

Lisa adalah sahabat kecilku, Dia adalah Seorang sahabat yang sangat baik.Dia selalu ada buatku dan mendukungku dalam segala hal.

Kami Sudah berteman sejak Kelas 1 Sd.

Saat itu kami satu kelas dan dari situ Kami akrab dan menjadi teman dekat.

Lisa Memiliki paras wajah yang cantik dan Tidak sedikit orang mengejar nya.

Sebenarnya sih adalagi satu sahabat kami,Tapi Dia pindah ke Surabaya dan melanjutkan pendidikannya Disana.

Dia Pindah sewaktu kelas 2 Sma.

Satu tahun yang lalu tepatnya.

Denish..

Si Bangsat keras kepala namun baik hati,Yang selalu mengajaku pergi tuk bermain. Dia Adalah orang yang sangat Keras kepala,Nakal dan sangat membenci yang namanya peraturan. kurang lebih seperti Gue.

Aku mengenalnya sejak kecil sewaktu aku dan dia masih Tkk.

Pertemanan kami sangat erat,Antara Aku,Lisa, dan Denish.

Kami sering menghabiskan waktu bersama,sering Berlibur dan Pergi Ke Bioskop bersama.

Aku dan Denish sangat benci jika ada pria yang menyakiti Lisa. Pasti Aku dan Denish Lansung memberi orang itu Pelajaran.

Kami Seringkali Berkelahi karena tidak terima ada pria yang menyakiti dia,Soalnya kami menganggap Lisa seperti saudari kami.

Sewaktu Denish pindah Kami sangat sedih serta Rindu padanya. Dia sering bertingkah konyol yang membuat kami tertawa lepas. Sifatnyapun sangat baik dan Dia juga periang. Denish memiliki wajah yang tampan dan tubuh yang kekar. Karena Kami bertiga setiap sore pergi ke tempat Fitness.

Banyak sih perempuan yang mengejar Denish Tatapi dia hanya mencintai satu perempuan yang bernama Rara.

Rara adalah cinta pertama Denish.

Rara memiliki wajah yang cantik dan memiliki postur tubuh yang memukau.

Jelas saja,Banyak pria yang ingin mendekatinya.

Tetapi Rara tidak mencintai Denish dan Dia hanya mencintai Aku.

Dari awal aku tidak tahu Kalau Rara memiliki perasaan padaku. Rara mendekati Denish semata mata hanya ingin mendekatiku.

Denish sangat mencintai Rara tetapi Rara hanya mencintai aku.

Sampai pada suatu ketika Rara mengungkapkan perasaanya padaku Di depan Denish. Dia minta maaf pada Denish karena Dia mendekati Denish hanya untuk mengambil perhatianku serat menjelaskan semuanya.

Aku dalam posisi merasa bersalah pada Denish karena Aku tahu Denish sangat mencintainya.

Waktu itu Denish sangat marah dan dia memukulku.

Aku dan Denish bertarung hebat,tetapi untuk saja ada Lisa yang menghentikanya.

Lisa menjelaskan semuanya pada Denish,Lisa dan Aku tidak tahu Kalau Rara mencintai Arya. Denishpun menangis dan meminta maaf padaku.

Akupun memeluknya dan mengatakan

"Kita adalah sahabat,Tidak mungkin seorang sahabat menyakiti sahabatnya sendiri. Kita seperti saudara,Dari kecil kita selalu bersama,melewati suka maupun duka. Bagiku Kau adalah saudaraku Denish. Tidak ada Niat sedikitpun aku tuk menyakiti hatimu."

Kamipun berpelukan.

Rara menangis dan meminta maaf,Dan Denish memaafkanya Dan mengatakan

"Sudahlah Ra,kau tidak bersalah,Haruskah aku menyalahkan Cinta Ra?"

"Tidak Denish,Aku yang salah,Dari awal aku menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya darimu,Aku tidak Bermaksud tuk menyakitumu Denish"

"Iya Ra,Aku mengerti ko,Kamu dan aku tidak bersalah Ra,Keadaan yang harusnya disalahkan,Pergilah Ke Arya,Aku menyetujui mu berpacara denganya"

"Terima kasih Denish" .Mereka berpelukan.

Rara mendekat padaku dan mengungkapkan perasaannya padaku.

"Ar,sebenarnya aku mencintaimu"

"Ra,Maaf sebelumnya,sebenarnya aku tidak memiliki perasaan padamu. Aku sebenarnya mencintai seseorang Ra,Maaf ya"

" Tidak apa apa Ar,aku ngerti sekarang,Maaf ya Ar?"

"Iya Ra,aku juga minta maaf"

"Bolehkan,sekalai saja aku memelukmu,aku berjanji tidak akan mengganggu kamu lagi dan Denish"

"Bolehlah Ra,ayo peluk aku"

Kami berpelukan dan Rara menangis di pelukanku. Dua merasa bersalah pada Aku,Lisa dan Denish.

"Sudahlah Ra,Tidak ada yang perlu disesali sekarang,semuanya sudah selesai Ra"

"Iya Ar,Aku berjanji tak akan mengganggu kalian lagi"

"Iya Ra"

"Aku pergi ya"

Dia pergi dan berpamitan pada kami bertiga tetapi Denish dengan berat hati membiarkanya pergi.

Lalu dia pergi memgejar Rara dan memeluknya.

Aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, Aku dan Lisa hanya tersemyum melihat mereka.

Dari kejadian itu Aku tidak pernah melihat sosok Rara lagi di sekolah.

Ada yang bilang dia sudah Pindah.

Denish merasa kesepian dan kami selalu menghiburnya serta tidak membiarkanya terlarut dengan kesedihan.

Hari kamipun berwarna dengan ceria Sampai saat Dia Pindah ke Surabaya karena ada keperluan bisnis orang tuanya.

Kami sangat merindukanya. Kami sering chat bareng, dan Vc bareng.

Katanya nanti Dia akan berlibur Kesini tapi waktunya tidak tahu.

Semoga saja Denish segera datang.