webnovel

Chapter 159

"Gue lihat."

Pria itu menghela nafas berat. Mendengar suara dari perempuan itu saja membuat dirinya naik darah. Dari dulu sampai detik ini hanya kesakitan yang perempuan itu berikan.

"Gue makasih sama lo. Tapi gue gak suka kalau lo bikin dia sesakit hati tadi. Ini terakhir kali lo nyakitin dia. Gue harap lo paham sama omongan gue." Ancam pria itu.

Pria itu mematikan teleponnya. Ia cukup murka. Tidak enak rasanya di posisi yang terjebak seperti ini. Ia bahkan tidak bisa berbuat apa – apa. Hanya bisa diam dan diam saja. Pria itu meminta bill. Ia membayar pesanannya dan pergi meninggalkan café itu.

Tiiit tiitt. Suara klakson mobil itu membuat gerbang terbuka segera. Petra akhirnya sampai juga di villa yang ditempati oleh Zahra. Ia masuk, mengecek apakah benar gadis itu berada disana atau tidak. Melihat kamar jendela villanya yang terbuka, laki – laki itu yakin bahwa Zahra sudah berada disana.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com