Clarine mengangguk pelan. "Iya, aku juga merasakan hal yang sama. Dan hal itulah yang kadang-kadang membuatku sedih."
"Membuatmu jadi sedih?" Crystal mengulangi perkataan Clarine dengan bingung.
"Pada saat mengetahui jika ada bayi yang sedang bertumbuh di dalam perutku, aku berencana untuk mengeliminasinya. Saat itu aku sangat bingung dan sedih, aku sama sekali tidak bisa berpikir panjang hingga akhirnya berencana untuk menggugurkannya," ucap Clarine pelan memperjelas maksud dari perkataannya.
"Apa?" Crystal memekik keras. "Kau berniat untuk menggugurkan bayimu?"
Clarine menipiskan bibirnya. "Aku bahkan sudah mencoba untuk bunuh diri, namun pertolongan Tuhan datang melalui Jarvis. Jarvis menolongku, dia memberikan nasehat kepadaku untuk tidak mengambil jalan pintas seperti itu. Hingga akhirnya aku sampai dirumah ini saat ini, jika tidak ada Jarvis mungkin saja aku sudah terkubur di dalam tanah bersama bayiku tanpa dia mengetahui ayah kandungnya."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com