webnovel

037-Lucid Dream 2

Setiap orang umumnya pernah bermimpi saat tidur, baik itu mimpi indah ataupun mimpi buruk. Mimpi atau yang sering disebut dengan bunga tidur, memiliki berbagai karakteristik unik yang sering menimbulkan pertanyaan akan kebenarannya. Dari beragam keunikan dan ciri mimpi yang khas itu, pernahkah Anda mengalaminya salah satunya?

5 karakteristik dan ciri mimpi yang paling umum terjadi

1. Mimpi sulit diingat

Meski mimpi hampir sering kali terjadi saat sedang tidur, namun apakah Anda selalu mampu mengingat mimpi apa yang Anda alami semalam? Ya, sebagian besar orang kesulitan dalam mengingat mimpi setelah bangun tidur – walaupun mimpi yang terjadi tergolong mimpi indah.

Bahkan terkadang, meskipun Anda masih bisa meraba-raba alur mimpi tersebut, biasanya hanya sedikit potongan-potongan mimpi atau hanya bagian tertentu saja yang dapat Anda ingat.

Peneliti pun memperkirakan ada sekitar 95 persen bagian dari mimpi yang sulit untuk diingat saat Anda terbangun. Itu artinya, hanya sebagian kecil dari mimpi yang bisa Anda sadari.

2. Mimpi sering menimbulkan sensasi yang aneh

Rasanya tidak sedikit orang yang mengeluhkan sensasi aneh yang muncul saat sedang bermimpi. Misalnya saat mulai tertidur hingga semakin dekat menuju alam mimpi, tiba-tiba ada bahaya muncul sehingga tanpa sadar Anda merasa diri Anda terjatuh dari ketinggian. Seketika Anda terbangun kaget dan tidak mengetahui kelanjutan mimpi tersebut.

Atau pada "episode" mimpi lainnya, Anda digambarkan sedang terjebak dalam suatu kondisi yang menakutkan, dan parahnya saat itu Anda tidak kuasa untuk mengontrol gerakan tubuh untuk berjalan, berlari, maupun melakukan pertahanan diri lainnya. Ada apa ini?

Pada dasarnya, ciri mimpi ini termasuk hal yang umum dan tidak berbahaya. Kondisi ini kadang bisa dipicu oleh kelelahan, stres, hingga kurang tidur. Namun orang yang sehat pun banyak mengalami hal ini. Jika Anda mengalaminya kembali, cukup ambil napas dalam-dalam, rileks, dan cobalah untuk kembali tidur.

3. Mimpi biasanya tidak masuk akal

Mimpi umumnya penuh dengan beragam muatan rasa, baik senang, sedih, takut, hingga kadang menimbulkan hal yang aneh dan ambigu. Menurut J. Allan Hobson, seorang peneliti tidur sekaligus penulis buku The Dreaming Brain, berpendapat bahwa salah satu keunggulan mimpi yakni mimpi sering tidak masuk akal, serta tidak selalu sesuai dengan hukum alam yang melibatkan waktu, tempat, atau orang.

Ambil contoh, beberapa isi cerita dari mimpi biasanya tidak masuk akal, misalnya seseorang bisa terbang, terjatuh tanpa terluka, melakukan perjalanan waktu, melakukan percakapan dengan hewan, orang-orang terdekat yang telah meninggal bisa hidup kembali, berbagai macam orang bisa hadir dalam mimpi Anda, berubah menjadi orang yang berbeda, maupun hal-hal unik lainnya yang tidak mungkin terjadi di alam sadar Anda.

4. Mimpi sering menampilkan emosi yang kuat

Salah satu karakteristik mimpi yang mungkin tidak Anda sadari adalah emosi yang muncul di dalam mimpi bisa menjadi sangat kuat, akut, bahkan terasa begitu nyata. Pernahkah Anda merasa sedang mengalami suatu hal yang membuat Anda memikirkan hal tersebut setiap waktu sehingga kemudian perasaan itu hadir dalam mimpi Anda?

Menurut Sigmund Freud, seorang psikoanalis sekaligus penulis buku The Interpretation of Dreams, mengatakan bahwa isi mimpi sering berhubungan dengan keinginan si pemimpi. Itu sebabnya, mimpi yang terasa begitu nyata ataupun bayangan peristiwa yang muncul dalam mimpi, berperan untuk mengungkapkan keinginan yang secara tidak sadar dimiliki oleh si pemimpi.

5. Mimpi yang aneh selalu bisa diterima

Faktanya, bagaimanapun alur cerita yang disajikan dalam mimpi, tapi kita selalu bisa menerima mimpi tersebut. Ya, meskipun aneh dan tergolong tidak masuk akal, nyatanya pikiran kita tidak pernah mampu menolak kehadiran mimpi.

Mengapa bisa begitu? Menurut Hobson, penyebabnya adalah karena adanya kekuatan emosi dan persepsi yang dihasilkan dari dalam diri Anda. Selama bermimpi, mungkin akan muncul kejadian-kejadian aneh, tidak logis, maupun orang dan benda-benda yang terlihat tidak biasa.

Jika Anda kemudian mengingat mimpi tersebut saat bangun, bisa saja Anda berpikir kalau mimpi tersebut cenderung aneh. Namun tetap saja, saat tidur Anda akan selalu menerima bagaimanapun jalan cerita dari mimpi tersebut.

Semua orang pasti pernah bermimpi, mulai dari yang membahagiakan atau menakutkan yang bisa membuat Anda terbangun dari tidur. Hingga kini, penelitian masih terus menggali lebih dalam mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan mimpi. Sebenarnya, apa itu mimpi dan kenapa bisa terjadi?

Mimpi adalah gambaran, pikiran, dan emosi yang dialami seseorang selama tidur. Biasanya terjadi pada tahap tidur REM (rapid eye movement), yakni tahapan tidur yang membuat napas jadi lebih cepat atau tidak teratur, dan mata bergerak ke segala arah dengan cepat.

Jenis tidur ini pertama-tama terjadi sekitar satu setengah jam setelah Anda tertidur dan kemudian setiap 90 menit atau lebih sepanjang malam.

Mimpi yang Anda rasakan bisa saja sangat emosional, samar, singkat, membingungkan, menyenangkan, atau bahkan menakutkan.

Selain itu, ada juga yang memiliki jalan cerita atau malah tidak masuk akal sama sekali. Ini terjadi karena yang mengatur adalah pusat emosional otak, bukan wilayah otak yang berhubungan dengan sesuatu yang logis.

Menurut model aktivasi-sintesis mimpi yang merupakan teori dari J. Allan Hobson dan Robert McCarley, sirkuit otak aktif selama tidur REM, sehingga memicu amigdala dan hipokampus untuk membuat serangkaian impuls listrik. Kombinasi ini akan menghasilkan pikiran, gambar, dan ingatan acak yang muncul saat seseorang tertidur.

Lantas, apa tujuan mimpi itu?

Setelah memahami penjelasan sebelumnya, mungkin terbesit dalam pikiran Anda, "kenapa saya bermimpi, ya?" Penjelasannya tertuang dalam beberapa teori berikut ini.

Dalam "The Interpretation of Dreams," Freud menulis bahwa mimpi adalah "pemenuhan terselubung dari keinginan yang tertekan." Beliau juga menggambarkan dua komponen berbeda, yakni konten nyata (gambar aktual) dan konten laten (makna tersembunyi).

Teori Freud ini berkontribusi pada kebangkitan dan popularitas interpretasi sebenarnya. Meskipun penelitian gagal menunjukkan bahwa konten nyata menyamarkan signifikansi psikologis dari sebuah mimpi, beberapa ahli percaya bahwa hal ini memainkan peran penting dalam memproses emosi dan pengalaman yang membuat stres.

Meski tampaknya tidak penting, menurut The Greater Good Science Center dari University of California, mimpi ternyata memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

Terapi diri

Mimpi tampaknya menghilangkan rasa sakit dari episode emosional yang sulit, bahkan traumatis, yang terjadi sepanjang hari. Kemudian, menawarkan ketenangan emosional saat Anda bangun keesokan paginya.

Tidur REM adalah satu-satunya saat ketika otak sama sekali tidak memiliki molekul noradrenalin yang memicu kecemasan. Pada saat yang sama, struktur kunci emosional dan terkait memori pada otak aktif kembali selama tidur REM saat kita bermimpi.

Ini berarti bahwa pengaktifan kembali memori emosional terjadi pada otak yang bebas dari bahan kimia stres utama, yang memungkinkan kita memproses kembali ingatan yang mengganggu dalam lingkungan yang lebih aman dan lebih tenang.

Sarana untuk menemukan solusi

Telah terbukti bahwa tahapan tidur REM menggabungkan beberapa ingatan bersamaan dengan cara yang abstrak dan sangat baru.

Jadi, selama Anda bermimpi, otak akan mengambil berbagai pengetahuan yang ada , mengatur, dan menyusunnya menjadi sebuah informasi. Proses ini bisa menciptakan pola pikir yang dapat membantu Anda menemukan solusi dari masalah yang sebelumnya tidak terpecahkan.

Kemudian, situs Sleep Foundation juga menyebutkan tujuan lainnya, seperti memperkuat ingatan, membantu mengelola emosi dan membersihkan otak dari informasi yang tidak perlu.

Namun, sebagian peneliti juga beranggapan bahwa mimpi bisa jadi produk sampingan dari tidur yang tidak memiliki tujuan.

Mengapa ada mimpi indah dan buruk?

Hingga kini, apa itu mimpi masih menyimpan banyak misteri. Belum ada penelitian pasti yang menemukan alasan kenapa hal ini bisa terjadi, baik yang menyenangkan atau menakutkan. Namun, kemungkinan besar ini berkaitan erat dengan suasana hati dan berbagai hal yang Anda alami atau pikirkan sebelum tidur.

Ahli dari Washington State University menjelaskan bahwa mimpi buruk kemungkinan terjadi ketika Anda mengalami suatu hal yang menakutkan atau membuat Anda cemas. Contohnya, menonton film horor sebelum tidur atau melihat peristiwa yang menakutkan di siang harinya.

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, mimpi terbentuk dari berbagai potongan informasi dan emosi yang Anda rasakan. Nah, bisa jadi otak Anda mengambil potongan kejadian yang menakutkan pada siang hari tersebut, hingga timbul saat Anda tertidur pada malam hari.

Kabar baiknya adalah hampir semua orang tidak bisa mengingat mimpinya secara mendetail. Ini karena otak Anda terkadang tidak menyimpan hal-hal yang sifatnya tidak penting. Apalagi seperti mimpi yang kadang tidak jelas, tidak beralur, dan tumpang tindih.

Untungnya lagi, mimpi buruk bisa Anda minimalisir dengan cara menghindari minum alkohol atau kopi sebelum tidur, melakukan pengobatan dari penyakit mental yang diidap, dan memperbaiki kualitas tidur.

Mengalami mimpi buruk memang hal yang normal. Akan tetapi, terus mengalami mimpi buruk bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan, seperti nightmare disorder (gangguan mimpi buruk).

Apa itu gangguan mimpi buruk? Ini adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami merasa terganggu, berkaitan dengan perasaan negatif, seperti kecemasan atau ketakutan yang bisa membangunkan tidur. Kondisi ini cukup langka, dan kemungkinan menyerang orang dewasa.

Dampak dari nightmare disorder kesusahan adalah susah tidur karena takut, sering terbangun di malam hari, dan kesulitan beraktivitas dengan baik di siang hari karena mengantuk.

ebagian besar orang mempercayai bahwa mimpi memiki pesan atau arti bagi orang yang memimpikannya. Itulah sebabnya, banyak orang yang ingin mengetahui apa artinya.

Bagaimana menafsirkan maknanya, memang menarik perhatian dan menjadi perdebatan. Beberapa psikolog berpendapat bahwa hal ini memberikan wawasan tentang jiwa atau kehidupan sehari-hari seseorang, dan punya kaitan erat dengan pengalaman nyata yang pernah dialami.

Sementara yang lain menganggap bahwa mimpi itu tidak konsisten, tidak terkonsep, dan tumpang tindih sehingga cukup membingungkan untuk diambil maknanya. Apalagi, isinya dapat berubah atau artinya tergantung oleh orang yang memimpikannya.

Sebagai contoh, dalam mendeskripsikan, orang sering merujuk pada sosok yang mereka kenali dengan jelas padahal penampilan yang dilihat menyimpang. Hingga kini, belum ada penelitian lebih lanjut mengenai kepastian arti dari mimpi. Walaupun begitu, sangat mungkin berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.