webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
407 Chs

Surat Dari Pendekar Pedang Awan Kelabu

Pada saat semua orang tertawa, tiba-tiba Raka melihat ada suatu benda melesat sangat cepat dari jendela luar. Kecepatan benda itu luar biasa. Bahkan mampu mendatangkan kesiur angin tajam.

Wushh!!! Crapp!!!

Dengan gerakan sederhana, Raka berhasil menjepit benda itu di antara kedua jarinya. Jari telunjuk dan jari tengah.

Setelah dilihat kembali, ternyata benda itu bukan lain adalah sebauh surat yang terbuat dari rotan.

Raka segera membukanya. Setelah itu dia langsung menemukan sebuah tulisan yang berbunyi:

"Tiga hari lagi, tepat tengah malam. Aku menunggumu di Lembah Penentuan."

Isi tulisan dari surat tersebut hanya itu saja. Tidak kurang dan tidak lebih. Tidak ada nama pengirim, tidak ada pula kepada siapa surat itu ditujukan.

"Apa isi surat itu?" tanya Arya Saloka yang duduk di sampingnya.

Raka tidak bicara, dia langsung memberikan surat tersebut kepadanya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com