webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
407 Chs

Kematian Empat Orang Tua

Trangg!!!

Benturan nyaring terdengar memecahkan keheningan. Bunga api memercik dengan indahnya. Semilir angin berhembus lirih. Bunga api itu terbang ke atas lalu menghilang di bawah hembusan Sang Bayu.

Pedang Pencabut Nyawa sudah dikeluarkan dari sarungnya.

Tubuh orang tua yang memakai senjata berupa pedang kembar itu tampak bergetar sedikit. Mulai dari pergelangan tangan hingga ke pangkal lengan, dia merasakan ngilu yang tiada bandingannya.

Seperti ada api yang menjalar. Kedua lengannya terasa panas membara seperti dibakar.

Wushh!!!

Raka Kamandaka mendorong senjatanya. Alhasil tubuh lawan ikut terdorong mundur ke belakang sebanyak tiga sampai empat langkah.

Bertepatan pada saat itu, dirinya langsung melesat ke depan dengan serangan mautnya.

Jurus Maut Datang Menjemput telah dikeluarkan.

Pedang pusaka itu mengeluarkan asap hitam tipis cukup tebal. Tusukan secepat kilat yang mengarah ke dada sudah tiba di depan mata.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com