Sementara itu di tempat lain, Empat Datuk Dunia Persilatan dan Pendekar Pedang Pencabut Nyawa sedang berada di tepi sebuah hutan. Kelima orang itu baru berhenti beberapa saat yang lalu.
Suasana di sana sangat sepi. Rembulan semakin condong ke barat. Kentongan kelima sudah terdengar. Itu artinya, sebentar lagi mentari pagi akan segera menyingsing.
Semilir angin dingin berhembus lirih.
Pakaian dan rambut kelima tokoh persilatan itu berkibar dengan anggun.
Saat ini mereka sedang duduk bersandar ke sebuah batang pohon. Helaan nafas kelimanya dapat terdengar dengan jelas. Hingga sekian lamanya, belum ada yang bicara di antara mereka berlima.
Masing-masing sedang sibuk menghimpun lalu menyalurkan hawa murninya ke seluruh tubuh.
Jika dilihat lebih teliti lagi, ternyata kelima orang tersebut juga mengalami luka yang tidak ringan. Terlebih lagi Eyang Guntur Antareja si Pedang Langit Tujuh Lapis.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com