webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
407 Chs

Jurus Pedang yang Lihai

Suasana di sana mendadak hening. Keadaan sekitar seketika diliputi oleh aura pembunuhan yang sangat kental. Lima orang bertopeng merasakan telapak kakinya sudah dingin. Dingin seperti direndam di dalam air.

Tubuh mereka pun segera bergetar ketika memandang bola mata Pendekar Pedang Awan Kelabu. Kelima orang itu merasa bahwa dibalik bola mata tersebut ada suatu ancaman tersendiri.

"Apakah kalian menginginkan semua peti mati ini?" tanyanya dengan dingin.

"Y-ya …" jawab salah satu orang bertopeng dengan gugup.

"Hemm, boleh saja. Asalkan kalian bisa bertahan dari semua seranganku!"

Pendekar Pedang Awan Kelabu ternyata langsung bicara ke inti. Rupanya ke orang lain pun, dia tidak suka basa-basi. Dan pada saat berkata demikian, nada suaranya menjadi semakin dingin. Hawa pembunuh yang terpancar keluar dari tubuhnya juga bertambah kental.

"Ka-kau … apakah … apakah kau Pendekar Pedang Awan Kelabu?" tanya orang itu dengan bibir sedikit bergetar.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com