webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
407 Chs

Empat Ketua Perguruan Tombak Sakti

Malam harinya, Raka sudah tiba kembali di kamarnya. Dia datang sambil membawa satu stel pakaian wanita.

Pemuda itu sengaja membelikannya untuk Candika Sari. Mengingat bahwa pakaian gadis itu sudah mengalami robekan di bagian dada sebelah kanannya.

Walaupun gadis cantik tersebut tidak bicara ataupun menyuruhnya, namun Raka mempunyai pemikiran tersendiri. Dia tahu bahwa bagian itu termasuk ke dalam bagian yang tidak boleh dilihat oleh sembarangan orang. Apalagi oleh seorang lawan jenis.

"Sari, kau pakailah pakaian ini. Aku sengaja membelikannya untukmu," kata Raka sambil memberikannya begitu dia sudah berada di dalam.

Candika Sari terkejut. Dia hanya bisa berdiri mematung tanpa tahu harus berbuat apa.

"Tapi … bukankah aku tidak menyuruhmu?"

"Aku tahu. Hanya saja aku juga mengerti tentang wanita. Robekan pada pakaian yang kau kenakan itu berada di sekitar daerah yang tidak boleh dilihat sembarangan. Jadi sudah sepantasnya kau menggantinya,"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com