Episode 1 (Pahit nya kehidupan seorang pendekar terkuat).
Di atas Kehampaan terlihat seorang pemuda sedang duduk memainkan kecapi nya yang tidak lain adalah Huatan , pemuda tersebut adalah salah satu dari 4 pendekar dunia persilatan .Perang selalu ia menangkan musuh dirinya kalahkan ,namun jika urusan cinta ia tak mampu sama sekali dan sampai dimana dia mencintai seorang gadis namun ditolak mentah .
"Nak sampai kapan kamu akan hidup sendiri." Ucap ibu Huatan
"Sampai akhir hayat ibu."Jawab Huatan sambil menarik nafas panjang
"Carilah istri yang cocok biar ibu bisa mendapatkan cucu !" Ucapkan sang ibu
"Iya ibu untuk saat ini masih belum." Jawab Huatan lalu membalik ke kamar untuk tidur .
Perlahan Huatan hilang dari pandangan ibu nya ,ibu nya yang melihat itu segera berbalik kembali ke dapur.
*******
Di dalam kamar Huatan sendiri sambil melihat lelap dan perlahan mimpi Menghampiri nya,
"Kamu siapa?" Tanya Huatan
"Aku calon kekasih mu!" Jawab gadis di dalam mimpi tersebut , Huatan yang terkejut lalu berkata "bagaimana mana bisa ?" Tanya Huatan bingung ,"temui aku di masa depan."ucap gadis di dalam mimpi Huatan .
"Tidak." Ucapkan Huatan sambil Terkaget bangun lalu berkata
"ternyata mimpi dan dia menyuruhku untuk menemuinya di masa depan ?" Ucap Huatan sambil bingung .
Huatan pun berjalan keluar dan menghampiri ibu nya "ibu aku berkeliling desa dulu ." Ucap Huatan
"Baiklah,semoga menemukan gadis idaman mu ya." Ucap ibu Huatan sambil tersenyum hangat .
Setelah mendengar itu Huatan berbalik pergi meninggalkan Rumahnya, setelah beberapa saat kemudian Huatan tiba di penginapan ia pun masuk untuk sewaktu-waktu di penginapan tersebut.
"Pelayanan bawakan arak !" Ucap Huatan
"Ah liat pendekar itu kuat tapi tidak memiliki istri !" Ejek salah satu pengunjung penginapan , Huatan yang langsung mengeluarkan aura pembunuhnya yang sangat pekat.
Melihat Huatan mengeluarkan aura membunuhnya orang orang di dalam berlarian meninggalkan penginapan ,
"Tuan ini arak yang anda pesan." Ucap pelayan
"Terima kasih." Jawab Huatan Cuek
Huatan pun langsung menikmati arak nya sendiri ,kini kekesalan Huatan mencapai puncaknya akibat dari ejekan orang orang.
"Tunggu saja aku pasti akan mendapatkan istri 10 nanti." Gumam Huatan
Setelah beberapa saat kemudian Huatan memutuskan untuk kembali ke rumah karena hari sudah mulai gelap , di tengah perjalanan terlihat anak melihat Huatan "pendekar kuat namun tidak bisa memiliki istri." Teriak anak secara bersamaan .
"Andai kalian musuh ku , pasti akan membunuh yang lebih utama."gumam Huatan sambil mengepalkan tangannya .
Tidak berapa lama Huatan tiba di rumah nya dan langsung menghampiri ibu nya lalu berkata "ibu aku ingin pergi dari desa ini .!" Ucapkan Huatan sedih ,ibunya mulai melihat pandangannya lalu berkata "ada apa anakku?" Tanya sang ibu , Huatan berkata lagi "semua orang di desa objekku karena aku tidak memiliki istri."ucap Huatan sambil menahan marah ,"baiklah besok kita akan berangkat."ucap sang ibu .
1 Hari berlalu kini hari di mana Huatan dan ibu nya pergi meninggalkan desanya ,
"Ibu ayo kita berangkat ."ucap Huatan
"Baiklah, ayo." Jawab Ibu Huatan
***********
Di jalur menuju ibu kota terlihat Huatan dan ibu nya sedang berjalan menuju ibu kota Kerajaan ,
"Nak aku tau adalah mu!" Ucap ibu Huatan
"Biarlah Bu , mungkin ini sudah jalan hidup ku." Ucap Huatan pelan
"Tapi ingat jangan lah putus asa."ucap ibu Huatan sambil memberi semangat
"Pasti ibu,suatu saat semua gadis di dunia ini akan ku taklukkan." Ucapkan Huatan dengan penuh semangat
"Apa, Semua gadis!" Ucap ibu Huatan kaget
"Aku mau punya istri cantik, baik hati,dan setia ."ucap Huatan sambil memandang ke arah langit
Ibu Huatan tersenyum saat melihat anak nya mulai semangat kembali ,"bangkitlah anakku." Gumam ibu Huatan.
********
7 Hari berlalu kini Huatan dan ibu nya sudah tiba di depan gerbang kota ,disana juga terlihat orang sedang mengantri untuk masuk . perlahan Huatan dan ibu nya masuk ke antrian , tidak berapa lama giliran Huata dan ibu nya .
"Untuk memasuki kota Harus membayar 5 Koin emas ."ucap penjaga kota
"Berani kau meminta begitu Kepada ku ,di melebihi ini tidak ada peraturan begini." Ucapkan Huatan sambil mengeluarkan busur panah nya yang berada di Tingkat langit .
Penjaga yang tahu itu adalah Huatan langsung meminta maaf dan mempersilahkan Huatan dan ibu nya untuk segera masuk ke kota,
"Minggir." Teriak orang yang membawa kereta kuda
"DUARRRRR."
Ledakan keras terdengar di dekat gerbang kota , Kereta kuda hancur dalam satu kali tendangan Huatan .
"Kamu berani sekali." Ucap tuan muda dari keluarga bangsawan
"Pasukan bunuh dia." Teriakan pemuda dari keluarga bangsawan
"Ah kalian membuat ku kesal." Ucap Huatan lalu mengeluarkan Aura Membunuh nya ,
"Langkah Angin." Ucapkan Huatan dengan nada dingin dan langsung melesat ke arah puluhan prajurit di depan nya ,dalam beberapa gerakan Huatan sudah membuat semua Prajurit babak belur .
"Sekarang giliranmu yang akan mati." Ucap Huatan kepada pemuda dari keluarga bangsawan ,
"Tidak tuan ampuni nyawa ku!"
"Nak biarlah." Ucap ibu Huatan sambil tersenyum ,
Huatan yang lansung menarik kekuatannya lalu berkata "kali ini kamu beruntung." Ucap Huatan kepada pemuda di depan nya .
Setelah itu Huatan mengajak ibu nya pergi kepentingan untuk beristirahat dan menikmati makanan , Tidak berapa lama Huatan tiba di depan penginapan dan langsung masuk ke dalam .
"Pelayanan bawakan makanan hangat ." Ucap Huatan
"Baik tuan mohon tunggu sebentar lagi." Ucapkan pelayanan dan segera membalik
Di Meja makan lain beberapa pria sedang
"Menurut informasi akan ada perang di bagian selatan ."ucap pria 1
"Berarti kota ini juga akan di serang." Ucap pria 2
"Iya,kalau begitu bagaimana kita?"ucap pria 1
"Ya kita ikut." Jawab pria 2
Huatan dan ibu nya yang mendengarkan hanya mendengarkan mendengarkan, lalu perlahan-lahan ibu nya berkata "nak apakah kamu akan ikut ?" Tanya sang ibu , Huatan pun memandang pandangannya lalu berkata "Tergantung,kalau musuh menghampiriku." Ucap Huatan.
"Tuan ini makanannya?" pelayanan makanan makanan ,"terimakasih."jawab Hautan
Sambil menikmati makanan Huatan berhubungan dengan ibunya ,
"Kekacauan terus terjadi dimana ,dan aku tidak sempat mencari istri kalau terus menerus berada di Medan perang !" Ucap Huatan bingung
"Ada dua pilihan nak ,Masa depan mu atau masa depan simpanan .!" Ucap Ibu Huatan
Huatan pun terdiam sambil berpikir ,
"Aku memilih masa depan,jika aku tidak ikut serta seperti semua orang akan merasakan kesengsaraan yang diberikan musuh." Ucap Huatan
"Dan sebaliknya,kalau kamu ikut mencari maka tidak akan bisa membangun rumah tangga ." Ucap ibu Huatan
"Biarlah masa depan ku tidak ada yang terpenting nyawa semua orang terselamatkan ."ucap Huatan sambil menikmati makanan.
Bersambung