Kobaran api menari-nari seluas ratusan meter di medan perang. Dari barisan belakang pasukan Heijo hingga melewati barisan tengah, telah terluka oleh sayatan api besar. Menjadikannya suatu jalan panas gersang, di mana telapak kaki yang telah terlapisi lapis baja atau sepatu kulit tetap merasakan panas menusuk.
Ribuan orang terluka, dari luka bakar kecil hingga yang parah di mana lengan dan kakinya meleleh. Ratusan orang dari mereka, telah hangus kehilangan nyawa.
Teriakan derita para tentara menggema ke seluruh medan tempur. Ringis dan tangis merasuk ke tentara yang mendengarnya, menanam teror menyusutkan nyali.
Kolonel Shiftar berteriak mengendalikan suasana. Memerintahkan para tentara untuk fokus pada musuh di depan. Namun keberadaan musuh misterius di belakang sana, yang dapat menciptakan teriakan korban bagai di neraka itu, memaksa rasa takut mereka untuk menengok ke belakang. Sukses menjadikan mereka sebagai sasaran empuk bagi senjata tajam di genggaman Edenia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com