Narendra melihat arloji di tangannya, panahnya menunjukan angka dua belas lewat lima belas menit. Ia semakin cemas dengan hal itu.
Namun, walaupun mencemaskan istrinya, Narendra tetap mengendarai mobilnya menuju rumahnya sendiri. Ia mengkhawatirkan putranya yang mungkin sendirian di lantai dua.
"Apa Nastya tidak memikirkan anaknya sendiri? Pergi ke klub malam meninggalkan Cello di rumah hingga larut malam!" Narendra semakin kesal memikirkan hal itu.
Pukul satu kurang lima belas menit, mobil sudah sampai di halaman rumah. Narendra segera keluar dari dalam mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah. Dengan langkah cepat, ia menaiki anak tangga dan bejalan menuju kamar tidur putranya.
Ketika Narendra membuka pintu kamar, terlihat ruangan itu sangat gelap, hanya ada cahaya sedikit dari lampu luar yang masuk melalui tirai jendela. Sama sekali tidak ada cahaya lain selain itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com