"Kalian masih suami istri jadi tidak perlu akad lagi. Kalau memang kamu mencintai istrimu, maka berikan dia haknya dengan segera mendaftarkan pernikahan kalian di KUA, setelah mendapat buku nikah maka secara agama dan hukum kalian adalah suami istri yang sah". jelas Kyai Khanif dengan senyum di sudut bibirnya.
Tanpa sadar Ana juga mendengar penjelasan pak Kiyai dari balik pintu tepat saat dia baru sampai setelah bertemu ustadzah Aisyah.
Seketika itu air mata Ana mengalir deras. Dia tidak pernah menyangka kalau dia masih istri Alvin.
Setelah itu Ana masuk ke dalam dan mengucap salam serta mencium tangan pak kyai, setelah itu dia duduk di samping Alvin. Alvin menatap Ana dengan mata yang bersinar dan berkaca-kaca sambil memegang tangan Ana, dan berkata.
"Ana ternyata engkau masih istriku". Ada butiran air mata di pipi Ana dia mengangguk ke arah Alvin dengan tersenyum seraya berkata.
"Iya". Hanya satu kata itu yang mampu Ana katakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com