Setelah mendengar itu, Citra mengalihkan pikirannya untuk waktu yang lama tanpa tahu harus berbuat apa. Lalu, dia bersenandung lembut, berpura-pura tidak senang, "Apa maksudmu? Kamu kira aku ini hewan peliharaan?" Pria itu tersenyum ringan, "Bukankah kamu selalu menunggu untuk disuapi? Kamu juga pemarah."
Citra mengangkat dagunya sedikit, "Tidak, aku hanya memintamu memasak makanan. Jika kamu tidak ingin membuatnya, aku tidak akan memaksamu." Satya tidak mengatakan apa-apa lagi, bibir tipisnya terus membentuk senyum lebar.
Citra adalah wanita cantik yang sombong, malas, pemarah, dan angkuh. Citra benar-benar memperhatikannya sejak dulu, dan dari waktu ke waktu dia merasa Citra seperti kucing milik Felix.
____
Setelah makan malam di luar, Satya mengantar Citra kembali ke apartemennya di malam hari.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com