Citra dibawa keluar dari ruangan itu oleh Satya. Dia mengikuti di belakangnya seperti boneka. Dia memiliki wajah yang cantik, tapi tanpa ekspresi. Matanya menatap lurus.
Satya membawa Citra ke lift pribadi. Kini hanya ada mereka berdua di dalamnya. Satya baru saja menekan tombol, tapi sebelum dia bisa menarik tangan Citra, dia tiba-tiba terkejut. Dia menunduk dan melihat wanita itu memegang pinggangnya dan membenamkan kepalanya di dadanya. Dengan rambut panjang tergerai, Satya tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.
Satya pun balas memeluknya langsung. Dia menundukkan kepalanya. Dagunya diletakkan di atas kepala Citra. Tangannya yang lain perlahan membelai rambutnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com