webnovel

Chapter 443 : Gelang Priest Gereja Sancta Lux part 2

"Aku bisa membantu untuk melepaskan gelang yang melingkar di kedua lenganmu itu," ucapku.

Elsie terlihat sangat terkejut setelah mendengar perkataanku. Ketika Elsie terkejut, terlihat air mata masih keluar dari kedua matanya itu.

"K-kamu bisa membantu untuk melepaskan gelang yang melingkar di kedua tanganku ?! Kamu sedang tidak bercanda kan, Rid Archie ?," tanya Elsie seakan tidak percaya.

"Aku tidak bercanda, nona Elsie. Aku serius bisa membantu untuk melepaskan gelang itu," ucapku.

Elsie pun terdiam setelah mendengar perkataanku. Elsie terdiam sambil mengusap air mata yang masih keluar dari kedua matanya. Setelah selesai mengusap air mata di kedua matanya, Elsie lalu kembali berbicara.

"Meski begitu, aku tidak percaya kalau kamu bisa melepaskan gelang ini, Rid Archie. Aku sendiri saja tidak bisa melepaskan gelang ini,"

"Meski gelang ini bisa aku pindahkan, gelang ini hanya berpindah di sekitar bagian lengan atasku karena ukuran gelang ini memang pas dan sesuai dengan ukuran lengan atasku. Tetapi ketika aku ingin memindahkan ke bagian lengan bawahku hingga ke jari-jariku untuk mengeluarkannya, gelang ini tersangkut di bagian sikuku karena ukuran sikuku sedikit lebih besar dari ukuran lengan kananku. Oleh karena itu, gelang ini tidak bisa aku keluarkan dengan sendirinya. Para Priest yang lain pun juga tidak bisa mengeluarkan gelang ini karena ukuran siku mereka juga sedikit lebih besar dari lengan kanan atas mereka. Gelang ini sepertinya memang didesain untuk menyesuaikan ukuran lengan kanan atas masing-masing penggunanya sehingga membuat gelang ini tidak bisa dikeluarkan melewati jari-jari karena gelang ini akan tersangkut di bagian siku yang mana bagian siku berukuran sedikit lebih besar dari bagian lengan atas,"

"Selain itu, meski gelang ini terlihat cukup kecil dan ringan, gelang ini nyatanya sangat kuat. Gelang ini kelihatannya terbuat dari besi tetapi aslinya mungkin gelang ini tidak terbuat dari besi karena gelang ini sulit untuk dihancurkan ataupun dirusak, berbeda dengan besi pada umumnya. Satu-satunya cara untuk melepaskan gelang ini adalah dengan menggunakan kunci yang dimiliki oleh tuan High Priest, entah itu tuan High Priest Julian atau tuan High Priest Theodor. Nih coba kamu lihat, ada lubang seperti lubang kunci di gelang ini. Lubang kunci inilah yang digunakan untuk membuka gelang ini dengan menggunakan kunci," ucap Elsie.

Elsie mengatakan itu sambil memperlihatkan bagian sisi gelang yang terdapat lubang kunci.

"Ya, aku melihatnya," ucapku.

"Satu-satunya cara untuk melepaskan gelang ini adalah dengan menggunakan kunci yang dimasukkan ke lubang ini. Tidak mungkin kamu bisa melepaskan gelang ini dengan menghancurkan, merusak atau memotong gelang ini baik dengan kekuatan sihir ataupun dengan sihir. Gelang ini tidak akan rusak sedikitpun jika kamu menyerangnya, justru kamu malah akan melukai atau bahkan membunuh orang yang memakai gelang ini jika serangan yang kamu lancarkan salah sasaran dan tidak mengenai gelangnya," ucap Elsie.

"Hmmm begitu ya," ucapku.

"Baguslah kalau kamu mengerti, Rid Archie. Jadi sekarang lupakanlah soal kamu yang mau membantuku melepaskan gelang ini karena melepaskan gelang ini sangatlah sulit," ucap Elsie.

"Tidak, aku tetap mau membantumu untuk melepaskan gelang itu," ucapku.

Elsie terlihat terkejut setelah mendengar perkataanku.

"Apa kamu tidak mendengar penjelasan yang baru saja aku katakan ?," tanya Elsie.

"Tentu aku mendengarnya, nona Elsie. Meski begitu aku tetap akan membantumu untuk melepaskan gelang yang ada di kedua lenganmu. Memang kamu sebelumnya bilang kalau kamu tidak bisa melepaskan gelang itu sendiri, tetapi aku sendiri belum mencoba untuk melepaskan gelang itu. Siapa tau aku bisa melepaskan gelang itu," ucapku.

Elsie langsung terdiam setelah mendengar perkataanku. Tidak lama kemudian, Elsie lalu menghela nafas dan mulai berbicara kembali.

"Ya sudahlah, terserah kamu saja. Meski begitu, aku masih tidak yakin kalau kamu bisa melepaskan gelang ini," ucap Elsie.

"Itu hakmu apabila kamu tidak yakin kalau aku bisa melepaskan gelang itu. Yang terpenting aku akan tetap mencoba untuk melepaskan gelang itu," ucapku.

Setelah itu, aku berjalan mendekati Elsie. Lalu, ketika aku sudah berada dekat dengan Elsie, aku lalu mengarahkan tangan kananku ke arahnya.

"Aku minta maaf kalau tidak sopan, nona Elsie. Aku mau menyentuh gelang yang melingkar di lengan kananmu. Ketika aku menyentuh gelang itu, mungkin bagian lengan kananmu juga akan tersentuh," ucapku.

"Tidak apa-apa, silahkan saja," ucap Elsie.

Setelah mendapatkan izin Elsie, aku lalu menyentuh gelang yang melingkar di lengan kanannya dengan menggunakan tangan kananku. Ketika aku menyentuh gelang itu, gelang itu terasa keras seperti terbuat dari besi.

"Ketika aku melihat gelang ini, aku tahu kalau gelang ini memang terbuat dari bahan yang keras dan itu terbukti ketika aku menyentuhnya. Gelang ini terasa seperti terbuat dari besi, tetapi sepertinya ini bukan besi. Bahan apa sebenarnya yang digunakan untuk membuat gelang ini," pikirku.

Aku memikirkan itu sambil terus menyentuh gelang yang melingkar di lengan kanan Elsie. Sementara itu, Elsie hanya terdiam saja sambil melihat ke arah gelang yang sedang aku sentuh. Beberapa saat kemudian, melihat aku yang terdiam cukup lama sambil menyentuh gelang yang melingkar di lengan kanannya, Elsie pun mulai berbicara.

"Bagaimana, Rid Archie ? Apa kamu bisa melepaskannya ? Melihat kamu yang terdiam cukup lama, sepertinya kamu tidak bisa melepaskannya ya," ucap Elsie.

"Aku terdiam cukup lama karena sedang memikirkan bahan apa yang digunakan untuk membuat gelang ini. Gelang ini terlihat dan terasa seperti besi, tetapi seperti yang kamu bilang tadi, gelang ini aslinya bukan terbuat dari besi. Yah apapun itu, aku akan mulai mencoba untuk melepaskan gelang ini. Aku akan mencoba untuk menghancurkan gelang ini dengan kekuatan fisikku," ucapku.

"Dengan kekuatan fisik ?," tanya Elsie.

Setelah itu, aku langsung mencengkeram gelang yang melingkar di lengan kanan Elsie. Aku mencengkeram gelang itu dengan hanya menggunakan 3 jariku yaitu ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Aku hanya menggunakan 3 jari karena ukuran jariku sama dengan ukuran gelang yang melingkar di lengan kanan Elsie. Jika aku mencengkeram dengan semua jari tangan kananku, jariku yang lain yaitu jari manis dan jari kelingking malah akan mencengkeram bagian lengan kanan Elsie karena apabila ukuran kedua jari itu digabung dengan ukuran 3 jari yang aku pakai untuk mengcengkeram akan melebihi ukuran dari gelang itu.

Setelah mencengkeram gelang itu, aku terus mencengkeram gelang itu dengan sangat kuat. Aku mengcengkeram gelang itu sambil mengalirkan Mana milikku ke tiga jari yang aku gunakan untuk mengcengkeram. Sementara itu, Elsie hanya diam saja sambil melihat ke arah gelang yang melingkar di lengan kanannya yang sedang dicengkeram. Wajah Elsie terlihat seperti terkejut atau takjub saat melihat ke arah gelang itu.

"Meski aku tidak merasakannya langsung karena Rid Archie hanya mencengkeram gelang yang melingkar di lengan kananku, tetapi aku tahu dan bisa merasakan kalau cengkramannya itu sangat kuat. Jika cengkramannya itu mencengkram lenganku secara langsung, pasti tulang lenganku langsung patah atau bahkan hancur. Dengan kekuatan cengkramannya itu, mungkin dia memang bisa untuk merusak atau menghancurkan gelang itu," pikir Elsie.

Disaat Elsie terus terdiam sambil melihat ke arah gelang yang sedang aku cengkeram, aku terus mencengkeram gelang itu tanpa berhenti sedikitpun. Bahkan aku sedikit demi sedikit terus menambahkan Mana ke jari yang aku gunakan untuk mencengkeram.

1 menit, 3 menit hingga 5 menit berlalu, aku terus mencengkeram gelang itu tanpa henti. Tetapi sudah 5 menit aku mencengkeram gelang itu, tidak ada apapun yang terjadi kepada gelang itu. Gelang itu tidak mengalami kerusakan sedikitpun meski aku terus mencengkeram gelang itu selama 5 menit.

"Ternyata benar, gelang ini sangat sulit dihancurkan. Apa karena aku hanya mencengkeramnya dengan menggunakan 3 jari, jadi kekuatan cengkramanku berkurang atau memang bahan yang digunakan untuk membuat gelang ini sangatlah kuat," pikirku.

Meski tidak ada apapun yang terjadi kepada gelang itu setelah aku mencengkeramnya selama 5 menit, aku terus mencengkeram gelang itu tanpa henti. Lalu, 5 menit kemudian, tepat 10 menit aku mencengkeram gelang itu tanpa henti, aku memutuskan untuk menghentikan dan melepaskan cengkramanku dari gelang yang melingkar di lengan kanan Elsie. Elsie yang sejak tadi terdiam sambil melihat ke arah gelang yang aku cengkeram terlihat sedikit terkejut ketika melihatku yang menghentikan dan melepaskan cengkraman tanganku dari gelang itu.

"Ada apa, Rid Archie ? Kenapa kamu melepaskan cengkramanmu ?," tanya Elsie.

"Sudah 10 menit aku mencengkeram gelang itu tanpa henti, tetapi tidak ada apapun yang terjadi kepada gelang itu. Gelang itu tidak rusak sedikitpun meskipun aku cengkeram. Sepertinya memang sulit untuk merusak dan menghancurkan gelang itu," ucapku.

"Begitu ya. Aku sebelumnya melihat kamu yang terus mencengkeram gelang itu. Ketika melihat cengkramanmu, aku yakin kalau cengkramanmu itu sangat kuat. Tetapi gelang yang melingkar di lenganku ini ternyata lebih kuat dari cengkeramanmu. Sesuai yang aku duga sebelumnya, melepaskan gelang ini sangatlah sulit, bahkan bagimu sekalipun, Rid Archie," ucap Elsie.

Elsie mengatakan itu dengan ekspresi wajah yang terlihat sedikit sedih. Bahkan nada bicaranya pun terdengar seperti kecewa. Sepertinya dia kecewa karena aku tidak bisa merusak dan menghancurkan gelang itu dengan cengkeramanku.

"Meski begitu, aku berterima kasih karena kamu mau mencoba untuk menolongku dengan berusaha untuk melepaskan gelang ini. Sepertinya aku memang ditakdirkan untuk terus terikat dengan gereja Sancta Lux selama gelang ini masih terpasang di lenganku. Dengan sulitnya melepaskan gelang ini kecuali dengan menggunakan kunci yang dimiliki oleh tuan High Priest, sepertinya satu-satunya cara agar aku terlepas dari gereja Sancta Lux adalah dengan kematian," ucap Elsie.

Elsie mengatakan itu dengan raut wajah yang terlihat sedih. Setelah mengatakan itu, Elsie pun langsung menunduk dan terdiam. Melihat Elsie yang menunduk dan terdiam, aku lalu mulai berbicara kembali.

"Tidak perlu kecewa begitu, nona Elsie. Aku sebelumnya memang bilang kalau sulit untuk merusak dan menghancurkan gelang yang melingkar di lenganmu, tetapi aku tidak bilang kalau sulit untuk melepaskan gelang itu," ucapku.

Elsie yang sebelumnya menunduk langsung mengangkat kepalanya kembali dan melihat ke arahku.

"Apa maksudmu ? Apa kamu ingin bilang kalau kamu masih bisa melepaskan gelang ini ?," tanya Elsie.

"Itu benar," ucapku.

"Jangan bercanda, Rid Archie. Kamu saja tidak bisa menghancurkan atau merusak gelang ini, bagaimana caramu untuk melepaskan gelang ini ? Satu-satunya cara yang tersisa adalah dengan menggunakan kunci yang dimiliki oleh tuan High Priest. Apa kamu ingin mengambil kunci itu dari tuan High Priest ?," tanya Elsie.

"Memang aku tidak bisa melepaskan gelang itu dengan menghancurkan ataupun merusak gelang itu, tetapi masih ada cara lain untuk melepaskan gelang itu dan cara lain itu bukan dengan menggunakan kunci yang dimiliki oleh High Priest," ucapku.

Elsie terlihat terkejut setelah mendengar perkataanku.

"Kamu memiliki cara lain untuk melepaskan gelang ini ?," tanya Elsie.

"Iya," ucapku.

"Dengan cara apa kamu bisa melepaskan gelang ini ?," tanya Elsie.

"Cara ini mungkin akan sangat kasar karena cara yang aku pakai ini adalah dengan memotong lenganmu, nona Elsie," ucapku sambil memegang pedang milikku.

Elsie terlihat sangat terkejut setelah mendengar perkataanku.

"Memotong lenganku ?! Kamu sedang tidak bercanda kan ?!," tanya Elsie.

"Tidak, nona Elsie. Aku serius," ucapku sambil terus memegang pedang milikku.

Elsie terlihat sedikit panik setelah melihatku yang sedang memegang pedang milikku.

"Tunggu sebentar, Rid Archie-," ucap Elsie sambil mengarahkan tangan kanannya ke arahku seakan menyuruhku untuk berhenti.

Tetapi tepat setelah Elsie mengarahkan tangan kanannya ke arahku, aku dengan cepat langsung menebas lengan kanan Elsie dengan pedang milikku. Lengan kanan Elsie pun langsung terpotong tepat di bagian yang dekat dengan bahunya. Potongan lengan kanan Elsie yang telah aku potong pun langsung terhempas melayang ke udara.

Sementara itu, Elsie yang sebelumnya terlihat sedikit panik sebelum aku memotong lengannya, kini terlihat semakin panik setelah melihat potongan lengannya sedang melayang di udara.

"Apa yang terjadi ?! Lenganku.....," ucap Elsie.

-Bersambung