webnovel

Chapter 413 : Berakhirnya Penyerangan di Kerajaan San Fulgen part 2

Disaat komandan Allister sedang duduk di salah satu bangunan itu, tiba-tiba datang beberapa prajurit yang mengenakan seragam berlambang macan tutul. Beberapa prajurit itu merupakan prajurit Strom Leopard, prajurit yang ditugaskan untuk menjaga seluruh wilayah San Lucia.

"Komandan!," ucap seorang wanita yang memimpin beberapa prajurit yang tiba-tiba datang itu.

Komandan Allister yang sebelumnya sedang tertunduk sambil memegangi lengan kanannya yang sudah terpotong pun langsung menoleh ke arah wanita itu dan beberapa prajurit yang dipimpinnya.

"Agneta....," ucap komandan Allister.

Wanita yang memimpin beberapa prajurit yang tiba-tiba datang itu bernama Agneta Vesper. Dia adalah wakil komandan pasukan Strom Leopard. Kemudian, wakil komandan Agneta dan beberapa prajurit itu pun kini telah berada di hadapan komandan Allister yang telah terbaring. Wakil komandan Agneta lalu melihat dan memperhatikan seluruh tubuh komandan Allister. Wakil komandan Agneta pun langsung terkejut begitu melihat lengan kanan komandan Allister telah terpotong dan darah terus keluar dari lengan kanan yang telah terpotong itu.

"Komandan...., lenganmu....., apa yang terjadi, komandan ?!," tanya wakil komandan Agneta.

Wakil komandan Agneta kemudian langsung mendekati komandan Allister dan menyentuhnya. Tidak hanya wakil komandan Agneta saja, beberapa prajurit yang bersamanya pun juga ikut mendekati komandan Allister.

"Komandan!!," ucap beberapa prajurit itu.

Wakil komandan Agneta yang sudah berada di dekat komandan Allister kemudian kembali melihat dan memperhatikan tubuh komandan Allister. Wakil komandan Agneta kembali terkejut begitu menyadari kalau seluruh tubuh komandan Allister saat ini sudah dipenuhi oleh cukup banyak luka.

"Apa yang sebenarnya terjadi sampai kamu menjadi seperti ini, komandan ?," tanya wakil komandan Agneta lagi.

"Aku sudah ceroboh ketika melawan para iblis yang menyerang kota ini. Karena kecerobohanku itu, lengan kananku harus menjadi bayarannya," ucap komandan Allister.

Wakil komandan Agneta terdiam setelah mendengar perkataan komandan Allister. Kemudian, wakil komandan Agneta berbicara dengan beberapa prajurit yang ada di dekatnya.

"Kalian yang bisa menggunakan sihir penyembuhan, bantu aku untuk menyembuhkan luka pada tubuh komandan," ucap wakil komandan Agneta.

"Baik, wakil komandan," ucap beberapa prajurit itu.

Setelah itu, wakil komandan Agneta dan beberapa prajurit yang bisa menggunakan sihir penyembuhan kemudian mengarahkan tangan mereka ke tubuh komandan Allister.

~Heal~

Mereka pun mulai melancarkan sihir penyembuhan kepada komandan Allister. Beberapa detik kemudian, beberapa luka di tubuh komandan Allister pun berhasil disembuhkan. Tetapi masih ada beberapa luka lagi di tubuh komandan Allister yang sepertinya tidak dapat disembuhkan oleh mereka termasuk dengan luka bekas potongan di lengan kanan komandan Oliver.

"Luka-luka yang tidak bisa disembuhkan ini sepertinya berasal dari serangan sihir kegelapan. Kalau begitu, alangkah baiknya kita langsung membawa komandan ke cabang gereja Sancta Lux yang ada di kota ini. Para Priest di gereja itu pasti bisa menyembuhkan luka pada tubuh komandan. Kalian semua, bantu komandan untuk berjalan, kita akan pergi menuju gereja Sancta Lux," ucap wakil komandan Agneta.

"Baik, wakil komandan," ucap beberapa prajurit itu.

Setelah itu, beberapa prajurit itu lalu mulai mengangkat tubuh komandan Allister dan membantunya untuk bisa berjalan menuju gereja Sancta Lux. Komandan Allister yang masih tersadar terlihat hanya diam saja begitu beberapa prajurit itu membantunya berjalan. Sepertinya dia terdiam karena sedang syok begitu mengetahui kalau lengan kanannya telah terpotong.

"Kamu tenang saja, komandan. Kami pasti akan segera menyembuhkanmu," ucap wakil komandan Agneta.

Setelah itu, mereka pun langsung pergi menuju ke cabang gereja Sancta Lux yang ada di kota San Lucia.

-

Di pusat kota San Lucia.

Terlihat senior Gretta sedang berjalan sambil memapah senior Nadine. Mereka berdua berjalan sambil melewati jasad-jasad yang berserakan di jalanan pusat kota San Lucia. Jasad-jasad itu merupakan jasad dari orang-orang yang telah menyerang kota San Lucia, baik itu jasad orang-orang biasa, maupun jasad dari orang-orang yang telah berubah menjadi iblis. Senior Gretta dan senior Nadine saat ini sedang berjalan dengan kondisi tubuh yang sudah dipenuhi oleh banyak luka.

"Maafkan aku, Nadine. Padahal aku bisa menggunakan sihir penyembuhan, tetapi aku tidak bisa menyembuhkan luka-luka di tubuhmu dengan sihir penyembuhanku," ucap senior Gretta.

"Tidak apa-apa, senior. Lagipula kamu sendiri juga tidak bisa menyembuhkan luka-luka yang ada di tubuhmu. Luka-luka yang ada di tubuh kita ini tidak bisa disembuhkan dengan sihir penyembuhan biasa, jadi aku memaklumi apabila kamu juga tidak bisa menyembuhkan luka ini," ucap senior Nadine.

"Luka-luka yang ada pada tubuh kita berdua berasal dari sihir kegelapan yang dilancarkan oleh orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang menyerang kota ini. Sepertinya kita harus pergi ke cabang gereja Sancta Lux yang ada di kota ini, mungkin para Priest yang ada disana mempunyai potion atau sihir penyembuhan untuk menyembuhkan luka di tubuh kita berdua," ucap senior Gretta.

"Iya, sepertinya pergi kesana merupakan pilihan yang tepat," ucap senior Nadine.

Setelah itu, mereka berdua pun terus melanjutkan langkah mereka untuk menuju cabang gereja Sancta Lux yang ada di kota San Lucia.

"Aku minta maaf karena telah membuatmu membantuku untuk berjalan, senior," ucap senior Nadine.

"Santai saja, kamu tidak perlu minta maaf, Nadine. Sekarang lebih baik kita bergegas untuk pergi ke gereja Sancta Lux. Kamu harus bertahan sampai kita berdua tiba di gereja itu," ucap senior Gretta.

"Baik, senior," ucap senior Nadine.

-

Di pusat kota San Quentine.

Terlihat jalanan di pusat kota San Quentine telah diselimuti oleh salju yang sangat tebal. Salju yang sangat tebal itu membuat jalanan di pusat kota San Quentine terlihat seperti sedang dibanjiri oleh salju itu. Pada salju yang membanjiri jalanan itu, terlihat ada banyak orang yang beberapa bagian tubuhnya sudah terbenam ke dalam salju yang membanjiri jalanan itu. Ada dari mereka yang kedua lengannya sudah terbenam, kedua kakinya sudah terbenam, kepalanya sudah terbenam, separuh badannya sudah terbenam dan lain-lain. Meskipun anggota tubuh mereka yang terbenam berbeda-beda, tetapi mereka semua sedang dalam kondisi yang sama. Kondisi yang sama yang dimaksud adalah mereka semua sudah tidak bergerak lagi dengan beberapa bagian tubuh yang sudah terbenam itu. Kulit dari orang-orang yang bagian tubuhnya telah terbenam itu terlihat sudah berubah menjadi putih pucat. Pucat pada kulit mereka terlihat seperti akibat dari efek kedinginan. Sepertinya mereka yang beberapa bagian tubuhnya sudah terbenam di dalam salju itu telah tewas karena kedinginan yang berasal dari salju itu.

Sementara itu, di atas salju yang membanjiri jalanan pusat kota San Quentine, terlihat ada seorang wanita yang sedang berdiri di atas salju itu. Wanita itu adalah komandan Ivana. Komandan Ivana terlihat sudah mendapatkan cukup banyak luka di tubuhnya. Saat ini, dia sedang berdiri sambil memegang pedang miliknya dengan tangan kanannya. Tidak lama kemudian, komandan Ivana mengarahkan ujung pedang miliknya itu ke bawah, tepatnya ke salju yang membanjiri jalanan pusat kota San Quentine. Setelah ujung pedangnya telah mengenai salju itu, salju yang membanjiri itu secara perlahan mulai menyusut. Beberapa detik kemudian, salju yang terus menyusut itu pun kini telah menghilang sepenuhnya. Jalanan pusat kota San Quentine pun kini tidak lagi dibanjiri oleh salju yang tebal itu.

Setelah menghilangkan salju yang membanjiri jalanan itu, komandan Ivana lalu memasukkan pedangnya kembali ke dalam sarung pedang yang ada di pinggangnya. Setelah itu, komandan Ivana mulai melihat ke sekelilingnya. Di sekelilingnya kini banyak jasad orang-orang baik jasad orang biasa maupun jasad orang yang telah berubah menjadi iblis yang tergeletak di jalanan pusat kota San Quentine setelah sebelumnya mereka terbenam di dalam salju yang membanjiri jalanan itu.

"Akhirnya selesai juga. Sekarang bagaimana dengan keadaan Roisin dan para prajurit lainnya," ucap komandan Ivana setelah melihat dan memperhatikan sekelilingnya.

Tepat setelah komandan Ivana mengatakan itu, dari arah depan tempat komandan Ivana berdiri, terlihat ada beberapa prajurit yang sedang berlari ke arahnya. Beberapa prajurit itu berlari dengan dipimpin oleh seorang wanita berkacamata yang juga sedang berlari di depan mereka. Komandan Ivana kebetulan juga sedang melihat ke arah yang sama dengan arah datangnya beberapa prajurit. Dia pun terus melihat ke arah datangnya prajurit itu.

"Kebetulan sekali. Baru saja aku berniat untuk mencari mereka, tetapi mereka malah menghampiriku duluan," ucap komandan Ivana.

Tidak lama kemudian, beberapa prajurit itu pun kini telah berada di hadapan komandan Ivana.

"Roisin, bagaimana keadaan di bagian-bagian lain kota ini ?," tanya komandan Ivana.

"Seluruh orang yang menyerang kota ini telah berhasil dikalahkan, komandan. Tim-tim yang ditugaskan di beberapa bagian kota ini telah melaporkan kalau mereka telah mengalahkan semua orang yang menyerang di bagian kota yang mereka jaga," ucap wanita yang bernama Roisin itu.

Nama lengkapnya adalah Roisin Oxley, dia adalah wakil komandan dari pasukan Snow Owl.

"Kerja bagus. Lalu bagaimana dengan tim yang ditugaskan di kota atau desa lain yang ada di wilayah San Quentine ? Apa mereka sudah memberikan laporan ?," tanya komandan Ivana.

"Sebagian besar dari mereka yang ditugaskan di kota atau desa lain telah melaporkan kalau mereka sudah mengalahkan orang-orang yang menyerang di tempat mereka, tetapi ada dari mereka yang belum melaporkan. Sepertinya saat ini mereka yang belum melaporkan masih bertarung dengan orang-orang yang menyerang tempat mereka," ucap wakil komandan Roisin.

"Hmmm begitu ya. Jika sebagian besar dari mereka sudah melaporkan kalau orang-orang yang menyerang tempat mereka sudah berhasil dikalahkan, berarti kita bisa menganggap kalau semua orang yang menyerang wilayah San Quentine telah berhasil dikalahkan,"

"Aku harus segera melaporkan ini kepada Yang Mulia Ratu dan komandan Oliver," ucap komandan Ivana.

-

Di ibukota San Estella.

Terlihat senior Alisha dan senior Sophie sedang bersandar di salah satu bangunan yang ada di ibukota San Estella. Mereka berdua bersandar dalam kondisi tubuh yang sudah dipenuhi oleh cukup banyak luka. Selain itu, mereka berdua juga tampak kelelahan.

"Aku pikir kita sebelumnya telah berhasil mengalahkan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang menyerang ibukota ini, tetapi siapa sangka kalau yang telah kita kalahkan sebelumnya hanya sebagian kecil dari mereka yang menyerang ibukota ini. Jumlah mereka yang menyerang ibukota ini sangat banyak sekali. Selain itu mereka juga cukup kuat, terutama mereka yang memakai pakaian yang terlihat asing di kerajaan ini," ucap komandan Sophie.

"Mereka yang mengenakan pakaian asing itu, sepertinya mereka adalah orang-orang dari negeri Kaminari. Aku sedikit tahu tentang mereka, mereka itu cukup ahli dalam menggunakan berbagai macam senjata. Tidak mengherankan kalau mereka kuat. Meski begitu, hal ini masih membuatku bingung karena kenapa orang-orang dari negeri Kaminari ada di kerajaan ini dan juga kenapa mereka semua telah berubah menjadi iblis ?," tanya senior Alisha.

"Ya, itu juga membuatku bingung. Tidak hanya orang itu saja, orang-orang yang mengenakan pakaian umum di kerajaan ini juga telah berubah menjadi iblis dan menyerang ibukota ini. Apa ada seseorang dari ras Iblis yang datang ke kerajaan ini dan berniat untuk menyerang kerajaan ini ? Karena itu, iblis itu merubah orang-orang di kerajaan ini menjadi iblis untuk membantunya dalam menyerabg kerajaan ini ?," tanya senior Sophie.

"Entahlah. Daripada itu, meski awalnya kita kesusahan dalam melawan mereka yang menyerang ibukota ini, tetapi pada akhirnya kita berhasil mengalahkan mereka semua," ucap senior Alisha.

"Benar, karena itu aku saat ini sangat kelelahan akibat terus bertarung dan mengalahkan mereka yang menyerang ibukota ini," ucap senior Sophie.

"Aku juga," ucap senior Alisha.

"Ngomong-ngomong, Alisha, apa kamu sudah melaporkan ke tim lain kalau kamu sudah mengalahkan orang-orang yang menyerang di tempat kita saat ini ?," tanya senior Sophie.

"Ah benar juga, saking lelahnya aku sampai lupa. Kalau begitu aku harus melaporkan tentang hal ini terlebih dahulu,' ucap senior Alisha.

-

Penyerangan yang direncanakan oleh tuan Duke Remy ke seluruh wilayah kerajaan San Fulgen secara perlahan telah berhasil diatasi oleh para prajurit ataupun orang-orang yang berada di wilayah yang diserang oleh orang-orang suruhan tuan Duke Remy. Mulai dari akademi, wilayah San Angela, wilayah San Minerva, wilayah San Lucia, wilayah San Quentine hingga ibukota kerajaan San Estella, semua orang yang menyerang wilayah-wilayah itu telah berhasil dikalahkan. Kali ini sudah dipastikan kalau penyerangan yang terjadi di seluruh wilayah kerajaan San Fulgen ini telah resmi berakhir.

-Bersambung