webnovel

Chapter 411 : Berakhirnya Insiden Penyerangan di Akademi

Beberapa saat kemudian, di depan gedung tengah akademi.

Terlihat nona Karina baru saja keluar dari dalam gedung tengah dan dia kini sedang berjalan sambil melihat-lihat sekitar bagian depan gedung tengah. Tidak jauh dari tempatnya berada saat ini, nona Karina melihat ada komandan Oliver yang sedang menenangkan seorang wanita yang sedang menangis. Tidak hanya komandan Oliver saja yang sedang menenangkan wanita itu, di sekelilingnya pun juga ada beberapa orang yang ikut menenangkan wanita itu. Nona Karina yang sedang melihat ke arah mereka pun langsung bergegas menghampiri mereka.

"Ada apa ini, tuan Oliver ?," tanya nona Karina yang baru saja tiba.

"Kepala akademi ? Ah saat ini saya sedang menenangkan nona ini karena nona ini baru saja mengetahui dan menerima kalau suaminya telah meninggal akibat penyerangan yang terjadi di akademi ini," ucap komandan Oliver sambil terus memegangi dan memeluk wanita itu.

"Sayang!!, aku tidak menyangka kalau kamu akan meninggalkanku secepat ini," ucap wanita itu sambil menangis di pelukan komandan Oliver.

"Sabar ya, nona. Aku tahu kalau nona telah kehilangan suami nona, tetapi nona harus tetap kuat dan tabah ya," ucap komandan Oliver sambil menenangkan wanita itu.

Nona Karina terlihat terdiam ketika melihat komandan Oliver yang sedang menenangkan wanita itu.

"Ini semua salahku!. Jika saja aku tidak memaksanya untuk ikut menemaniku menonton pertandingan turnamen akademi, semua ini tidak akan terjadi. Aku dan suamiku pastinya tidak akan terlibat dalam insiden penyerangan ini. Maafkan aku, sayang!," ucap wanita itu sambil menangis.

"Ini semua bukan salah anda atau siapapun, nona. Jika ingin menyalahkan, maka semua ini adalah salah saya. Sebagai komandan tertinggi di kerajaan ini, saya tidak mampu untuk melindungi semua orang yang ada disini. Bahkan saya tidak mampu untuk mengalahkan pelaku utama yang merencanakan penyerangan ini. Semua ini adalah salah saya, jadi anda tidak perlu menyalahkan diri anda sendiri, nona," ucap komandan Oliver yang masih terus menenangkan wanita itu.

Setelah itu, nona Karina yang sebelumnya hanya diam sambil melihat komandan Oliver yang terus menenangkan wanita itu pun mulai berbicara.

"Semua ini bukanlah salah anda ataupun semua orang yang menjadi korban dari insiden penyerangan ini. Semua ini adalah salah tuan Duke Remy yang merupakan pelaku utama yang merencanakan penyerangan ini. Jika saja beliau tidak merencanakan penyerangan ini, turnamen akademi yang berlangsung hari ini pastinya akan berjalan dengan lancar. Selain itu, pastinya juga tidak akan ada korban satu orang pun apabila turnamen akademi hari ini berjalan lancar. Jadi kalian tidak perlu saling mengalahkan diri sendiri karena yang pantas untuk disalahkan adalah tuan Duke Remy," ucap nona Karina dengan ekspresi wajah yang terlihat marah.

"Kepala akademi....," ucap komandan Oliver sambil melihat ke arah nona Karina.

Setelah itu, nona Karina terdiam selama beberapa saat sementara komandan Oliver masih terus menenangkan wanita itu. Kemudian, nona Karina pun mulai kembali berbicara.

"Ngomong-ngomong, tuan Oliver, apakah anda melihat Rid ?," tanya nona Karina.

"Tuan muda Rid ? Sebelumnya dia ada disini, tetapi sekarang dia sudah pergi," ucap komandan Oliver.

"Pergi kemana dia ?," tanya nona Karina.

"Tadi tuan muda Rid bilang kalau dia ingin berkeliling di sekitar akademi untuk mencari orang-orang yang masih terluka dan menyembuhkannya. Saya tidak tahu kemana pastinya dia pergi, tetapi tadi dia pergi mengarah kesana. Dia tidak sendiri, Elaina juga pergi bersamanya," ucap komandan Oliver sambil menunjuk ke suatu tempat.

Tempat yang ditunjuk oleh komandan Oliver adalah sisi dinding yang terletak di antara gedung untuk murid tahun keempat dan gedung khusus staf dan pengajar akademi. Sisi dinding itu terlihat sudah hancur total. Bagian luar dari dinding itu pun dapat terlihat. Tidak hanya sisi dinding itu saja, sebagian besar sisi dinding yang mengelilingi wilayah akademi yang meliputi gedung lobi akademi, gedung tengah, gedung khusus para murid serta gedung khusus staf dan pengajar juga sudah hancur total. Dinding-dinding itu telah hancur akibat terkena labirin pohon yang tiba-tiba muncul di akademi ini. Tidak hanya dinding saja, sebagian besar bangunan di akademi ini kecuali gedung tengah akademi, telah rusak dan hancur akibat terkena labirin pohon yang tiba-tiba muncul.

Sementara itu, nona Karina lalu melihat ke arah yang ditunjuk oleh komandan Oliver.

"Arah itu....., sepertinya Rid pergi ke taman, hutan atau danau akademi," pikir nona Karina.

Setelah melihat ke arah yang ditunjuk oleh komandan Oliver, nona Karina lalu menoleh kembali ke komandan Oliver.

"Baiklah, kalau begitu terima kasih, tuan Oliver. Aku harus pergi untuk menyusul Rid," ucap nona Karina.

"Sama-sama, kepala akademi," ucap komandan Oliver.

Nona Karina kemudian langsung berjalan menuju ke tempat yang ditunjuk oleh komandan Oliver. Tetapi baru beberapa langkah nona Karina berjalan, nona Karina tiba-tiba berhenti dan menoleh kembali ke arah komandan Oliver.

"Ah, ngomong-ngomong, lengan kanan anda terlihat sudah tersambung kembali, tuan Oliver. Apakah Rid yang menyambungkan dan menyembuhkannya ?," tanya nona Karina.

"Iya, kepala akademi. Tadi tuan muda Rid telah menyambungkan lengan kanan saya yang sebelumnya terpotong dengan menggunakan sihir penyembuhannya. Sekarang lengan kanan saya pun telah kembali seperti semula," ucap komandan Oliver.

"Begitu ya, itu bagus. Kalau begitu, aku lanjut pergi dulu. Tolong awasi dan jaga sekitar tempat ini, tuan Oliver," ucap nona Karina.

"Baik, kepala akademi," ucap komandan Oliver.

Setelah itu, nona Karina langsung pergi menuju ke tempat yang ditunjuk oleh komandan Oliver.

-

Sementara itu, di danau akademi.

Aku saat ini sedang berada di danau akademi untuk menyembuhkan orang-orang yang terluka yang berada di sekitar danau akademi. Aku baru saja telah selesai menyembuhkan orang-orang yang berada di sekitar danau akademi dengan menggunakan sihir penyembuhan areaku.

"Semua luka-lukaku sudah pulih ?,"

"Aku juga, lukaku juga sudah pulih," ucap orang-orang itu.

Setelah menyembuhkan mereka, aku lalu melihat dan memperhatikan sekelilingku. Selain orang-orang yang baru saja aku sembuhkan, aku melihat ada beberapa orang yang masih terbaring dengan banyak luka di tubuhnya.

"Beberapa orang itu telah tewas ya. Sepertinya korban jiwa akibat penyerangan ini lebih banyak dari yang aku kira," pikirku sambil melihat ke arah orang-orang yang masih terbaring itu.

Setelah aku memikirkan itu, beberapa orang yang baru saja telah aku sembuhkan tiba-tiba langsung menghampiriku.

"Terima kasih karena telah menyembuhkanku, Rid Archie,"

"Terima kasih, Rid,"

"Terima kasih," ucap orang-orang itu.

Mereka datang menghampiriku untuk mengucapkan terima kasih karena telah menyembuhkan mereka. Mendengar mereka yang mengucapkan terima kasih, aku pun langsung menanggapi mereka.

"Sama-sama. Aku lega melihat kalian yang sudah pulih seperti ini. Kalau begitu, karena kalian sudah pulih, aku harus pergi ke tempat lainnya. Aku harus kembali menemukan orang-orang yang masih terluka dan menyembuhkannya," ucapku.

"Begitu ya. Sekali lagi, terima kasih, Rid,"

"Terima kasih karena telah menyembuhkan kami," ucap orang-orang itu.

"Iya, sama-sama," ucapku.

Setelah itu aku langsung berbalik untuk pergi meninggalkan danau akademi. Elaina yang sebelumnya ada di dekatku pun juga ikut pergi meninggalkan danau akademi.

"Kamu ingin langsung pergi ke tempat lain untuk menyembuhkan orang-orang yang terluka lagi, senior Rid ?," tanya Elaina sambil berjalan mengikutiku.

"Iya, aku harus segera menyembuhkan mereka yang masih terluka sebelum terlambat," ucapku.

"Tetapi apa kamu tidak mau istirahat dulu, senior Rid ? Memangnya kamu tidak merasa lelah setelah menyembuhkan orang-orang yang sebelumnya dengan sihir penyembuhanmu ? Apalagi kamu juga baru saja melawan tuan Duke Remy. Tidak mungkin kalau kamu tidak lelah," ucap Elaina.

"Tenang saja, aku sama sekali belum merasa lelah. Aku masih bisa menyembuhkan banyak orang dengan sihir penyembuhanku," ucapku.

"Baiklah kalau begitu," ucap Elaina.

Setelah itu, kami berdua pun terus melanjutkan langkah kami untuk meninggalkan danau akademi. Tidak lama kemudian, kami berdua pun telah berada di dalam hutan akademi. Lalu, ketika kami berdua sedang berjalan untuk meninggalkan hutan akademi, kami berdua melihat nona Karina yang berada cukup jauh di depan kami. Nona Karina terlihat sedang berjalan untuk menghampiri kami.

"Nona Karina ?," tanyaku.

"Sepertinya nona Karina ada perlu denganmu, senior Rid," ucap Elaina.

"Sepertinya begitu," ucapku.

Melihat nona Karina yang sedang berjalan untuk menghampiri kami, kami pun memutuskan untuk melanjutkan langkah kami. Karena nona Karina berada di jalan yang menuju jalan keluar hutan akademi, kami memutuskan untuk menghampiri nona Karina terlebih dahulu. Tidak lama kemudian, ketika jarak di antara kami sudah cukup dekat, nona Karina mulai membicarakan sesuatu.

"Jadi kamu ada disini, Rid," ucap nona Karina.

"Sepertinya nona sedang mencariku. Ada apa memangnya, nona ?," tanyaku.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya penasaran kemana kamu pergi. Sebelumnya kamu bilang ke Yang Mulia Ratu kalau kamu ingin menyembuhkan dan menyambungkan lengan tuan Oliver yang telah terpotong. Dan setelah kamu berhasil menyembuhkan dan menyambungkan lengan beliau, aku tidak menyangka kalau kamu malah mulai menyembuhkan orang-orang yang masih terluka di sekitar akademi ini. Bukankah kamu terlalu berlebihan, Rid ? Kamu baru saja bertarung dengan tuan Duke Remy dan sebelumnya juga kamu telah menyembuhkan semua orang yang ada di gedung tengah, jika kamu terus menggunakan sihirmu untuk menyembuhkan semua orang yang ada di sekitar akademi ini, kamu akan kelelahan," ucap nona Karina.

"Nona tidak perlu khawatir, saat ini aku belum merasa kelelahan sama sekali. Aku yakin kalau aku bisa menyembuhkan semua orang yang masih terluka yang ada di sekitar akademi ini," ucapku.

Nona Karina terdiam sebentar setelah mendengar perkataanku. Tidak lama kemudian, dia mulai berbicara kembali.

"Ya sudah kalau kamu bilang begitu. Tetapi daripada kamu pergi sendiri untuk mencari orang-orang yang terluka itu, lebih baik kamu menunggu di depan gedung tengah saja. Aku akan memerintahkan para prajurit, murid dan orang-orang yang telah pulih untuk mencari orang-orang yang masih terluka yang berada di sekitar akademi dan kemudian membawa mereka ke depan gedung tengah akademi untuk disembuhkan. Ini akan sedikit meringankan bebanmu daripada kamu yang mencari orang-orang yang terluka itu sendiri," ucap nona Karina.

"Hmmm sepertinya itu ide yang bagus. Baiklah, nona, kalau begitu aku akan mengikuti ide anda dan menunggu di depan gedung tengah akademi," ucapku.

"Baguslah. Kalau begitu ayo kita kembali ke bagian depan gedung tengah akademi terlebih dahulu. Setelah itu aku akan memerintahkan para prajurit, murid dan orang-orang yang ada di akademi ini untuk mencari orang-orang yang masih terluka yang berada di akademi ini. Selain itu, aku juga akan memerintahkan mereka untuk mencari orang-orang yang telah tewas dan meminta mereka untuk mengumpulkan orang-orang yang telah tewas itu di depan gedung lobi akademi," ucap nona Karina.

Setelah nona Karina mengatakan itu, kami pun langsung pergi kembali ke gedung tengah akademi.

-

Setelah itu, nona Karina mulai mengumpulkan para prajurit, murid, dan orang-orang yang ada di akademi untuk mencari orang-orang yang masih terluka dan membawa mereka ke depan gedung tengah akademi untuk aku sembuhkan. Nona Karina juga memerintahkan mereka untuk mencari orang-orang yang telah tewas dan mengumpulkan orang-orang yang telah tewas itu di depan gedung lobi akademi. Baik orang-orang biasa yang telah tewas atau orang-orang yang telah berubah menjadi iblis lalu tewas, semuanya harus ditemukan dan dikumpulkan. Nona Karina juga memerintahkan mereka untuk langsung menghabisi orang-orang yang telah berubah menjadi iblis atau orang-orang biasa yang ikut dalam penyerangan di akademi ini yang masih tersisa dan berkeliaran di akademi ini. Orang-orang yang diperintahkan oleh nona Karina pun mengerti akan tugas mereka dan setelah itu mereka pun langsung pergi berpencar ke seluruh wilayah akademi ini.

Beberapa menit kemudian, satu per satu orang yang terluka mulai berdatangan ke depan gedung tengah akademi. Mereka berdatangan sambil dibantu oleh orang-orang yang diperintah oleh nona Karina. Melihat orang-orang yang terluka itu mulai berdatangan, aku pun langsung menyembuhkan mereka semua. Mereka yang terluka pun langsung pulih setelah aku sembuhkan. Tetapi ada beberapa dari mereka yang terluka yang tidak dapat aku sembuhkan. Aku pun langsung memberitahu tentang orang yang tidak bisa aku sembuhkan itu kepada orang-orang yang telah membawa orang itu.

"Aku minta maaf. Aku tidak bisa menyembuhkan orang ini karena orang ini telah tewas. Tolong bawa orang ini ke depan gedung lobi akademi," ucapku.

Setelah itu, orang-orang yang membawa orang yang telah tewas itu pun langsung pergi menuju ke gedung lobi akademi.

Beberapa saat kemudian, disaat aku masih menyembuhkan orang-orang yang terluka yang terus berdatangan ke gedung tengah akademi, tiba-tiba Irene datang bersama dengan Duke Louis dan Duchess Arlet.

"Bukankah kamu terlalu memaksakan diri, Rid ? Kamu baru saja selesai bertarung dengan tuan Duke Remy kan ? Tetapi sekarang kamu malah mulai menyembuhkan orang-orang yang terluka yang ada di sekitar akademi ini. Apa kamu tidak kelelahan ?," tanya Irene.

"Tenang saja, Irene. Aku belum kelelahan sama sekali. Lagipula sihir penyembuhanku memang harus digunakan disaat seperti ini," ucapku.

"Hmmm baiklah kalau begitu. Tetapi kamu jangan terlalu memaksakan diri. Apabila kamu kelelahan, kamu harus langsung istirahat," ucap Irene.

"Baik, Irene," ucapku.

Setelah itu, aku terus menyembuhkan orang-orang yang terluka yang terus berdatangan ke depan gedung tengah akademi sampai tidak ada lagi dari orang-orang itu yang berdatangan.

-

Sementara itu, di depan gedung lobi akademi.

Terlihat orang-orang yang telah tewas sedang dikumpulkan dan diletakkan di jalan yang berada di depan gedung lobi akademi. Orang-orang yang telah tewas itu dikumpulkan dengan dipisahkan menjadi 2 kategori yaitu orang-orang biasa yang telah tewas dan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang telah tewas.

Di bagian orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang telah tewas, terlihat nona Violetta yang sedang melihat dan menatap jasad Duchess Arnett yang masih berada di dalam es dan jasad putri Amelia yang beberapa bagian tubuhnya telah hancur karena sebelumnya tubuhnya telah membeku akibat terkena serangan Irene. Nona Violetta terus melihat ke arah jasad mereka berdua yang sedang tergeletak di bawahnya.

"Amelia....,Ibunda.....," ucap nona Violetta.

Sementara itu di sisi lainnya, terlihat Ratu Kayana, Charles dan Chloe yang sedang melihat jasad Raja Albert yang masih berada di dalam es yang sedang tergeletak di bawah mereka.

"Ayahanda.....," ucap Charles yang terlihat mulai meneteskan air mata.

Chloe tidak berkata apa-apa saat melihat jasad Raja Albert. Tetapi dia terlihat sudah menangis. Sementara Ratu Kayana hanya tertunduk sambil melihat Raja Albert yang tergeletak di bawahnya.

"Aku tidak tahu apakah kamu memang benar-benar terlibat dalam rencana pembunuhanku atau tidak, tetapi sekarang kamu bisa pergi dengan tenang tanpa perlu diperintah oleh tuan Remy lagi," ucap Ratu Kayana.

Setelah itu, orang-orang yang telah tewas yang sedang dikumpulkan terus bertambah satu persatu. Sampai akhirnya, sekitar 2-3 jam kemudian, semua orang yang telah tewas pun telah berhasil dikumpulkan di depan gedung lobi akademi. Orang-orang biasa yang telah tewas berjumlah 226 orang, ini termasuk dengan orang biasa yang murni sebagai korban dan orang biasa yang terlibat dalam penyerangan akademi. Sementara untuk orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang telah tewas berjumlah 186 orang, ini termasuk dengan Raja Albert, Duke Remy, Duchess Harriet, Duchess Arnett dan orang-orang penting yang telah dirubah menjadi iblis. Total jumlah mereka yang telah tewas sudah dipastikan dan tidak akan berubah lagi karena orang-orang yang diperintah oleh nona Karina sudah tidak menemukan orang-orang yang telah tewas lagi di seluruh wilayah akademi. Mereka juga tidak menemukan adanya orang-orang yang telah berubah menjadi iblis ataupun orang-orang biasa yang terlibat dalam penyerangan di akademi ini yang masih tersisa ataupun masih berkeliaran di akademi ini.

Dengan sudah tidak tersisanya orang-orang yang terlibat dalam penyerangan di akademi ini, kali ini bisa dipastikan kalau insiden penyerangan yang terjadi di akademi ini telah resmi berakhir.

-Bersambung