webnovel

Chapter 208 : Duke Remy dan Violetta

"Benarkah begitu, tuan Remy ? Soalnya orang yang kubicarakan ini adalah putri tertua anda dan juga merupakan kakak Amelia, Violetta Laterza San Quentine," ucap Ratu Kayana.

Nona Karina terkejut ketika mendengar itu.

"Putri tertua ? Aku baru tahu tentang ini. Aku kira tuan Remy hanya memiliki anak semata wayang yaitu Amelia," ucap nona Karina.

"Yah itu karena Violetta dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Selain Violettanya yang tertutup, tuan Remy juga tidak pernah memperkenalkan Violetta sebagai putrinya ke publik. Makanya banyak orang yang tidak tahu kalau tuan Remy itu sebenarnya mempunyai 2 putri," ucap Ratu Kayana.

"Begitu ya," ucap nona Karina.

Duke Remy hanya terdiam saja mendengar hal itu dan beliau belum menanggapi sama sekali.

"Jadi bagaimana, tuan Remy, apakah anda bersedia untuk mengizinkan putri anda agar bisa bertugas menjaga akademi ini ?," tanya Ratu Kayana.

Duke Remy masih terlihat diam saja dan belum mau menjawab.

"A-anu, Yang Mulia Ratu, apakah anda tidak keberatan jika saya saja yang menjawabnya ? Karena mungkin pertanyaan ini agak sedikit sensitif untuk suami saya," ucap Duchess Arnett.

"Aku tidak keberatan, nona Arnett, lagipula Violetta itu anak anda juga," ucap Ratu Kayana.

"S-seperti yang anda bilang tadi kalau saat ini Violetta telah menjadi anggota Holy Knights di Holy Kingdom, Svetais. M-mungkin agak sedikit sulit untuk membujuknya agar mau untuk bertugas di akademi ini karena seperti yang anda tahu kalau Holy Knights itu merupakan prajurit terkuat kedua di benua ini, setidaknya di benua Utara yang menjadi tempat kekuasaan para Malaikat. M-meskipun di benua utara, masih ada kebencian di antara ras-ras lainnya, tetapi Holy Kingdom tidak membeda-bedakan ras apapun yang datang ke Holy Kingdom, semua ras diterima dengan baik disana kecuali ras Iblis. Karena semua ras diterima dengan baik disana, tidak mengherankan juga kalau para Holy Knights juga berasal dari ras yang berbeda-beda. M-mereka yang bergabung dengan Holy Knights sama saja dengan mewakili rasnya masing-masing untuk bergabung dengan prajurit terkuat kedua di benua ini. K-karena Violetta sudah bergabung dengan Holy Knights, saya ragu kalau dia akan meninggalkan Holy Knights mengingat reputasi Holy Knights sangat terkenal di benua utara ini,"

"D-dan juga, saya tidak tahu apakah anda sudah mengetahuinya atau belum, tetapi saat ini hubungan suami saya dengan Violetta sangat buruk. I-itulah yang menyebabkan Violetta pergi dari kerajaan San Fulgen dan memilih untuk pergi ke Holy Kingdom, Svetais dan bergabung dengan Holy Knights," ucap Duchess Arnett.

"Aku baru tahu soal ini, bisakah anda memberitahu alasan kenapa hubungan Violetta dengan tuan Remy jadi memburuk ?," tanya Ratu Kayana.

"S-soal itu...," ucap Duchess Arnett.

"Biar saya saja yang menjawabnya," ucap Duke Remy yang memotong pembicaraan Duchess Arnett dan Ratu Kayana.

"S-sayang ?," ucap Duchess Arnett.

"Jadi anda sendiri yang mau menjawabnya, tuan Remy ? Tapi jika anda tidak mau menjawabnya juga tidak apa-apa. Aku minta maaf karena pertanyaanku kali ini sudah mengarah ke privasi keluarga anda," ucap Ratu Kayana.

"Tidak apa-apa, Yang Mulia Ratu. Jika anda yang menanyakannya, maka saya akan menjawabnya. Dan juga ini agar semua orang yang ada disini juga tahu akan hal ini,"

"Sesuai perkataan istri saya tadi, hubungan saya dengan Violetta saat ini sedang buruk. Bahkan lebih dari itu karena saya sudah tidak mengakui dia sebagai putri saya lagi," ucap Duke Remy.

Semua orang yang mendengar itu nampak terkejut.

"Kenapa anda tidak mengakui dia sebagai putri anda lagi ? padahal Violetta adalah wanita yang cantik. Tidak hanya itu, dia juga kuat. Bahkan dia menjadi kandidat komandan pasukan dengan anda sendiri yang mengajukannya dan sekarang dia menjadi salah satu Holy Knights di Holy Kingdom," ucap Ratu Kayana.

"Saya tidak peduli mau dia cantik atau kuat, tetapi jika dia tidak menghargai saya maka dia bukan putri saya lagi,"

"2 tahun yang lalu, setelah kekalahannya melawan komandan Asier saat perebutan posisi komandan pasukan, ada tawaran pernikahan yang ditujukan kepadanya. Tawaran itu berasal dari salah satu kenalan saya, bisa dibilang kenalan ini merupakan orang yang selalu membantu saya. Mohon maaf jika saya tidak bisa mengungkapkan identitasnya. Lalu kenalan saya ini tertarik untuk menikahkan putranya dengan Violetta. Tentu sebagai kenalannya dan juga sebagai balas budi karena kenalan saya ini sudah banyak membantu saya, maka saya menerima tawaran itu. Namun meskipun saya menerima tawaran itu, Violetta memilih untuk menolaknya. Dia berkata kalau dia tidak tertarik untuk melakukan pernikahan politik, jika dia mau menikah, maka dia sendiri yang akan memilih pasangannya sendiri. Lalu saya menjelaskan kepadanya kalau bangsawan seperti kita tidak luput dari yang namanya pernikahan politik. Kita tidak bisa memilih pasangan kita sendiri dan harus mengikuti perjodohan yang dilakukan keluarga kita masing-masing. Saya berkata kepadanya kalau saya dan ibunya yaitu Arnett juga terlibat dalam perjodohan dan pernikahan politik. Meski begitu, kami berdua tetap mencintai satu sama lain. Jadi meskipun terlibat dalam pernikahan politik, bukan berarti pasangan dalam pernikahan itu tidak bisa saling mencintai,"

"Meski saya sudah menjelaskannya, Violetta tetap menolak. Lalu dia berkata kalau dia akan meninggalkan keluarganya agar tidak terikat pernikahan politik. Saya terkejut mendengar itu dan meminta penjelasan apa maksud dari ucapannya. Tapi dia hanya diam saja lalu pergi saat kami berdua masih mengobrol. Keesokan harinya, dia pun pergi tanpa pamit kepada saya. Karena itulah yang membuat saya tidak menganggapnya lagi sebagai putri saya sampai saat ini. Selain dia menolak tawaran pernikahan yang ditawarkan kenalan saya, dia juga berkata kalau dia akan meninggalkan keluarganya dan benar-benar pergi tanpa pamit kepada saya. Kelakuannya benar-benar membuat saya seperti tidak dihargai. Dan setelah beberapa waktu berlalu, saya mendapatkan kabar kalau dia sudah menjadi salah satu Holy Knights di Holy Kingdom, Svetais. Meskipun Holy Knights itu memiliki reputasi yang sangat bagus di benua Utara ini, tapi setelah mengingat tentang apa yang dia perbuat terhadap saya, saya sudah tidak peduli lagi dengannya," hal Duke Remy.

"Entah kenapa apa yang dilakukan Violetta itu mirip seperti Karina," pikir Ratu Kayana.

"Entah kenapa apa yang dilakukan Violetta itu mirip sepertiku," pikir nona Karina.

Lalu nona Karina dan Ratu Kayana saling melihat satu sama lain.

"Jika anda masih ingin merekrut Violetta untuk bertugas di akademi ini, silahkan untuk berkoordinasi dengan istri saya. Soalnya hanya istri saya saja yang sampai saat ini masih berhubungan baik dengan Violetta. Dan juga, anda tidak perlu lagi untuk meminta izin kepada saya untuk merekrut Violetta karena Violetta dengan saya sudah tidak memiliki hubungan lagi," ucap Duke Remy.

"Maafkan aku karena telah membuat anda bercerita seperti ini, tuan Remy," ucap Ratu Kayana.

"Tidak apa-apa, Yang Mulia Ratu, anda tidak perlu minta maaf," ucap Duke Remy.

"Kalau begitu, nona Arnett, tolong bantuannya untuk menghubungi Violetta dan tanyakan kepadanya apa dia mau bertugas di akademi ini," ucap Ratu Kayana.

"B-baik, Yang Mulia Ratu. T-tetapi saya tidak bisa menjamin kalau Violetta akan mau bertugas di akademi ini. Oleh karena itu, seandainya Violetta tidak mau, saya sarankan anda untuk menyiapkan penggantinya mulai saat ini," ucap Duchess Arnett.

"Baiklah, lagipula aku juga tahu kalau Violetta belum tentu akan mau untuk bertugas di akademi ini. Secara dengan posisinya yang menjadi Holy Knights saat ini, pasti kehidupannya sudah lebih bagus,"

"Nah sekarang kita sudahi dulu pembicaraan tentang seseorang yang memiliki kekuatan yang setara dengan komandan akademi untuk ditugaskan di akademi ini. Kita akan beralih ke pembicaraan selanjutnya. Kepala Akademi Karina, anda bilang kalau para penyerang yang menyerang akademi berkata kalau mereka berasal dari kerajaan Sedona ?," tanya Ratu Kayana.

"Benar, Yang Mulia Ratu. Pertama, aku mendapatkan informasi ini dari murid bernama Rid Archie setelah dia mengalahkan salah satu Demi-Human yang kelihatannya sebagai petarung elit di kelompok penyerangan itu. Lalu aku juga berhasil mengkonfirmasinya langsung dengan menanyakan kepada Demi-Human beruang yang merupakan ketua dari kelompok penyerangan itu. Namun, meskipun mereka bilang sendiri kalau mereka berasal dari kerajaan Sedona, tapi di antara para penyerang itu juga terdapat manusia dan yang lebih mengejutkan lagi, ada seorang dari ras Peri yang bersama mereka," ucap nona Karina.

"Peri ?!?!," ucap yang lainnya terkejut.

Tentu saja mereka terkejut karena seperti yang diketahui sebelumnya kalau ras Peri itu merupakan ras yang tertutup dan jarang terlihat oleh ras lainnya.

"Peri ya, selain itu juga ada manusia yang terlibat dalam penyerangan ini. Bisa kita asumsikan kalau mereka sebenarnya bukan dari kerajaan Sedona dan tujuan mereka untuk menghasut perang antara kerajaan San Fulgen dengan kerajaan Sedona. Bagaimana pendapat anda tentang ini, tuan James ? Mengingat wilayah anda yaitu San Angela berbatasan langsung dengan kerajaan Sedona," ucap Ratu Kayana.

"Saya setuju dengan anda, Yang Mulia Ratu. Karena sejauh ini, para prajurit Sedona tidak pernah berbuat keributan di zona perbatasan antara San Fulgen dengan Sedona. Setidaknya tidak ada pergerakan mencurigakan yang dilakukan para prajurit Sedona di zona perbatasan kita. Mungkin yang harus dikhawatirkan adalah ada beberapa rakyat dari kerajaan Sedona yang secara ilegal masuk ke wilayah San Fulgen. Tetapi mereka tidak melakukan perlawanan, mereka hanya ingin mengambil sumber daya alam yang berada di daerah kita yang dekat dengan perbatasan dan beberapa ada yang bertujuan untuk mengungsi dari kerajaan Sedona ke kerajaan San Fulgen," ucap Duke James.

"Begitu ya, bisa dibilang hubungan kita dengan Sedona sedang aman hingga saat ini," ucap Ratu Kayana.

"Jika kelompok yang menyerang akademi ini bukanlah dari kerajaan Sedona, sepertinya mereka berasal dari organisasi rahasia. Beberapa waktu lalu, komandan Asier dan 'Frost Wolf' juga sedang mencari informasi tentang organisasi rahasia yang berkeliaran di San Angela. Mungkin organisasi ini sama dengan organisasi yang menyerang akademi," ucap Duke James.

"Aku juga tahu tentang hal itu tapi kita belum menemukan cukup bukti yang menguatkan apakah mereka dari organisasi yang sama atau tidak. Tapi setidaknya kita tahu kalau mereka bukan dari kerajaan Sedona dan membuat kita tidak perlu untuk melakukan perang yang sia-sia,"

"Tetapi, mungkin kita berhasil menyadari tentang itu dan membuat kita tidak berperang dengan kerajaan Sedona. Namun bagaimana jika organisasi ini juga melakukan hal yang sama dengan kerajaan Sedona ? Jika kerajaan Sedona tidak menyadari tentang asal sebenarnya mereka, bukan tidak mungkin kalau kerajaan Sedona akan terhasut dan menyatakan perang sungguhan dengan kita," ucap Ratu Kayana.

Lalu semua orang pun terdiam mendengar perkataan Ratu Kayana.

"Yah itu hanya skenario terburuk yang aku pikirkan saja. Mari kita berharap agar Sedona tidak terhasut akan hal itu apabila organisasi ini juga menyerang kerajaan mereka. Sekarang mari kita bahas hal yang lainnya. Tentang Festival Akademi ini, selanjutnya anda mau bagaimana, Karina ?," tanya Ratu Kayana.

Nona Karina terdiam sebentar lalu beliau mulai berbicara.

"Seperti yang anda lihat sekarang, Yang Mulia Ratu. Beberapa bangunan di akademi ini sudah hancur. Dekorasi festival hancur dan booth-booth para pedagang yang menjual dagangan mereka di festival ini pun juga hancur. Selain itu, ada banyak orang yang terluka akibat penyerangan ini dan mungkin juga ada yang tewas. Tidak mungkin saya akan melanjutkan festival ini meskipun seharusnya besok adalah hari terakhir diadakannya festival ini. Saya memutuskan untuk mengakhiri paksa festival akademi tahun ini di hari ini," ucap nona Karina.

-Bersambung