webnovel

Chapter 165 : Perdebatan Yang Tidak Penting

Para penonton pun terkejut dengan yang mereka lihat. Arena dengan bongkahan es yang hancur lebur dan pertarungan sengit yang terjadi di arena itu membuat mereka terkejut sampai tidak bisa berkata-kata. Mereka juga terkejut melihat kondisi Chloe dan senior Nadine. Chloe terbaring tak sadarkan diri di lantai arena dengan banyak luka pada tubuhnya, sementara senior Nadine juga ikut terbaring di arena tapi dia masih sadarkan diri. Sebelumnya, senior Nadine membaringkan dirinya ke lantai karena sudah tidak sanggup untuk duduk, apalagi berdiri. Senior Nadine tampak sangat lelah dan lemas, dia terus-terusan menarik nafas sambil terengah-engah. Di tubuhnya pun juga terdapat banyak luka goresan panah dan belati yang dilancarkan Chloe.

Nona Nora pun memperhatikan situasinya dengan seksama. Dia lalu berdiskusi dengan tuan Alan dan juga tuan Elgin yang merupakan wasit untuk pertandingan pria. Setelah berdiskusi, nona Nora pun menuju arena pertandingan dan mengumumkan hasil pertandingannya.

"Pertandingan turnamen akademi khusus murid perempuan antara Chloe Estella San Fulgen melawan Nadine Emerald, dimenangkan oleh Nadine Emerald," ucap nona Nora.

Sebagian penonton pun terdiam dan sebagiannya lagi bersorak setelah diumumkannya hasil pertandingan tersebut.

Para staf yang lainnya pun mulai datang dan langsung menandu Chloe dan senior Nadine untuk menuju ruang perawatan.

-

Di bangku penonton khusus tempat Yang Mulia Ratu berada.

Terlihat Ratu Kayana, komandan Oliver dan para prajurit yang mengawal Ratu pergi meninggalkan arena turnamen. Sepertinya mereka ingin pergi ke ruang perawatan untuk melihat Chloe.

-

Pertandingan selanjutnya diputuskan ditunda selama 5 menit karena arena pertandingan harus diperbaiki terlebih dahulu dan diubah kembali seperti semula.

Sementara itu, seorang pria dewasa terlihat bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan area pertandingan.

"Apa anda mau pergi untuk melihat putri anda yang sedang dirawat sekarang ?," tanya Duke Remy yang tiba-tiba menghampiri pria itu.

"Tuan Duke San Quentine," ucap pria itu.

"Saya tidak terkejut kalau anda datang kesini, lagipula putri anda masih bertahan di turnamen ini dan bahkan lolos ke babak semifinal. Tapi saya terkejut melihat anda tidak menyapa Yang Mulia Ratu terlebih dahulu padahal anda tau kalau Yang Mulia Ratu hadir di tempat ini. Padahal anda adalah seorang Marquess tapi bukankah sikap seperti itu tidak sopan, tuan Irwin ?," tanya Duke Remy.

Pria yang diajak bicara oleh Duke Remy adalah Marquess of Armavir, Irwin Emerald, yang juga adalah ayah dari senior Nadine.

"Saya sudah menyapa Yang Mulia Ratu tadi saat saya bertemu dengannya dan saat anda tidak bersama dengannya. Jika anda tidak percaya silahkan tanya ke Yang Mulia Ratu," ucap tuan Irwin.

"Hmmm baguslah kalau begitu. Ngomong-ngomong, apakah anda hanya datang kesini sendiri ? Apa kakak anda tidak datang kesini ?," tanya Duke Remy.

"Kakak saya sedang sibuk dengan tugasnya sebagai Duke. Saya datang kemari juga mewakili beliau untuk melihat pertandingan Irene dan melaporkannya pada beliau. Lagipula kakak saya sepertinya juga tidak akan datang meskipun sedang luang ketika mengetahui anda juga datang ke turnamen ini," ucap tuan Irwin.

"Ahahahaha kejam sekali. Tapi apa benar beliau sedang sibuk dengan pekerjaannya ? Atau mungkin beliau sedang mencari alasan lain untuk menyembunyikan keterlibatannya dengan kasus para mayat Elf yang ditemukan di wilayahnya ?," tanya Duke Remy.

"Apa maksud anda berkata seperti itu ?," tanya tuan Irwin.

"Tidak ada maksud apa-apa, aku hanya menebak saja. Lagipula karena masalah ini, hubungan antara San Fulgen dengan Seleria jadi tambah memburuk. Bukankah akan lebih baik jika beliau segera mengakui perbuatannya ?," tanya Duke Remy.

"Bukankah tidak sopan memfitnah tanpa bukti seperti itu, tuan Duke ? Bagaimana bisa anda langsung menyimpulkan begitu, walaupun para mayat Elf ditemukan di San Lucia, apa menurutmu pembunuhnya juga berasal dari wilayah yang sama ? Dan lagi, Yang Mulia Ratu sudah menegaskan untuk tidak membahas hal ini lagi. Beliau menegaskan agar keempat Duke segera akur kembali," ucap tuan Irwin.

"Akur ? Yang Mulia Raja sudah membuat acara pertandingan untuk menentukan pasangan pangeran Charles dan sekaligus untuk memperkuat hubungan para Duke lagi. Tapi peserta dari keluarga kalian yaitu putri Irene malah memilih untuk membatalkan keikutsertaannya dengan memutuskan untuk berpasangan dengan seorang rakyat jelata. Bukankah malah keluarga kalian yang tidak berniat untuk akur kembali dengan kita bertiga ?," tanya Duke Remy.

"Apa anda tidak ingat, tuan Duke ? Acara itu tidaklah wajib untuk diikuti. Dan juga, kakak saya tidak memaksakan Irene untuk mengikuti acara itu. Irene juga dibebaskan untuk memilih pasangannya sendiri. Karena Irene sudah mempunyai pasangan, apa menurutmu kami berhak untuk menyuruhnya putus dan membuatnya untuk kembali mengikuti acara yang tidak wajib itu ?," tanya tuan Irwin.

"Acara itu memang tidak wajib tapi setidaknya kalian harus peka kalau hanya acara itu yang dibuat untuk memperbaiki hubungan para Duke. Secara tidak langsung, acara itu adalah wajib," ucap Duke Remy.

"Kenapa kalian sangat antusias untuk menggelar acara ini ? Jika acara ini gagal terlaksana, bukankah Yang Mulia Raja bisa membuat acara yang baru ? Atau kalian sebenarnya merencanakan sesuatu di acara ini ? Aku dengar acara ini tidak dibatalkan meskipun Irene sudah tidak menjadi peserta lagi, bagaimana acara ini masih tidak dibatalkan meskipun pesertanya hanya 1 orang yaitu putri anda sendiri ?," tanya tuan Irwin.

"Tidak baik berburuk sangka seperti itu, tuan Irwin. Mana mungkin kami merencanakan sesuatu, lagipula acara ini merupakan acara yang dibuat Yang Mulia Raja sendiri, kami tidak ada ikut campur satupun dalam pembuatan acaranya. Mungkin alasan Yang Mulia Raja tidak membatalkan acara ini karena beliau masih berharap putri Irene akan mengikuti acara ini. Lagipula acara ini akan digelar saat pangeran sudah lulus dari akademi. Kira-kira sekitar 3-4 tahun lagi acara itu akan digelar dan siapa tau dalam 3-4 tahun itu, putri Irene sudah putus dengan pasangannya saat ini," ucap Duke Remy.

"Meskipun Irene putus dengan pasangannya saat ini, saya ragu kalau dia akan tetap ikut acara itu,"

"Lebih baik sekarang kita hentikan perdebatan ini, saya harus buru-buru untuk menjenguk putri saya yang saat ini sedang berada di ruang perawatan," ucap tuan Irwin.

"Begitu ya, maafkan saya karena telah membuang waktu anda untuk perdebatan yang tidak penting ini, tuan Irwin. Silahkan jika anda ingin pergi untuk menjenguk putri anda. Dan lagi, jika hari ini anda memutuskan untuk pulang ke San Lucia, aku ingin titip salamku kepada tuan Duke San Lucia," ucap Duke Remy.

Tuan Irwin terdiam sebentar setelah Duke Remy berkata seperti itu, beliau sedang mengingat kembali tentang perdebatan yang beliau dan Duke Remy lakukan sebelumnya. Lalu tuan Irwin pun mulai berbicara.

"Baiklah, saya akan sampaikan salam tuan Duke kepada kakak saya. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap tuan Irwin.

"Silahkan," ucap Duke Remy.

Tuan Irwin pun pergi meninggalkan area pertandingan. Sementara itu, Duke Remy terus memperhatikan tuan Irwin yang sedang berjalan meninggalkan area pertandingan.

-

Di ruang tunggu peserta tahun pertama, sesaat setelah pengumuman hasil pertandingan antara Chloe dan senior Nadine diumumkan.

"Jadi Chloe kalah ya, sepertinya memang sulit untuk mengalahkan senior Nadine. Tapi Chloe juga berhasil memberikan banyak luka kepada senior Nadine. Pertandingan mereka tadi sangat sengit," ucapku.

Sementara itu, Charles terlihat sedih dan gelisah.

"Aku ingin sekali langsung pergi menuju ruang perawatan tapi setelah ini adalah pertandinganku," ucap Charles.

"Tidak perlu gelisah seperti itu, Charles. Chloe pasti sudah ditangani dengan baik oleh staf yang berada disana. Lebih baik kamu fokus untuk pertandingan selanjutnya, kamu bisa kalah jika tidak fokus pada pertandingan apalagi lawanmu kali ini cukup sulit. Lalu setelah pertandingan, kamu bisa langsung pergi untuk menjenguk Chloe," ucapku.

"Hmm kamu benar juga, Rid. Aku harus fokus pada pertandingan nanti," ucap Charles.

-

Beberapa menit kemudian.

"Karena arena turnamen sudah kembali normal seperti semula. Mari kita mulai lagi pertandingan selanjutnya. Seperti yang kalian lihat di bagan pertandingan pada proyeksi, peserta yang akan bertanding di turnamen selanjutnya adalah Charles Estella San Fulgen dari tahun pertama melawan Darryl Lachman dari tahun ketiga. Mari kita sambut kedua peserta ini," ucap tuan Alan.

Para penonton pun mulai bersorak karena yang kali ini bertanding adalah pangeran dari kerajaan ini. Mereka bersorak menyebut nama Charles. Yang Mulia Ratu, komandan Oliver dan prajurit yang mengawalnya pun sudah kembali ke bangku penonton. Lalu Charles dan senior Darryl mulai memasuki arena turnamen. Mereka berdua pun mulai berhadapan.

"Sorakan mereka untukmu sangat heboh sekali, pangeran, ah maaf maksudnya Charles," ucap senior Darryl.

"Ahahaha aku harap kamu tidak terganggu dengan sorakan mereka, senior," ucap Charles.

"Mana mungkin aku akan terganggu. Aku hanya takut apakah para penonton itu akan membenciku nantinya apabila aku berhasil mengalahkanmu," ucap senior Darryl.

"Sudahi obrolan kalian, apakah kalian berdua sudah siap ?," tanya tuan Elgin.

"Siap," ucap Charles dan senior Darryl.

"Kalau begitu, pertandingan dimulai," ucap tuan Elgin.

-

Sekitar 20 menit kemudian, pertandingan antara mereka berdua pun telah selesai. Arena turnamen itu kini telah berubah menjadi lautan pasir, ada dari beberapa tempat di lautan pasir itu yang basah karena terkena air. Para penonton yang menonton pertandingan itu pun terkejut dan tidak bisa berkata-kata. Mereka terkejut bukan karena melihat arena yang telah berubah menjadi lautan pasir, tapi karena melihat Charles yang sudah tidak sadarkan diri dengan banyak luka pada tubuhnya. Selain itu, sebagian tubuh Charles juga terkubur di dalam pasir yang memenuhi arena itu.

-Bersambung