webnovel

Chapter 132 : Serigala Api

"Aku tidak percaya 5 murid dari kelas kita sudah gagal di hari pertama ini," ucap Noa.

"Itu karena makhluk yang kita hadapi di ujian ketiga ini lebih sulit daripada ujian pertama. Makhluk-makhluk ini mempunyai kekuatan dan kecepatan melebihi para boneka kayu yang kita hadapi di ujian pertama. Mungkin jika ujian ini hanya fokus pada menyerang, mereka bisa melalui ujian ini dengan mudah. Tapi fokus ujian ini bukan hanya menyerang tapi juga bertahan. Kita juga harus bertahan atau menghindari serangan-serangan makhluk ini. Serangan mereka sangat cepat sehingga membuat sulit peserta yang lainnya untuk bertahan dan menghindar," ucapku.

"Ya, kamu benar, Rid. Baru hari pertama saja mereka sudah sesulit ini, bagaimana dengan hari selanjutnya nanti ?," tanya Noa.

-

Keesokan paginya di tempat latihan. Aku sedang berlatih dengan yang lainnya.

~Electric Shock Arrow~

Julie menembakkan panah listriknya ke arahku namun aku dengan mudah menghindari panah listrik itu.

~Electric Fox Claw, Shot~

Kali ini Lily yang mencoba menyerangku dengan mode ~Magic Martial Arts~ nya, dia menyerang menggunakan cakar listriknya dari jarak jauh seperti sebuah serangan sihir. Tapi aku dengan mudah menangkis serangan itu dan mementalkannya ke sisi lain. Setelah serangan dari Lily, kali ini Leandra yang datang untuk menyerangku. Dia menembakkan bola-bola sihirnya yang terdiri dari bola sihir angin, api dan air ke arahku. Namun aku dengan mudah menghindari dan menebas beberapa bola sihir itu sampai hancur. Sementara itu, Irene hanya melihat latih tanding kami dari pinggir tempat latihan.

"Apa cuma sampai disini saja serangan kalian ? kalau begitu sekarang giliranku untuk menyerang," ucapku.

Aku menghampiri Julie dengan cepat dan mencoba menebasnya dengan pedangku, tapi Julie dengan cepat menghindari tebasan pedangku.

"Lumayan juga, Julie. Tapi ntah sampai kapan kamu bisa bertahan," ucapku.

Aku terus menebaskan pedangku dan lama kelamaan tebasanku menjadi lebih cepat sehingga membuat Julie kesulitan untuk menghindar dan akhirnya tebasan pedangku pun mengenainya dan membuatnya terhempas kebelakang. Setelah itu aku menghampiri Lily dan melakukan hal yang sama yang aku lakukan ke Julie padanya. Lily berhasil menghindari serangan-seranganku tapi dia tidak bisa bertahan ketika seranganku menjadi lebih cepat, Lily pun terhempas ketika seranganku mengenainya. Lalu selanjutnya aku menghampiri Leandra dan melakukan hal yang sama. Sama seperti Julie dan Lily, Leandra juga terhempas ketika seranganku menjadi lebih cepat dan dia gagal untuk menghindari serangan itu.

Saat ini aku membuat latihan menyerang dan bertahan untuk mereka. Aku meminta mereka untuk menyerangku lebih dulu lalu setelah itu aku yang akan menyerang mereka. Makanya ketika aku menyerang salah satu dari mereka, yang lainnya tidak ikut membantu. Latihan ini aku buat untuk menghadapi ujian ketiga ini.

"Ahhh capeknya," ucap Lily.

"Bagaimana hasil latihan kali ini, Rid ?," tanya Leandra.

"Kali ini kalian bertiga sudah lumayan karena sudah menghindari seranganku dengan lumayan lama. Terus tingkatkan fokus kalian agar kalian bisa fokus menghindari serangan dalam waktu yang lebih lama," ucapku.

"Apa itu berarti kami bisa menghindari serangan-serangan dari makhluk-makhluk itu di ujian hari kedua ini ?," tanya Leandra.

"Kalau kalian bisa mempertahankan fokus kalian, kalian bisa menghindari serangan-serangan itu. Tidak hanya untuk ujian hari kedua ini tapi juga ujian hari-hari selanjutnya. Yang kalian butuhkan untuk bisa menghindari semua serangan hanyalah fokus. Kalau memang ada serangan yang tidak bisa kalian hindari, kalian hanya harus menahannya dengan senjata kalian atau dengan sihir," ucapku.

"Fokus dan konsentrasi memang menjadi hal yang penting agar kita menjadi kuat ya," ucap Leandra.

"Aku bisa fokus hanya beberapa menit saja tapi setelah itu entah kenapa aku merasa pusing. Makanya aku hanya bisa menahan seranganmu di awalnya saja Rid saat aku masih fokus-fokusnya," ucap Lily.

"Aku juga seperti itu," ucap Julie.

"Tidak apa-apa, pusing itu tanda kalian sedang berusaha untuk fokus lebih lama tapi tidak bisa. Tapi rasa pusing itu lama-kelamaan akan hilang jika kalian terus melatih fokus kalian agar bisa fokus lebih lama," ucapku.

"Begitu ya," ucap Lily.

"Daritadi kita hanya membahas tentang menghindar serangan saja. Untuk serangan kami bagaimana, Rid ?," tanya Julie.

"Untuk serangan kalian itu sudah cukup bagus. Serangan kalian yang seperti itu sudah cukup untuk mengalahkan makhluk-makhluk itu. Paling kalian harus meningkatkan kecepatan kalian dalam menyerang agar saat ujian nanti waktunya tidak keburu habis sebelum kalian mengalahkan makhluk-makhluk itu," ucapku.

"Baik," ucap mereka bertiga.

"Apa kalian mau melanjutkan latihannya lagi ?," tanyaku.

"Tunggu sebentar, Rid," ucap Irene.

"Ada apa, Irene ?," tanyaku.

"Mereka itu sudah lelah dan kecapean jadi sepertinya mereka tidak ingin istirahat saja. Aku bosan daritadi hanya melihat kalian saja jadi kali ini adalah giliranku. Ayo latih tanding bersamaku," ucap Irene.

-

Siang harinya, ujian ketiga untuk hari kedua pun dimulai.

Seperti biasa, aku mendapatkan giliran pertama untuk ujian kali ini. Dihadapanku ada 40 makhluk ciptaan yang diciptakan oleh tuan Alan dan staf lainnya. Jenis makhluk ciptaan itu masih sama seperti hari pertama, hanya berbeda jumlahnya saja.

"Ujian dimulai!," ucap tuan Alan.

Makhluk-makhluk itu pun dengan cepat langsung berusaha menyerangku.

~Ice Sword Art : Great Ice Slash~

Tapi aku langsung menyerang makhluk-makhluk itu yang berusaha menyerangku. Sebagian besar makhluk itu pun langsung hancur ketika terkena tebasanku tapi ada beberapa dari makhluk itu yang berhasil menghindari tebasanku itu.

"Tidak hanya lincah dalam menyerang tapi mereka juga lincah dalam menghindar," pikirku.

Tapi aku tidak masalah dengan itu dan terus menyerang mereka dengan teknikku sampai akhirnya mereka semua pun musnah. Aku pun berhasil menyelesaikan ujian hari kedua ini.

-

Kali ini adalah giliran Irene. Dia tidak menggunakan ~Full Frost~ lagi seperti di hari pertama tapi lebih memilih menggunakan ~Snow Blade Dance Technique~ milik keluarganya. Pilihan dia dalam menggunakan teknik itu sangat tepat karena tekniknya itu bisa menyerang darimana saja. Irene pun tidak perlu khawatir tentang makhluk yang akan menyerangnya dari belakang karena tekniknya itu akan mengatasi serangan makhluk-makhluk itu dari arah manapun. Dan akhirnya Irene juga lolos di ujian hari kedua ini karena berhasil mengalahkan semua makhluk-makhluk itu.

Charles pun juga berhasil mengalahkan semua makhluk itu dengan teknik Rain Sword miliknya dan lolos di ujian hari kedua ini. Dia mengikuti cara Irene dalam menghadapi makhluk-makhluk itu.

Lalu Chloe juga berhasil lolos di ujian hari kedua ini. Tapi ada sesuatu yang berbeda dari Chloe di ujian ini. Dia seperti menggunakan teknik baru yang belum pernah dia gunakan sebelumnya. Awalnya dia menggunakan ~Fire Piercing Arrow~ dengan busurnya. Tapi ketika dia menembak, muncul ~Fire Piercing Arrow~ yang lain di sekelilingnya. ~Fire Piercing Arrow~ pada busuh panahnya melesat ke arah depan, sedangkan ~Fire Piercing Arrow~ yang lainnya melesat ke arah yang berbeda. Panah itu menghancurkan makhluk-makhluk yang dilaluinya dari depan ke belakang. Lalu semua makhluk-makhluk itu pun hancur dan Chloe dinyatakan lolos di ujian hari kedua ini.

Enzo, Noa dan Kotaro pun juga berhasil menyelesaikan ujian di hari kedua ini. Lily, Leandra dan Julie yang aku latih sebelumnya juga tidak begitu kesulitan untuk menyelesaikan ujian ini meskipun jumlah makhluk-makhluk ini bertambah di hari kedua ini. Lalu ujian hari kedua pun selesai. Beberapa murid yang kelelahan dan terluka masih disembuhkan oleh kedua staff yang dibawa tuan Alan.

"Selamat bagi kalian yang sudah menyelesaikan ujian di hari kedua ini. Kalian boleh langsung pulang atau tetap latihan disini untuk mempersiapkan ujian hari ketiga besok,"

"Untuk kalian yang gagal di ujian hari kedua ini, aku minta maaf tapi kalian tidak boleh mengikuti ujian hari ketiga dan hari selanjutnya. Tapi aku terkejut karena di hari kedua ini, jumlah murid yang gagal lebih sedikit dibandingkan saat hari pertama," ucap tuan Alan.

Tuan Alan benar, jumlah murid yang gagal di hari kedua lebih sedikit dibanding hari pertama karena di hari kedua ini, murid yang gagal hanya berjumlah 3 orang, berbeda saat hari pertama yang mana berjumlah 5 orang. Dengan begini, sisa murid yang dapat melanjutkan ujian di hari ketiga berjumlah 32 orang.

"Tapi aku penasaran, apakah di ujian hari ketiga besok kalian dapat bertahan atau akan ada banyak murid yang akan gagal ?," tanya tuan Alan.

Ucapan tuan Alan membuat murid-murid gelisah. Seperti biasa dia selalu membuat takut murid-muridnya ini, saat ujian pertama pun dia juga begitu. Tapi aku penasaran tentang ucapannya itu, jika dia berkata seperti itu berarti di ujian ketiga akan lebih sulit daripada ujian hari kedua ini. Sepertinya aku harus melatih Leandra, Lily dan Julie lagi.

-

Keesokan harinya, ujian hari ketiga pun dimulai. Aku mendapatkan giliran pertama lagi untuk memulai ujian. Dihadapanku ada 50 makhluk-makhluk yang tuan Alan dan staf lainnya ciptakan. Aku sedikit heran akan hal itu.

"Padahal di ujian pertama di hari ketiganya ada 60 boneka kayu, kenapa saat ini cuma ada 50 ?," pikirku.

Awalnya aku berpikir begitu, tapi tuan Alan dan staff lainnya menggunakan Artifactnya lagi untuk membuat seekor makhluk lagi.

~Fire Creation Magic, Great Fire Wolf~

Tuan Alan dan staf lainnya menciptakan seekor serigala api yang sangat besar. Serigala besar itu diselimuti oleh api yang berkobar. Ini mirip dengan serigala air besar yang senior Vyn ciptakan saat melawanku dulu. Tapi serigala yang tuan Alan dan staff lainnya ciptakan lebih besar dari serigala ciptaan senior Vyn. Murid-murid lainnya pun dibuat terkejut ketika mengetahui mereka akan melawan makhluk itu juga, apalagi cuma mendapatkan waktu 2 menit untuk mengalahkan dia dan makhluk lainnya.

"Mari kita mulai ujian hari ketiganya. Ujian dimulai!," ucap tuan Alan.

-Bersambung