Ya! Cukup Ken saja. Jangan Noey, batinnya.
Sepanjang jalan, mengantar kakaknya ke bandara tidak ada suara yang dia dengar, bahkan Ansel tidak berani membuka suara mengingat kakaknya melarangnya untuk membahas apapun tentang menikah, jodoh, mencari pengganti, ataupun move on.
Noey baru saja memarkirkan mobilnya, dan ingin menekan bell, sebuah mobil baru saja masuk ke halaman.
"Ansel..." Panggil Noey yang melihat pria itu baru saja sampai, dan memarkirkan mobilnya di depan rumah. "Dari mana?" Tanya Noey penasaran.
"Antar kakak Kyra ke Airport,"
"Hueh? Airport?" Noey terkejut, padahal hari ini dia ingin mengajak Awan ke suatu tempat.
"Iya, katanya sih liburan," kata Ansel sambil menganggukkan kepalanya.
"Kemana?" Tanya Noey.
"Tidak tahu," kata Ansel sambil menggelengkan kepalanya.
"Kau tidak sedang membuatnya marah kan?" Tanya Ansel.
Tiiittt... Ttittt...
Suara klakson mobil terdengar.
"Oppa..." panggil Auris sambil membuka kaca mobilnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com