webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#DEVIL
#FAMILY

Pangeran Yang Dikutuk

"Ayo pergi," kata sang pangeran. "Pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars. "Ayo kita membuat bayi." SINOPSIS: Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati. Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak bisa mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal. Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai budak hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh. Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan. Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya. Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh? *** "Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah. "Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!" Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

Missrealitybites · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
508 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#DEVIL
#FAMILY

Emmelyn Yang Kesepian

TOK

TOK

Emmelyn yang duduk di tepi jendela sambil menopang dagunya tersentak bangun ketika ia mendengar bunyi ketukan di pintu.

Ia sontak menoleh ke arah pintu dengan ekspresi terkantuk-kantuk. Akhirnya Mars datang juga, pikirnya.

"Hei.." Mars menutupkan pintu di belakangnya dan memandang sekeliling kamar Emmelyn dengan penuh perhatian.

Ia mengangguk puas karena menurutnya kamar ini memang pantas untuk seorang putri, ibu dari calon anak-anaknya.

"Hei..." balas Emmelyn. Suaranya terdengar lega.

Ia merasa kebosanan setengah mati karena hari ini tidak ada orang yang ia ajak bicara. Selain berbicara sedikit dengan Roshan dan Mrs. Coultard, Emmelyn tidak bicara dengan siapa pun.

Hal ini membuatnya agak depresi. Kini, melihat kehadiran Mars, gadis itu segera melupakan pemikirannya tadi pagi saat Mars mengatakan akan lebih baik jika mereka membatasi interaksi di antara keduanya.