Jason membuka mulutnya selama beberapa saat tanpa mengeluarkan suara apapun. Dia tidak tahu caranya menyampaikan apa yang ia rasakan dengan kata-kata.
"Nggak apa-apa." Balas Jason sambil tersenyum kecil.
Gabby mengerutkan keningnya dan mengalihkan pandangannya.
Pertunjukan di tengah-tengah lingkaran masih berjalan tanpa berhenti. Satu per satu pertunjukan bakat mereka dimeriahi oleh tepuk tangan. Tidak terkecuali Gabby yang selalu bertepuk tangan atau menyoraki mereka.
"Gabby." Panggil Jason lagi.
Awalnya Gabby berpikir kalau Jason sedang menggodanya, jadi dia tidak menoleh. Dia terus melihat ke arah tengah-tengah lingkaran.
"Gabby..."
"Gabby, Gabby, Gabby..."
"Duh," Gabby menoleh dan memelototi Jason, "Apa sih, dari tadi manggil-manggil terus."
Jason mengangkat tangannya dan menyentuh dadanya dengan tangan kanannya. Wajahnya menunjukan ekspresi kesedihan yang mendalam, "Gabby, aku kan cuman manggil kamu karena mau ngomong. Kenapa kamu harus bentak-bentak aku?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com