Sore itu setelah Gabby selesai mandi, dia duduk di atas tempat tidur. Perempuan itu memeluk kedua kakinya dan menaruh kepalanya di atas lututnya. Tidak lama kemudian dia mendengar pintu kamarnya diketuk.
Gabby menoleh dan melihat ayahnya masuk sambil membawa mangkok sup ayam. Wajah pria itu terlihat pucat, seperti darahnya telah disedot habis oleh ibunya. Dia berjalan menghampiri Gabby sambil tersenyum.
"Nak, ayo makan dulu. Kamu pasti lapar." Seru Daniel sambil menyerahkan mangkok itu.
Sambil menghela nafasnya, Gabby mengambil mangkok itu. Aroma kaldu sup itu membuat hati Gabby terasa tenang. Dia mengambil sendok dan melahap sup itu dengan pelan.
"Nak," Daniel mengelus-elus kepala Gabby, "Kamu jangan marah sama ibumu ya. Kamu tahu kan mulut ibumu memang sering mengeluarkan kata-kata jahat. Tapi sebenarnya, ibumu hanya khawatir terhadapmu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com