"Ya kecuali kalau kamu cuman mau jadi pacarku selamanya aku juga nggak apa-apa," Stefan tertawa kecil, "Asalkan nanti kamu tinggal satu rumah sama aku."
Di detik itu juga Momo bertanya-tanya kenapa dia mau dengan cowok dekil ini.
"Kalian berdua, kapan jadiannya?" Tanya Gabby, dia masih belum percaya kalau Momo mau sama Stefan.
"Erm, beberapa hari yang lalu." Jawab Momo, wajah perempuan itu memerah.
Melihat wajah Momo yang memerah membuat Gabby berpikir ada yang salah. Dia menaruh tangannya diatas meja lalu menggenggam tangan Momo, "Bilang sama aku yang sejujurnya, apa dia memaksamu untuk jadi pacarmu karena dia memberimu transfusi darah? Kalau iya aku akan mencabik-cabik wajahnya."
Tanpa menunggu jawaban dari Momo, Gabby melepas pegangan tangannya. Dia berdiri lalu melipat lengan bajunya dan memberi Stefan tatapan mematikan.
"Hey, hey!" Stefan ikut berdiri lalu menggelengkan kepalanya, "Michael, jaga pacarmu ini dong!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com