Evelyn terpaksa mundur kembali ke dalam kamar. Dia tidak punya pilihan lain.
Ketika dia kembali ke dalam, Raphael sedang duduk di kursi besar yang sebelumnya kosong. Evelyn yakin kursi itu seharusnya untuk Raja, namun Raphael berani duduk di atasnya.
Raja seperti ini.
Para penjaga di luar tidak membiarkan dia keluar. Ia tiba-tiba ingat bagaimana ia melihat begitu banyak pelayan dan penjaga di jalannya.
Isla juga tidak ada di luar. Hatinya tenggelam di dalam dadanya saat ia menatap Raphael yang memandangnya dengan senyum mengejek di bibirnya.
"Apakah kamu menyuruh mereka memanggil dokter?"
Raphael bertanya kepadanya dengan suara mengejek namun Evelyn bukannya menjawab, malah bertanya kepadanya
"Di mana ksatriaku Isla?"
Evelyn berpikir bahwa dia mungkin egois. Sebagai orang yang bertanggung jawab, seharusnya dia pertama kali bertanya tentang Raja dan memastikan bahwa dia baik-baik saja bahkan jika dia masih bernafas.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com