Rei terdiam menyimak cerita dari Alina. Begitu juga sama Mayang, ia merasa bersalah karena telah mengerjai Marcell. Rei merenungi kata-kata Alina, karena selama dia mengenal Marcell ia tidak pernah pergi ke tempat kumuh seperti itu. Apalagi sampai memberikan bantuan. Ini sangat aneh bagi Rei, karena Marcell itu berbanding terbalik dari kenyataannya.
"Wah ternyata laki-laki ini keren juga ya. Jiwa sosialnya itu benar-benar tinggi. Beruntung sekali wanita yang memiliki dia. Hemmm ... Tapi Aku tidak tertarik sama sekali meskipun dia mempunyai kepribadian yang baik. Entah kenapa, Aku tetap saja condong ke Axel. Bagiku Axel jauh lebih baik dari laki-laki ini" Mayang membatin, ia justru membandingkan Axel dan Marcell.
"Rei apakah kamu mau ikut jika Aku pergi kesana lagi?" Alina mengulang pertanyaannya, karena Rei sama sekali tidak menanggapinya.
"Oh ya tentu saja Aku akan ikut. Kasih tahu kapan kamu akan pergi, Aku akan selalu menemani kamu" jawab Rei.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com