"Pokoknya Aku tidak percaya" Ucap Hesti.
"Percuma juga berbicara sama kamu yang otaknya lemot dan susah untuk di ajak diskusi"
"Tidak apa-apa aku lemot, tapi aku itu adalah satu-satunya orang yang perduli sama kamu. Seharusnya kamu bersyukur mempunyai sahabat sebaik Aku. Jarang-jarang ada sahabat sebaik dan pengertiannya seperti diriku" Jelas Hesti.
Dania menghelai napas panjang "Baiklah kalau masalah itu Aku mengakuinya Nyonya Hesti Adiningrat" Ucap Dania.
Hesti menggelengkan kepalanya "Ayok kita pulang sekarang. Kamu tidak perlu untuk mencari barang-barang lagi, nanti aku memerintahkan bibi untuk membelikan kamu barang yang baru"
"Aku mohon Hesti, bantu Aku untuk mencari laki-laki yang tadi. Aku benar-benar ingin berkenalan sama dia"
"Dania kamu jangan seperti anak kecil, ingat kamu ini sudah dewasa. Kamu ini pemimpin perusahaan Papi kamu. Bukannya kamu lagi dijodohkan sama seseorang oleh Papi kamu?" Jelas Hesti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com