"Sayang, sebelum pulang ke rumah gimana kalau kita makan malam dulu di luar?"
Reyna mengulum bibir sambil mengangguk. "Papa, emang ga capek? Biar nanti aku aja yang masak terus makan di rumah setelah itu bisa langsung istirahat."
"Fffttt … yakin bisa masak?"
Itu bukan jawaban dari sang Papa. Reyna menoleh ke belakangnya, sudah dia duga kalau itu suara dari Reno. Kenapa lagi – lagi cowok itu yang menampakkan diri di depan Reyna?
Farrel yang mendengar menahan senyuman. Entah kenapa Reyna dan Reno terlihat lucu di matanya walau memang mereka berdua tidak pernah akur. Ke asyikan mereka mampu membuat geli di perutnya saat ini.
"Ga tahu apa-apa diem aja, Kak." kata Reyna menjawab dengan mengeratkan gigi-giginya.
Farrel memalingkan wajahnya tidak ingin melepaskan tawanya yang pasti akan membuat puterinya malu, sekaligus dia yang tidak ingin bermaksud untuk menertawakan mereka berdua.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com