"Sudah ku bilang, aku baik-baik saja, Ar... Terimakasih karena telah mengkhawatirkan ku."
Itu adalah kata-kata yang terus di balaskan Farhan saat Arka berniat mengungkit permasalahan apa pun, baik Brian atau pun wanita yang berdandan terlalu seksi kontras dengan usia senjanya.
Sungguh, memang Arka berusaha tak peduli. Mengalihkan pikirannya dari permasalahan hidupnya yang tak bisa di katakan baik-baik saja.
Plakk
Sampai suara tamparan keras berdengung di telinganya. Membuatnya tersadar dengan meloncat dari pembaringannya. Membuka kelambu usang, sampai matanya melotot melihat pemandangan yang membuat dadanya berdenyut nyeri.
Wanita kemaren yang duduk menyilangkan kaki, kali ini tersungkur tak berdaya dengan menekan pipi. Ringis kesakitan menjelaskan jika itu bukan hal yang bisa di katakan baik-baik saja, terlebih saat pandangan Arka tertarik pada pria gempal yang jelas menjadi pelaku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com