"Happy birthday, sayang!"
Tiba-tiba saja muncul kembang api, pecah bermekaran dengan warna-warninya menghiasi langit hitam. Hanya satu kali, sampai puluhan ledakan seolah saling serbu menyalakan sinar, mengganti suasana sepi.
Masih membuat Arka menganga dengan keindahannya. Sampai membuat matanya memanas saat lama kelamaan kembang api itu membentuk formasi huruf. Beruntun dengan berderet sampai membentuk satu kata ucapan selamat ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Arka masih coba menahan mimik wajahnya, coba memahami kata setelah itu, "Menanti".
Ah ya, Arka lagi-lagi melupakan tanggal kelahirannya. Jadi usianya sudah tujuh belas tahun?
Haruskah Arka menangis haru dengan kejutan paling indah pertama kali dalam hidupnya? Tak pernah di sangka akan mendapatkannya dari seseorang yang masih belum banyak mengukir kisah di hidupnya.
Menanti, apa Ruben benar-benar bermaksud memenangkan hatinya? Seberapa besar pria itu menaruh rasa?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com