"Tolong!"
Joon bangun gelagapan dari mimpi buruknya. Napasnya terengah. Ia tidak ingat bahwa kejadian tadi hanya mimpi atau ingatannya semasa kecil. Yang jelas, itu sangat menakutkan.
"Huh! Akhirnya kau bangun juga, Kampret! Aku tidak bisa menyentuhmu, Sialan!" Terdengar suara dari dekat meja belajar Joon. Namun, tidak ada siapa pun di sana.
"Si-siapa kau, hah? Hantu? Setan? Demit? Genderuwo atau tuyul?!" bentak Joon. Matanya bergulir, waspada. Jelas-jelas ia mendengar seseorang berbicara, tapi tidak ada seorang pun di kamarnya ini. Jangan-jangan ia terkena karma karena sudah berbuat jahil pada Takeyuki lagi, pikir Joon.
"Kau jadi ikut atau tidak, hah? Sekarang atau tidak sama sekali?" Suara misterius itu kembali terdengar. Sekarang malah terdengar di sisi kanan ranjang Joon.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com